HEBOH Wabah Virus Corona, Ustadz Abdul Somad Pamer Gambar Keluang atau Kelelawar, Apa Maksudnya?
Heboh wabah Virus Corona, Ustadz Abdul Somad pamer gambar keluang atau kelelawar, apa maksudnya?
Mengutip buku “Strange Food” (1999) yang terbitan Tuttle Publishing, penulisnya Jerry Hopkins mengungkapkan bahwa terdapat sebuah kepercayaan bahwa dengan memakan kelelawar, kesuburan seseorang akan semakin bertambah.
Tidak hanya itu, kelelawar juga dianggap dapat meningkatkan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan bahagia.
Di kebudayaan China sendiri, ada kepercayaan terkait simbol lima kelelawar.
Simbol tersebut menandakan keberkahan atas kekayaan, kesehatan, kebajikan, usia tua, dan kematian secara alami.
Bahkan, memakan kelelawar juga dipercaya dapat meningkatkan kejelian mata.
Sebagai obat
Tidak hanya di China, India juga memiliki kepercayaan sendiri dalam menyantap kelelawar.
Namun, mereka lebih merujuk pada minyak kelelawar yang dibuat dari lemak kelelawar yang dicampur dengan darah hewan tersebut, minyak kelapa, dan kapur barus.
Minyak kelelawar dikatakan dapat menyembuhkan reumatik dan radang sendi.
Sementara di Kamboja, minyak kelelawar digunakan sebagai obat batuk anak.
Di balik beberapa kepercayaan kuno ini, kini kelelawar dianggap hanya sebagai santapan biasa bagi beberapa orang di kawasan Asia dan Pasifik.
Bahkan, salah satu jenis kelelawar di Teritori Guam mengalami kepunahan akibat diburu.
Salah satu jenis kelelawar yang paling dicari untuk disantap adalah kelelawar pemakan buah atau codot.

Kelelawar codot merupakan jenis kelelawar yang sangat mudah ditemukan di Filipina, Indonesia, dan beberapa negara lain dalam gugus kepulauan Mikronesia.
Terkait penggunaan kelelawar sebagai obat, melansir National Geographic, terdapat beberapa kepercayaan bahwa darah kelelawar dapat digunakan untuk menyembuhkan penderita epilepsi.