Rangga Sasana Bukan Nama Asli, Tetangga Beber Keseharian Petinggi Sunda Empire, Sering Ada Pertemuan

Rangga Sasana kerap mendapat kunjungan dari teman-temannya. Pertemuan tersebut disebut Lilis, tetangga Rangga Sasana terjadi setiap hari

Editor: Doan Pardede
Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa) (Kolase Tribun Jabar)
Nasri Banks, Grand Prime Minister di Sunda Empire, sosok yang lebih tinggi di atas Rangga Sasana. Dia terlihat dominan dalam sejumlah tayangan video di media sosial. 

TRIBUNKALTIM.CO - Rangga Sasana ternyata bukan nama asli petinggi Sunda Empire.

Nama aslinya adalah Edi Raharjo.

Berdasarkan video KompasTV yang diunggah 20 Januari 2020, ia tinggal bersama ibu kandung dan adiknya.

Mereka tinggal di rumah sederhana di Desa Grinting, Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah.

• Foto Kegiatan Kerajaan Abal-abal Sunda Empire di Lingkungan Kampus, Ini Klarifikasi Pihak UPI

• Mirip Agung Sejagad, Sunda Empire Klaim Pemerintahan Dunia Segera Berakhir, Keduanya Berafiliasi?

• Heboh Sunda Empire, Kenaikan Pangkat Sampai Mayjen Hingga Ambil Alih Pemerintahan Dunia Baru

• Prediksi Dunia Berakhir 15 Agustus 2020, Sunda Empire Diduga Berkaitan dengan Keraton Agung Sejagat

Namun, Rangga Sasana sudah tidak terlihat lagi di rumahnya sejak seminggu yang lalu.

Di rumah tersebut, Rangga Sasana kerap mendapat kunjungan dari teman-temannya.

Pertemuan tersebut disebut Lilis, tetangga Rangga Sasana terjadi setiap hari.

Namun, tetangga Rangga tidak tahu pasti aktivitas apa yang dilakukan Rangga Sasana dan teman-temannya.

"Ya, setiap hari kadang pagi, kadang sore, kadang malam," katanya.

Kendati demikian, warga setempat tidak merasa terganggu dengan keberadaan Rangga Sasana dan teman-temannya.

"Enggak (terganggu). Enggak ada masalah sih," ucapnya.

• Setelah Keraton Agung Sejagat Kini Muncul Sunda Empire, Pemerintahan Dunia Dikendalikan di Bandung

• Viral Keraton Agung Sejagat Sanggup Kantongi Rp 1 Miliar, Terungkap Modus Licik Toto Santoso

Klaim Rangga Sasana

Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana mengklaim kerajaannya menjalin persahabatan dengan negara lain.

Beberapa negara yang bersahabat dengan Sunda Empire adalah Amerika, Belanda, dan Inggris.

Dalam wawancara bersama KompasTV, Rangga Sasana mengatakan Sunda Empire akan menggelar pertemuan skala dunia dan mengundang ibu negara dan ratu dari berbagai negara.

Ketua panitia pertemuan itu adalah Rangga Sasana.

Ia mengaku sudah membentuk kepanitiaan dan beberapa persiapan telah dilakukan.

"Mengadakan konferensi wanita di seluruh dunia yang dihadiri ibu negara dan ratu negara untuk membuat satu dukungan di mana kaum ibu berperan dalam penyatuan seluruh negara di dunia dan mewujudkan perdamaian," ucapnya dalam video yang diunggah di Youtube pada 21 Januari 2020.

Rangga mengaku Sunda Empire berideologi Pancasila seperti Indonesia.

Ideologi tersebut akan ia terapkan untuk seluruh dunia.

• Tetangga Keraton Agung Sejagat Menangis Batin Lihat Kelakuan Kerajaan, Warga Ditantang Duel Punggawa

• Fakta Baru Keraton Agung Sejagat, YouTube dan Hubungan Toto Santoso - Fanni Aminadia Lain Pasutri

"Pancasila akan kita terapkan lebih luas, seluruh dunia, walaupun akan kita terapkan di ASEAN atau mulai dari Bumi Nusantara," ucapnya.

Kemunculan Sunda Empire menjadi sorotan karena dianggap sebagai kerajaan fiktif.

Saat menjelaskan sejarah Sunda Empire Rangga Sasana begitu berapi-api.

Polisi hingga kini masih menyelidiki mengenai Sunda Empire.

Dilaporkan Roy Suryo

Terendusnya keberadaan Sunda Empire hingga kini masih menjadi perbincangan. Petingginya, Rangga Sasana kini bahkan dilaporkan Roy Suryo ke polisi.

Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire atas dugaan pencemaran nama baik dan berita bohong.

Hal ini berkenaan pertemuan awal keduanya saat menjadi narasumber dalam acara talkshow di salah satu TV swasta tanah air.

Seperti yang banyak diberitakan, sebelumnya di acara TV tersebut Rangga Sasana sempat berdebat dengan Roy Suryo soal sejarah PBB dan NATO. Rangga mengklaim, PBB dan Nato justru didirikan di Bandung.

Kini, Roy Suryo pun blak-blakan soal kronologinya sampai melaporkan petinggi Sunda Empire.

Hal ini disampaikan pada tayangan iNews Sore pada 24 Januari 2020.

Roy Suryo mengaku, sehari setelah acara TV yang dihadiri dirinya dengan Rangga Sasana, banyak yang mengakses Wikipedia dan ketahuan bahwa ada yang mengubah data di Wikipedia menggunakan akun anonim.

"Selepas salah satu TV swasta pada Selasa lalu, pada hari saat itu disebut-sebut bahwa PBB lahir di Bandung, NATO lahir di Bandung.

Itu ternyata hari berikutnya, salah satu referensi yang banyak diakses masyarakat yaitu Wikipedia, ini ternyata secara tidak ilmiah, secara tidak sopan saya katakan itu telah diubah dengan akun anonim," katanya.

Menurutnya, akun anonim tersebut memasukkan data yang salah. Setelah ditelusuri, akun anonim itu disebut mengarah ke Sunda Empire.

"Ini menurut saya bahaya, saya tidak hanya malaporkan saya sendiri melaporkan nama baik, tetapi saya ingin menyelamatkan Indonesia dari kabar bohong yang ditulis di Wikipedia, ada data yang salah oleh orang anonim dan orang anonim itu adalah Sunda Empire, yang ini yang saya laporkan," katanya.

Roy Suryo juga menceritakan bagaimana cara sampai menemukan akun anonim itu mengarah ke Sunda Empire.

Ia menyebut, perubahan data di Wikipedia dilakukan pada 22 Januari 2020. Kemudian, ditelusuri alamat IP-nya.

"Terbukti pengubahannya baru tanggal 22 Januari kemarin dan IP nya sudah kita lidik sudah kita catat dan munculah nama Sunda Empire, sebelumnya tidak dibuat atau disamarkan dalam anonim," kata Roy Suryo.

Kemudian Roy Suryo menjelaskan, hal itu disebut bisa melanggar hukum karena melakukan perubahan dan data di Wikipedia tidak sesuai dengan data aslinya.

"Ada fakta hukum mengatakan bahwa ada kebohongan yang dilakukan pada saat perubahan Wikipedia dan itu melanggar UU ITE Nomor 19 Tahun 2016, clear sekali di situ ada pasal yang dilanggar karena pengubahan itu tidak sama dengan aslinya ," ujarnya.

Tak hanya sekali, ia juga kembali menjelaskan mengubah data di Wikipedia yang tak sesuai dengan sumber aslinya termasuk perbuatan yang melanggar hukum.

"Fakta hukumnya mengatakan pengubahan di Wikipedia itu sudah melanggar hukum dan apa yang ditulis itu adalah bohong karena tidak sesuai dengan referensi aslinya yang ada di Wikipedia," kata Roy Suryo.

Sementara itu, Rangga Sasana yang juga tersambung pada tayangan tersebut mengaku, silakan saja dilaporkan karena itu hak bagi Roy Suryo.

"Silakan hak-hak saudara ya," kata petinggi Sunda Empire itu.

Seperti yang dimuat Kompas.com, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire ke Polda Metro Jaya.

Disebutkan pasal yang sisangkakan pada laporan itu adalah Pasal 27 Ayat 3 Juncto Pasal 45 Ayat 3 dan atau Pasal 31 Juncto Pasal 48 dan atau Pasal 35 Juncto Pasal 51 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Tindak Pidana dan atau Pasal 310 dan atau Pasal 311 KUHP.

Petinggi Sunda Empire Jadi Sorotan di ILC

Seorang petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana kini muncul di program acara televisi, Indonesia Lawyers Club atau ILC yang tayang di TV One pada Selasa (21/1/2020) malam.

Penampilannya tampak rapi dan perlente mengenakan seragam khas militer.

Ia diberikan kesempatan bicara untuk memaparkan tentang Sunda Empire yang sedang menjadi perbincangan hangat.

Diketahui, Sunda Empire ini mencuat ketika pria yang mengklaim sebagai raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso alias Totok Santoso Hadiningrat ditangkap polisi.

Totok Santoso harus berurusan dengan hukum terkait pendirian kerajaan di Purworejo yang diketahui memungut uang pengikutnya.

Hebohnya keberadaan Keraton Agung Sejagat ini membuat keberadaan Sunda Empire pun terendus pula.

Berbagai postingan pihak Sunda Empire ini tersebar, bahkan viral di media sosial dan menjadi pemberitaan media massa.

Diketahui, kegiatan dari Sunda Empire ini berpusat di Kota Bandung.

• Keraton Agung Sejagat Gelar Kirab Pengantin, Benarkan Ada Kaitannya dengan Konten YouTube?

• Pengakuan Soal Keraton Agung Sejagat, Bukan Suami Istri, Raja dan Ratu Pernah Lakukan Ritual Ekstrem

• Ratu Keraton Agung Sejagat Pernah Curhat pada Ganjar Pranowo, Singgung Soal Kajian Akademis

• NEWS VIDEO Raja Keraton Agung Sejagat Wajibkan Pengikutnya Bayar Iuran hingga Puluhan Juta Rupiah

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved