Alat Canggih KPK tak Bisa Mendeteksi, Harun Masiku Diduga Lakukan Ini Selama Pelarian
Alat canggih KPK tak Bisa mendeteksi, Harun Masiku diduga lakukan ini selama pelarian
TRIBUNKALTIM.CO - Alat canggih KPK tak Bisa mendeteksi, Harun Masiku diduga lakukan ini selama pelarian .
Nama Harun Masiku belakangan menjadi sorotan pemberitaan .
Penyebabnya keberadaan politisi PDIP tersebut sampai saat ini belum juga terendus oleh KPK .
Politikus PDIP, Harun Masiku diduga jadi aktor utama suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Kendati demikian, KPK yang memiliki alat lebih canggih dibandingkan Densus 88 belum bisa menangkap Harun Masiku.
Diduga, selama dipelarian, Harun Masiku sama sekali tak mengakses teknologi.
• Effendi Gazali : Harun Masiku Sama dengan Korban Keraton Agung Sejagat, Begini Nasib Caleg PDIP Itu
• Harun Masiku Caleg PDIP Lenyap Ditelan Angin, Apa Kesaktiannya hingga KPK Dipermalukan?
• Di Pelarian, Harun Masiku Tak Gunakan Teknologi Sama Sekali, Alat KPK Lebih Canggih dari Densus 88
• Bahas Harun Masiku Buronan KPK, Adian Napitupulu PDIP Sindir Pelarian Nazaruddin Partai Demokrat
Presenter Indonesia Lawyers Club ( ILC) TVOne, Karni Ilyas mengungkapkan keheranannya lantaran politisi PDIP Harun Masiku tak kunjung tertangkap.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia ungkapkan dalam acara ILC, Selasa (28/1/2020), yang mengangkat topik 'Masiku, Lenyap Ditelan Angin'.
"Apa sampai saat ini KPK belum tahu keberadaan dari Masiku ini?," tanya Karni Ilyas.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan bahwa KPK belum mengetahui keberadaan buron kasus suap yang menyeret eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan itu.
"Sampai saat ini, tentu kalau kami sudah tahu di mana berada tentu kami kejar, kami tangkap," kata Ali Fikri.
"Tentunya seperti itu, tapi sekali lagi, sampai hari ini, kami terus melakukan pengejaran bersama pihak kepolisian."
"Karena kepolisian tentunya punya jaringan yang luas di daerah sampai ke Polsek, sampai ke daerah-daerah," imbuhnya.
Ali Fikri mengatakan, bahwa pihaknya telah mencari Harun Masiku hingga ke Sulawesi, rumah istrinya.
Namun, Harun Masiku masih belum ditemukan.
• Andai Harun Masiku Virus Corona, Warga RI Sudah Kena Wabah, Roy Suryo: Institusi Kalah dengan Warteg
• Ungkit Kasus eks Anak Buah SBY di ILC, Harun Masiku Buat Karni Ilyas Sampai Heran, KPK Angkat Bicara
Karni Ilyas menyampaikan, KPK memiliki alat super canggih, yang seharusnya bisa mendeteksi keberadaan Harun Masiku.
Oleh karena itu, mengherankan bahwa KPK hingga kini belum bisa mengendus keberadaan Harun Masiku.
"Agak mengherankan bagi saya, karena yang saya tahu selama ini, peralatan IT KPK itu tercanggih di antara seluruh penegak hukum," kata Karni Ilyas.
"Bahkan dibanding Densus pun, Anda punya peralatan lebih hebat."
"Bahwa sampai hari ini lokasi Masiku pun belum diketahui, sehingga dijadikan DPO, itu agak mengherankan saya," imbuhnya.
Karni Ilyas juga menyebut, selama ini orang yang korupsi di Indonesia, KPK pasti tahu dan bisa mengetahuinya.
"Selama ini hampir semua orang yang berdosa di Indonesia, ngeri sekali dengan KPK," ucap Karni Ilyas.
"Karena rasanya dia berbisik pun KPK tahu, dia ngobrol di sana, KPK di sini, duduk, bisa tangkap itu pembicaraannya."
"Kok tiba-tiba sekarang ini enggak tahu sama sekali gitu loh," lanjut dia.
Mendengar hal itu, Ali Fikri membenarkan soal kecanggihan alat KPK.
Akan tetapi, alat tersebut dapat dengan cepat mendeteksi keberadaan orang, jika orang yang bersangkutan juga menggunakan teknologi.
"Orang-orang yang belum tertangkap oleh KPK, pada akhirnya akan tertangkap," kata Ali Fikri.
"Nah tertangkapnya salah satunya bantuan teknologi itu betul, ketika kemudian si tersangka menggunakan teknologi itu."
"Itu kemudian bisa gampang kita deteksinya, atau misalnya dia menggunakan teknologi komunikasi, misalnya media sosial, dan sebagainya, tentu kita mengarah ke sana."
"Tapi sampai hari ini, kita tidak mendapatkan itu," ujarnya.
Mendengar penjelasan KPK, Karni Ilyas lantas mengungkit prestasi KPK.
Yakni saat KPK berhasil menangkap Nazaruddin hingga ke Kolombia.
"Ada prestasi KPK yang mencengangkan orang-orang waktu itu," ucap Karni Ilyas.
"Bisa menangkap tersangka yang lari ke Kolombia, loh itu jauh sekali loh, pertama pakai yurisdiksi kita, kedua kita tidak punya perjanjian ekstradisi."
"Tapi KPK bisa luar biasa bisa bawa pulang Nazaruddin."
"Kok sekarang ada di negeri kita, kita tidak bisa ketahui," sambungnya.
Menanggapi pertanyaan Karni Ilyas, Ali Fikri mengatakan penangkapan Harun Masiku hanyalah soal waktu saja.
"Bagi kami semuanya hanya waktu," ungkap Ali Fikri.
"Ketika kita menangkap Pak Nazaruddin di Kolombia, dan sebagainya di luar negeri ya butuh waktu Bang Karni."
"Butuh waktu, tempat, walaupun jauh, sama dengan kita di sini, walau kita di Indonesia begitu, tapi kita butuh waktu juga untuk menemukan yang bersangkutan."
Ali Fikri menegaskan, jika KPK menemukan keberadaan Harun Masiku, pasti dikejar dan ditangkap.
"Kalau kemudian ada di mana, pasti kita tangkap," tegas Ali Fikri.
Seperti Cari Jarum dalam Sekam
Ketua KPK Firli Bahuri memberikan pernyataan soal belum tertangkapnya Harun Masiku.
Dikutip dari Kompas.com, Firli Bahuri menyatakan telah mengecek semua lokasi yang terindikasi keberadaan sang buron.
Wilayah yang sudah dilakukan pengecekan yakni Sulawesi dan Sumatera Selatan.
Namun, Firli mengatakan keberadaan Harun sampai saat ini belum ditemukan.
"Kami sudah cari, semua wilayah yang ada indikasi ada tempat persembunyiannya," ungkapnya, dikutip Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/1/2020).
• Naik Motor & Pakaian Tertutup, Buron KPK Harun Masiku Kabarnya Terlihat di Sulawesi, Temui Sosok Ini
• Pertanyakan Surat Penggeledahan, PDIP Adukan Kasus Harun Masiku ke Dewas KPK, Pakar UGM : Berlebihan
• Di Pelarian, Harun Masiku Tak Gunakan Teknologi Sama Sekali, Alat KPK Lebih Canggih dari Densus 88
• Kasus Suap Harun Masiku Ditangani KPK Rocky Gerung Sebut PDIP Kini Cemas Bakal Ada Tontonan Besar
"Apakah di Sulawesi, apakah di Sumatera Selatan, sudah kita lakukan semua, tetapi belum ada, belum ketangkap," imbuhnya.
Akan tetapi, Firli Bahuri menyebut mencari buronan tidak mudah, bahkan seperti mencari jarum dalam sekam.
"Mencari orang itu enggak gampang memang ya, itu sama dengan cari jarum dalam sekam, oke, tapi pasti akan ketangkap," kata dia. (*)