Mengamuk dan Tusuk Orang tak Dikenal hingga Tewas, Pelaku Penusukan di Pontianak Meninggal Dunia
Kejadian memilukan terjadi di Pontianak pada Rabu (29/1/2020) setelah seseorang mengamuk dan tusuk orang tak dikenal hingga tewas.
TRIBUNKALTIM.CO - Kejadian memilukan terjadi di Pontianak pada Rabu (29/1/2020) setelah seseorang mengamuk dan tusuk orang tak dikenal hingga tewas.
Pelaku penusukan yang diketahui berinisial RD ini kemudian menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Pontianak.
Kejadian penusukan itu terjadi di kafe Jalan 28 Oktober dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan 1 orang meninggal dan 1 lainnya luka-luka, Rabu (29/1/2020).
Setelah dirawat di RS Bhayangkara, pelaku penusukan meninggal dunia, Kamis (30/1/2020) siang sekira pukul 12.00 WIB.
Saat ini, jenazah tersangka yang berinisial RD tersebut masih berada di ruang ICU RS Bhayangkara Anton Sujarwo Pontianak.
Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin bersama dengan Dandim 1207 / BS saat ini berada di RS Bhayangkara untuk meninjau jenazah pelaku penusukan.
• Bapak dan Anak Jadi Korban Penusukan, 140 Warga Selapan di Bangka Diungsikan, Ini Kronologinya
• Jelang Pengumuman Hasil Otopsi Lina, Polisi : Rizky Febian Laporkan Tuduhan Pembunuhan Berencana
• Rekaman CCTV Detik-detik Lina Meninggal Dunia, Teddy yang Lagi Buat Teh Langsung Berupaya Menolong
• Korban Kebakaran Ini Mencari Keberadaan Anak dan Istri, Rumah Ludes Kini Bingung Cari Tempat Tinggal
Sebelumnya di beritakan bahwa satu orang pria tewas, dan satu lainnya mengalami luka luka akibat diserang Serorang pria di sebuah cafe di jalan 28 Oktober, kecamatan Pontianak Utara. Rabu (29/1/2020) siang.
Kapolresta Pontianak, Kombespol Komarudin menjelaskan bahwa kejadian ini bermula saat pelaku yang berinisial RD (30) warga Pontianak Utara datang ke Cafe tersebut dengan menenteng senjata tajam jenis pisau dan mengamuk, sekira pukul 11.45 WIB.
Kemudian, Korban Arsyad berusaha menenangkan si pelaku, tak terima dengan hal itu, pelakupun lantas menyerang Arsyad secara membabi buta.
Melihat hal itu, Asri yang juga merupakan adik Arsyad mencoba melerai pelaku.
Namun nahas, pelaku berhasil menancapkan pisaunya ke dada Arsi dan melukai beberapa bagian tubuhnya yang lain yang membuat Asri kehilangan nyawa.
Kesaksian Korban Penusukan
Warga Pontianak Utara, Arsyad, korban selamat amukan pria yang membawa senjata tajam pada satu cafe di Pontianak, menyampaikan kesaksiannya terkait kejadian yang membuat adiknya, Asri menghembuskan nafas terakhir.
Saat ditemui di kediamannya, Gang Damai, Pontianak Utara, Arsyad mengatakan, saat itu ia bersama Asri adiknya, dan teman lain sedang berada di kafe, tepatnya menjelang Zuhur.
Mereka ketika itu berencana beranjak dari kafe untuk menunaikan salat Zuhur.
Namun, tiba-tiba mereka mendengar suara keributan.
Saat itu ada seorang pria, yang kemudian diketahui berinisial RD (30), membawa pisau di tangan kanan dan sarungnya di tangan kiri.
RD kemudian mengancam dan mencoba menyerang beberapa pengunjung.
"Tiba-tiba datang pake kain sarung bawa pisau sama sarungnya. Dia ngomong sama anak-anak yang ada di sebelah," jelas Arsyad.
Arsyad mencoba menirukan kata-kata yang diucapkan pelaku.
"Kamu ngomong apa tadi, mana bos kamu, langsung dia berusaha nikam," ujar Arsyad menirukan kata-kata yang dilontarkan pelaku.
Sontak hal itupun membuat para pengunjung takut dan berhamburan keluar.
Malihat hal itu, Arsyad mengambil inisiatif untuk mendekati pelaku dan mencoba menenangkannya.
Namun, hal tak terduga pun terjadi dan pelaku malah mengarahkan pisaunya ke Arsyad dan menyerangnya secara membabi buta.
"Pas itu, langsung saya datanglah. Ngapa main pisau dek, ndak usah gitu lah. Dia jawab kamu ikut campur kah, dia langsung balik arah, berusaha nikam saya," ujarnya.
Merasa diserang, Arsyad pun berusaha melindungi dirinya dengan menggunakan kursi kafe.
"Dia berusaha maju dan menikam, saya pun terpaksa mundur sambil cari kursi dan ngamankan diri lah,"
Tapi dikejar terus dan saya jatuh, terus saya berdiri saya bangun lagi, dia masih ngejar terus sambil berusaha nikam-nikam," lanjutnya.
Akhirnya, Arsyad pun terjatuh untuk kedua kalinya karena diserang oleh pelaku.
Melihat dirinya terjatuh, pelaku malah semakin beringas dengan berusaha menusukkan pisaunya ke Arsyad.
Saat itulah, adiknya Asri datang membantu Arsyad dengan berusaha menahan serangan pelaku dengan tangan kosong.
Aksi pelaku membuat Asri tak mampu menahan serangan pisaunya. Akhirnya pisau itupun menembus tubuh asri.
"Jadi almarhum itu lihat saya jatuh, dan berusaha ngamankan supaya saya ndak kena tikam."
"Kaki saya itu juga tersangkut di bawah kursi, pas adik saya nahan, tak taunya dia itu pisaunya didorong kena ke adik saya," jelasnya.
Setelah Asri tertembus pisau, Arsyad pun berusaha untuk menahan pelaku, dan akhirnya setelah terjadi pergumulan singkat pisau pun berhasil di lepaskan dan disingkirkan.
Saat itu, ia langsung berusaha menolong sang adik yang sudah berlumuran darah, bahkan saat itu, Arsyad melihat sang adik menghembuskan nafas terakhir.
Namun saat sedang berusaha menolong adiknya dan dalam kepanikan, pelaku ternyata masih sanggup berdiri dan berusaha mencari pisaunya.
Arsyad pun kembali berdiri dan langsung mengejar pelaku lalu memiting korban dan akhirnya di bantu teman-teman korban pelaku berhasil diamankan.
"Saya itu megang kepalanya, saya panggil-panggil adik saya, pas dia itu langsung narik nafas panjang,"
"Terus saya lihat pelaku masih cari pisau lagi, dia sempat lari dia mau masuk ke dapur, langsung saya kejar saya piting dia," ungkapnya.
Arsyad pun menegaskan bahwa dirinya tidak mengenal sama sekali dengan pelaku, ia mengatakan bahwa niat awal ia dan adiknya hanya ingin menenangkan Pelaku.
"Saya ndak kenal sama pelaku, niatan awal itu tujuan saya, ingin melerai, cuman tiba - tiba balik arah malah ngamuk lagi,"katanya.
• Rekonstruksi Pembunuhan di Bawah Flyover Jembatan Mahakam IV Samarinda, Ada 18 Reka Adegan
• Panik, Reaksi Teddy saat Lihat Pasal Pembunuhan Berencana di Kematian Lina, Padahal Tak Ada Terlapor
• Bunuh Begal, Pelajar Ini Malah Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana, Begini Kata Hotman Paris
• Pandangan Tetangga Atas Perilaku Pelaku Pembunuhan NS Janda Tiga Anak di Balikpapan Kalimantan Timur
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Sempat Dirawat di RS Bhayangkara, Pelaku Penganiayaan di Jalan 28 Oktober Meninggal Dunia, https://pontianak.tribunnews.com/2020/01/30/sempat-dirawat-di-rs-bhayangkara-pelaku-penganiayaan-di-jalan-28-oktober-meninggal-dunia?page=all