Polisi Amankan Tiga Petinggi King of The King di Kutim Kalimantan Timur, Cantumkan Nomor Ponsel
Munculnya fenomena kerajaan belakangan juga muncul di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Munculnya fenomena kerajaan belakangan juga muncul di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini diketahui setelah terpasang spanduk King of King di kawasan Simpang Tiga Sangatta Baru dan Kabo.
Spanduk bertuliskan Selamat Datang Presiden King of King, Presiden Bank UBS dan Presiden PBB MR Dony Pedro di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Pembukaan aset amanah Allah yang Agung untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Marauke.
Di antara foto-foto yang terpampang di spanduk tersebut.
Ada tiga warga Kutai Timur yang menjadi petinggi di jajaran King of The King.
Yakni, Buntoha, sebagai Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), Zakaria, sebagai Koordinator Kalimantan Timur dan Abdullah, sebagai Koordinator Kutim, lengkap dengan nomor ponsel masing-masing.
Kehadiran komunitas baru yang diduga melenceng ini dibenarkan Kapolres Kutai Timur, AKBP Indras Budi Purnomo.
Bahkan, spanduk yang tersebar langsung diamankan dan tiga petinggi yang berada di Kutim tersebut, diamankan di Polres Kutim, untuk menjalani pemeriksaan.
Dari pemeriksaan ketiganya, rupanya mereka sudah ada sejak 6 bulan lalu.
Pusatnya memang ada di Kutim, di Sangatta Utara.
Namun, pengikutnya ada dari berbagai kota kabupaten di Kaltim.
Seperti Bontang, Samarinda dan Berau.
"Jumlah simpatisan sekitar 40 an orang,” ungkap Indras, pada awak media, Rabu (29/1/2020).
Indras pun akan mengembangkan penyelidikan terhadap modus operandi yang dilakukan petinggi King of King di Kutai Timur.
Apakah ada indikasi penipuan di dalamnya.
Karena, masing-masing orang yang ingin bergabung diminta menyetorkan dana sebesar Rp 1,75 juta sebagai aset amanah Allah SWT yang Agung.
Dengan janji, akan dikembalikan sebesar Rp 3 miliar pada akhir Maret 2020 mendatang.
“Saya mengimbau pada masyarakat, khususnya Kutai Timur dan Kalimantan Timur, jangan mempercayai adanya sebaran tentang kedatangan King of King," ungkapnya.
"Saya pastikan ini merupakan pemahaman dan informasi yang salah," tegasnya.
"Kasusnya masih kita dalami dan orang-orangnya sedang dalam pemeriksaan,” kata Indras.
Senada, Wakil Bupati Kutim H Kasmidi Bulang berharap masyarakat Kutai Timur tidak mudah teriming-imingi janji manis.
Terutama yang berkaitan dengan harta, kekayaan yang tidak masuk akal, segera kroscek ke RT atau aparat terdekat.
“Jangan mudah terprovokasi, mari kita jaga kekompakan dan keamanan Kutai Timur. Alhamdulillah, Kapolres sudah mengamankan pelaku penyebaran informasi kedatangan King of King. Jangan percaya, itu semua bohong,” ujar Kasmidi.
Sampai saat ini, pemeriksaan tiga petinggi King of King masih terus berlanjut. Mereka masih enggan memberi komentar.
Kronologi Munculnya Kerjaan King of The King
Berikut kronologi munculnya ' Kerajaan ' King of The King, hingga berani klaim Nama Soekarno, Jokowi dan Prabowo Subianto.
Belakangan publik di Indonesia dihebohkan dengan kemunculan berbagai macam Kerajaan fiktif, mulai dari Keraton Agung Sejagat hingga Sunda Empire.
Kini di Tangerang, muncul ' Kerajaan ' yang tak kalah heboh dari Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat.
Terungkap di Tangerang heboh soal Kerajaan King of The King.
Berikut kronologi terungkapnya Kerajaan King of The King di Tangerang :
Mengutip Kompas.com, munculnya King of The King ini pertama kali diketahui publik lewat spanduk yang dipasang di kawasan Poris.
Kini, spanduk di baliho tersebut sudah ditertibkan pihak Satpol PP Tangerang.
• Rakyat RI Kebagian Rp3M per Orang, Muncul Kerajaan Baru King of The King Nama Prabowo Ikut Disebut
• Petinggi PKS Mardani Ali Sera Tak Tinggal Diam meski Jokowi Pasang Badan Bela Prabowo
• 100 Hari Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin Rocky Gerung Beri Nilai 9 Alasannya Bikin Said Didu Tertawa
• Blak-blakan, Pembantu Jokowi Sebut 3 Gubernur Jakarta Ini Lebih Baik dari Anies, Soal Taati Aturan
Namun dalam spanduk itu, meninggalkan identitas nama dan nomor yang bisa dihubungi.
Identitas dibalik King of The King itu tertera Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Juanda lengkap dengan nomor kontaknya.
Terungkap bahwa Soekarno, Prabowo, hingga Jokowi ikut diklaim sebagai bagian dari King of The King.
Nama Jokowi tercantum dalam spanduk Kerajaan tersebut yang dipasang di kawasan Poris, Kota Tangerang.
"LEMBAGA NEGARA YANG MAU MENURUNKAN BALIHO HARUS ATAS PERINTAH PRESIDEN PBB, UBS, MI, PRESIDEN RI Ir JOKO WIDODO," bunyi tulisan di bagian bawah spanduk.
Seorang warga Poris, Randy, menyebutkan spanduk King of the King sudah terpasang di kawasan tersebut sejak November 2019.
Meski begitu, ia mengaku tidak tahu siapa yang memasang spanduk itu.
"Itu spanduk sudah terpasang sejak bulan November 2019 lalu pak," kata Randy, Senin (27/1/2020), dikutip dari Tribun Jakarta.
Dalam spanduk tersebut, tampak gambar sosok Soekarno dan Nyi Roro Kidul.
Tak hanya itu, foto sesosok yang tak diketahui identitasnya juga terpampang dalam spanduk.
"KING OF THE KING. YM SOEKARNO. MR DONY PEDRO," bunyi tulisan di bagian paling atas spanduk.
Lebih lanjut, di spanduk tertulis, "Pada tanggal 25 November 2019 S/D 30 Maret 2020 UNTUK MELUNASI SELURUH HUTANG HUTANG NEGARA."
Pihak Satpol PP dan aparat kepolisian mencopot spanduk King of the King yang terpasang di kawasan Poris, Kota Tangerang.
"Kita berkoordinasi dengan teman-teman Satpol PP karena ini domainnya teman-teman Satpol PP," terang Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto, Senin, dilansir Kompas.com.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tak mudah percaya pada isi spanduk tentang Kerajaan atau sejenisnya.
Sugeng meminta pada warga Kota Tangerang untuk melapor ke polisi atau Satpol PP jika menemukan hal serupa.
"Diimbau kepada masyarakat model itu bohong semua tidak perlu percaya. Saya minta kepada seluruh masyarakat kota Tangerang dilaporkan ke pihak berwenang baik kepolisian maupun Satpol PP," katanya.
Lebih lanjut, Sugeng mengungkapkan pihaknya masih mendalami sejumlah tokoh yang fotonya terpampang dalam spanduk King of the King.
"Kita dalami beberapa profil di spanduk itu," tandas dia.
Klaim Soekarno dan Prabowo Subianto
Saat dihubungi Juanda mengklaim, King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.
"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Mirip seperti Sunda Empire yang mengklaim kekuasaan dunia, King of The King mengkalim menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia.
Pertama yaitu Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).
King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut.
Bahkan Juanda tak segan menyebut nama Presiden Soekarno turut terlibat dalam kekayaan King of The King.
Menurut Juanda, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.
Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.
Dia mengatakan, kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama.
Pertama, melunasi utang-utang luar negeri Indonesia;
kedua, membagikan kepada masyarakat Indonesia;
dan ketiga, untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista).

• Kelelawar Diduga Sumber Virus Corona, Sup Paniki Malah Diburu Turis di Manado, Jokowi Pernah Pesan
• Hidangan Mie Razali Sudah ada Sejak Tahun 1967, Berikut 4 Tempat Makan Kesukaan Jokowi di Aceh
• Saat Sunda Empire Serius Ancam Jokowi, Kaesang Beri Respons Berbeda, Ikutan Pakai Baret dan Seragam
• Presiden Jokowi akan Paksa PNS Pindah ke Penajam Paser Utara Kutai Kartanegara Lokasi Ibu Kota Baru
"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.
Dia juga menyebut bahwa Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King.
Menurutnya Prabowo Subianto nantinya akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.
"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo Subianto nanti," kata dia.
Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat, tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret ( Supersemar ) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.
Itu juga yang menjadi alasan pemisahan aset Soekarno, ujar Juanda, yang diserahkan ke Mr Dony Pedro dan akan diambil dari Bank Swiss pada Maret 2020 mendatang.
"Rp 60.000 akan turun ke BI (Bank Indonesia)," kata dia.
Jumlah uang yang dibagikan untuk masyarakat Indonesia pun tak sedikit.
Juanda mengungkapkan, nantinya per kepala masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke akan mendapat jatah Rp 3 miliar.
"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," tandas Juanda, dilansir Kompas.com.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul "Raja" Baru King of The King, Klaim Kuasai Rp 60.000 T dan Akan Lantik Presiden di Dunia", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/27/22060431/muncul-raja-baru-king-of-the-king-klaim-kuasai-rp-60000-t-dan-akan-lantik.
(Tribunkaltim.co/Sarita)