Kecelakaan Maut di Samarinda

Dishub Batasi Trayek Truk Muatan Lintasi Jalan Gunung Manggah Samarinda, Kecuali Jam-jam Berikut Ini

Usai kecelakaan maut di Gunung Manggah, Jalan Otto Iskandardinata (Otitsta), Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kini ada kebijakan dari Dishub.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO
Kecelakaan maut kembali terjadi, yang menyebabkan empat orang tewas, akibat diseruduk truk pasir, pada Kamis (30/1/2020), sekitar pukul 14.47 Wita, di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, di kawasan bawah Gunung Mangga. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -- Usai kecelakaan maut di Gunung Manggah, Jalan Otto Iskandardinata (Otitsta), Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pemerintah membatasi trayek mobil angkutan berat.

Kendaraan muata roda 6 dan di atasnya mulai dibatasi melintas di ruas jalan di daerah Gunung Mangga, Samarinda.

Teknis pelaksanaan aturan ini bakal dibahas lebih lanjut bersama DPRD Samarinda dalam waktu dekat.

Kepala Dinas Perhubungan ( Dishub ) Kota Samarinda, Ismansyah mengatakan wacana batasan trayek kendaraan berat bakal diberlakukan selama 17 dalam sehari.

Kendaraan sarat muatan beroda 6 ke atas dilarang melintas mulai pukul 05.00 pagi sampai dengam 22.00 Wita.

"Tidak boleh melintas di sana mulai pukul 05.00-22.00 Wita, rencananya seperti itu," ujar Isman kepada wartawan, Senin (3/2/2020).

Bagi pengendara nakal. Petugas telah bersiaga untuk memberi sanksi bagi pengemudi yang nekat melintas di jam-jam larangan.

Dishub bakal berkoordinasi juga dengan Satlantas Polresta Samarinda untuk menilang kendaraan nakal.

"Ada petugas nanti. Kalah didapatk ada truk muatan lewat langsung ditindak," ujarnya.

Pun begitu, teknis lebih lanjut bakal dibahas bersama dengan dewan. Pembahasan rencananya dilakukan Selasa (4/2) esok.

Dalam pembahasan tersebut selain terkait alas hukum (Perda atau Perwali). Rapat kerja juga bakal menyusun rekayasa lalu lintas pasca aturan ini mulai diberlakukan.

"Besok kita akan rapat kerja dengan DPRD Samarinda untuk membahas soal ini (batasan trayek)," ungkapnya.

Ia menambahkan tuntutan agar pembatasan kendaraan berat di Otista juga disuarakan oleh warga setempat.

Warga setempak menolak kendaraan berat melintas di kawasan Gunung Manggah. Kecelakaan lalu membuat masyarakat was-was kejadian serupa bisa berulang. 

Kronologi Kecelakaan di Jalan Gunung Manggah Samarinda

Berita sebelumnya. Empat orang tewas, akibat terlindas truk bermuatan pasir, Kamis (30/1/20) sekitar 14.47 Wita di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) Kelurahan Sungai Dama Samarinda Ilir, Kota Samarinda tepatnya di bawah Gunung Manggah Samarinda.

Diduga akibat rem blong, dengan kecepatan tinggi, truk melaju kencang dari arah Gunung Manggah menuju Pasar Sungai Dama dan langsung menabrak.

Lalu melindas pengendara motor yang berada di depannya.

Identitas korban diketahui yakni Desti Noor (14) pengendara motor, Tri Prihatin Ningsih (43) pengendara motor, Awaluddin (40) pengendara motor dan Brilian Eklesia Gabriel (12) yang dibonceng oleh ibunya Tri Prihatin.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lapangan truk dengan KT 1376 LN bermuatan pasir basah.

Si truk ini melaju kencang menghantam pengendara sepeda motor Yamaha Mio Soul yang dikendarai oleh Awaluddin.

Setelah itu motor Karisma KT 4715 MY yang dikendarai Tri Prihatin bersama dengan anaknya Brilian hingga menyebabkan tiga korban ini terseret hingga sejauh 20 meter.

Baca Juga:

 Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain

 Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan

 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku

 Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I

Dan kemudian menggilas pengendara lainnya yakni Desti Noor yang saat itu mengendarai sepeda motor Honda Scoopy.

Salah satu korban yang masih di bawah umur yakni Brilian sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak dapat ditolong lagi.

Menurut keterangan Yanti (26) pedagang makanan mengatakan saat itu dirinya sedang berjualan dan hendak membuang sampah.

Tiba-tiba dirinya melihat truk pasir menyeret dua orang dewasa dan anak-anak, yang saat itu sedang berboncengan, hingga 20 meter.

"Jadi, posisi dua orang ini yang dewasa (Awaluddin) di roda depan kanan. Sedangkan anak ini (brilian) di roda belakang sebelah kiri dan motornya juga tersangkut di bawah truk," terangnya.

Kecelakaan maut kembali terjadi, yang menyebabkan empat orang tewas, akibat diseruduk truk pasir, pada Kamis (30/1/2020), sekitar pukul 14.47 Wita, di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, di kawasan bawah Gunung Mangga.
Kecelakaan maut kembali terjadi, yang menyebabkan empat orang tewas, akibat diseruduk truk pasir, pada Kamis (30/1/2020), sekitar pukul 14.47 Wita, di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, di kawasan bawah Gunung Mangga. (TRIBUNKALTIM.CO/ CAHYO WICAKSONO)

Sementara, Babinsa Sungai Dama, Kopral Kepala Azmiadi mengatakan untuk dugaan kemungkinan rem blong, dengan muatan pasir basah.

"Ya, disini memang sering terjadi kecelakaan, makanya kami berharap dari pihak Dishub bisa secara intens melakukan pemeriksaan Kir kendaraan," pungkasnya

Dan lanjut dia, saat kejadian tersebut sopir truk langsung keluar dari truk dan duduk di pinggir jalan.

"Beruntung dari masyarakat tidak melakukan hal yang anarkis dan saat ini sudah diamankan dari pihak Kepolisian," pungkasnya.

Terpisah, Kanit Laka Lantas Polresta Samarinda, Ipda Henny Merdekawati mengatakan untuk saat masih dalam pemeriksaan.

Kecelakaan maut kembali terjadi, yang menyebabkan empat orang tewas, akibat diseruduk truk pasir, pada Kamis (30/1/2020), sekitar pukul 14.47 Wita, di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, di kawasan bawah Gunung Mangga.
Kecelakaan maut kembali terjadi, yang menyebabkan empat orang tewas, akibat diseruduk truk pasir, pada Kamis (30/1/2020), sekitar pukul 14.47 Wita, di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, di kawasan bawah Gunung Mangga. (TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO)

"Sopirnya sudah kami amankan dan masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Untuk saat ini jenazah telah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD A.W.Sjahranie Samarinda guna dilakukan visum.

Jumlah korban:
2 Pria, 2 Wanita : 1 Anak 3 Dewasa, yang tewas usai mengalami tabrakan beruntun, ketika ditabrak oleh kendaraan truk muatan pasir dengan nomor Polisi (K 1376 LN).

Adapun ldentitas Korban :
1. Desti Nur (Per) 14 Tahun,  JI. Tenggiri Gang. Budimanno. 14 rt. 21 Kel. Selili Samarinda llir. (Pengemudi Sepeda Motor).

BACA JUGA

Setor Rp 5,5 Juta, Warga Kutai Timur Suharminto Dijanjikan Dapat Rp 3 Miliar, Ini yang Terjadi

BREAKING NEWS Hujan Deras Mengguyur Balikpapan, Sejumlah Rumah di Km 7 Terendam Banjir

BREAKING NEWS Kebakaran Landa Kawasan Padat Rumah Penduduk di Samarinda, Ada Warga Tersulut Emosi

Pasien Virus Corona di RSKD Balikpapan Hoax, Warga Net Desak Polisi Menangkap Pelaku Penyebar Hoax

2. Tri Prihatin Ningsih (Pr) 43 Thn, IRT. JI. Manunggal gg. 4 no, 4 Rt. 13
kel. Loa Bakung Sungai Kunjang. (Pengemudi Sepeda Motor).

3. Brilian Eklesia Gabriel (Lk) 12 Thn, Pelajar. Ji. Manunggal gg. 4 no. 4 rt. 13 kel. Loa Bakung Sungai Kunjang. (Penumpang Sepeda Motor).

4. Awaluddin (Lk) 40 Thn

(Tribunkaltim.co/Ichwal Setiawan)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved