Wawancara Eksklusif Kisah Syadza Ulima Azalia Khair Anak Wali Kota Tarakan Selamat dari Wabah Corona

Syadza Ulima Azalia Khair, sempat tak percaya wabah virus Corona menggemparkan dunia. Anak Walikota Tarakan ini bahkan berniat kembali ke Xiangyang.

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Alfian
Syadza Ulima Azalia Khair 

Tanggal 15 Januari libur musim dingin, kita rencana jauh-jauh hari ke shanghai. Tanggal 21 ke shanghai transit ke Wuhan naik kereta empat jam terus kita nunggu 1 jam naik metro ke bandara di bandara kita dicek-cek sampai ada beberapa orang tidak dapat izin naik pesawat. Tapi kotanya masih ramai.

* Tiba di Shanghai bagaimana sambutan warga di sana, apalagi Syasa kan dari Hubei?

Awalnya kita sewa empat hari dari tanggal 21 itu tapi di hari kedua malam si ownernya datangin lagi kita dan tanya dari mana? kita bilangnya turis dari Indonesia terus si ownernya ini minta perlihatkan paspor nah di situ kita sudah cemas nanti dilihat dari Hubei, pas tahu kami dari Hubei dia kaget dan dipanggillah security dan satu polisi, besok paginya kita disuruh keluar

* Setelah diusir Syasa bersama teman-teman bertindak apa dan bagaimana respon pengunjung apartemen setelah tahu ada mahasiswa dari Hubei?

Di tanggal 21 nya itu Shanghai baru ada satu kasus dan orang juga masih santai jalan-jalan tanpa masker tapi besoknya itu di apartemen itu sudah pakai masker semua, ceritanya sudah nyebar kalau ada 10 anak dari Hubei. Jadi kami cari hotel nginap semalam dulu untuk diskusi.

* Sempat diusir ada keinginan kembali ke Xiangyang atau langsung berpikir pulang ke Indonesia?

Kita diskusi-diskusikan mau kembali ke Xiyangyang atau ke Indonesia karena waktu itu belum dapat info resmi kalau sudah ditutup Hubei makanya kami hubungi KBRI dan diminta untuk lebih pilih pulang saja ke Indonesia.

* Saat itu apakah sudah dapat kabar kalau Hubei sudah diisolasi?

Mungkin pengusiran itu berkah juga yah bagi kami karena awalnya kami anggap itu cuma isu ada wabah besar tapi ternyata memang ada dan tanggal 25 kami putuskan pulang ke Indonesia dan di tanggal itu juga ternyata status Hubei sudah tidak bisa lagi ada yang masuk atau keluar

* Keluar dari Shanghai ke Indonesia bagaimana kondisi pemeriksaannya di Bandara?

Pemeriksaannya ketat pakai thermo scan kan dan ada pemeriksaan-pemeriksaan lainnya termasuk saat transit di Hongkong sebelum ke Jakarta dan alhamdulillah dari semua pemeriksaan ini saya tidak pernah ada pada kategori suhu tubuh 38 derajat

* Kabarnya warga Hubei senang konsumsi hewan liar dan banyak pasar-pasar yang jualan hewan liar ini, benarkah?

Sebenarnya itu pasar seafood ( Wuhan ) cuma memang ada barang-barang ilegal diselipkan, ada juga ular dan lainnya kalau di Xiangyang saya belum pernah lihat juga ada pasar yang jual hewan-hewan liar seperti itu cuma mungkin beberapa tapi tidak seterbuka di Wuhan, orang Xiangyan juga tidak makan sup kelelawar cuma umum-umum saja

Baca Juga;

Pelatih Persib Umumkan Joel Vinicius Pergi, Ini Nasib Wander Luiz Usai Datangnya Geofrey Castillion

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved