Pawang Ular Digigit Ular King Kobra tak Mau Diobati, Tewas Setelah Tiga Jam Kemudian
Pawang ular digigit ular king kobra tak mau diobati, tewas setelah tiga jam kemudian.
Ular kobra mudah ditemukan daerah tropis, Afrika Selatan, kemudian ke pulau-pulau di Asia.
Di Indonesia, ular kobra banyak ditemukan di tengah hunian warga saat ini.
Di Indonesia, ular kobra cenderung berwarna hitam atau coklat tua.
Di bagian kepala cenderung berwarna lebih terang, sisik bawah tubuh berwarna keabuan.
Untuk dada dan leher berwarna kuning cerah dengan pola belang hitam tidak teratur.
Racun Ular korba mempunyai racun berjenis haemotoxcin dan neurotoxcin.
Racun ini bisa melumpuhkan saraf-saraf dan otot-otot korban dalam waktu hanya beberapa menit saja.
Ini juga bisa mempengaruhi pernapasan.
Obat antivenin harus diberikan segera setelah gigitan.
Karena ribuan kematian terjadi setiap tahunnya di Asia Selatan dan Tenggara.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), gigitan ular yang lebih besar bisa berakibat fatal tergantung pada jumlah racun.
Orang yang digigit kobra usahakan tidak banyak bergerak.
Ini agar peredaran darah tidak bertambah cepat.
Jika mungkin membaluk dibagian tubuh antara luka dengan jantung, ini untuk memperlambat tapi tidak menghentikan alirah darah jatung.
Segera membawa ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Digigit King Kobra Sepanjang 5 Meter Berkali-kali, Pawang Ular yang Tewas Sempat Tolak Diobati", https://pontianak.kompas.com/read/2020/01/28/07542121/digigit-king-kobra-sepanjang-5-meter-berkali-kali-pawang-ular-yang-tewas?page=all