Gubernur Isran Noor Ancam Pembangunan IKN Distop Jika Rusak Hutan, Desain Ibukota Dibagi 7 Cluster

Gubernur Isran Noor Ancam Pembangunan IKN Distop Jika Rusak Hutan, Desain Ibukota Dibagi 7 Cluster

TribunKaltim.Co/Purnomo Susanto
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor 

Gubernur Isran Noor Ancam Pembangunan IKN Distop Jika Rusak Hutan, Desain Ibukota Dibagi 7 Cluster

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menegaskan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) bakal distop jika merusak hutan yang ada di wilayah Kaltim.

Isran Noor menyadari keberadaan hutan Kaltim sebagai paru-paru dunia sangat penting bagi kehidupan mendatang. 

Ancaman Isran Noor ini disampaikan dalam pertemuan dengan Climate and Land Use Alliance ( CLUA ) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Senin (3/2/2020) .

Fakta Lain di Balik Ancaman Gubernur Kaltim Isran Noor Terkuak, Benarkah Proyek IKN Merusak Hutan? 

Gubernur Kaltim Isran Noor Stop Pembangunan IKN Jika Rusak Hutan Simak Konsep Ibu Kota di Masa Depan

Sesumbar Gubernur Kaltim Isran Noor Bakal Stop Pembangunan Ibu Kota Negara Jika Ini yang Terjadi

Gubernur Isran Noor Stop Proyek IKN Jika Rusak Hutan, Luas Ibu Kota Baru Vs Perkebunan Sawit Kaltim

Lantas, bagaimana perbandingan luasan ibukota baru dibandingkan dengan luas perkebunan sawit di Kaltim ?

"Saya akan hentikan sendiri kalau merusak hutan," tegas Gubernur Kaltim tersebut seperti dilansir dari kompas.com.

Demikian pernyataan yang disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor dalam pertemuan dengan CLUA tersebut.

Konsep IKN yang baru

Pemenang pertama sayembara desain ibu kota negara baru miliki tema 'Nagara Rimba Nusa' yang terdiri dari beberapa cluster atau kelompok.

Rencananya akan ada tujuh cluster dalam desain ibu kota negara baru Indonesia yang akan dipindahkan ke Kalimantan Timur.

Cluster pertama adalah komplek pemerintahan, di dalam komplek ini akan berisi istana milik Presiden dan Wakil Presiden, komplek legislatif, serta MA dan KY.

Selanjutnya adalah komplek kementerian, komplek ini merupakan satu cluster yang akan digunakan untuk seluruh kementerian koordinator dan kementerian lain, institusi pemerintah, kedutaan besar, markas besar TNI serta Polri, dan masih banyak lagi.

Kelompok ketiga adalah Kawasan Utara Nagara Rimba Nusa.

Kawasan ini merupakan pusat hunian serta pusat distrik, sekolah, stadion olahraga, serta fasilitas yang lain.

Dalam desain Nagara Rimba Nusa juga terdapat kawasan wisata yang rencananya akan terdapat viewing deck dan eco research center.

Kemudian juga terdapat kawasan pusat kota serta kawasan selatan.

Cluster terakhir adalah Danau Pancasila, yang akan merepresentasikan seluruh sila.

Nantinya di pinggir danau tersebut akan dibangun lima bangunan yang menggambarkan setiap sila Pancasila.

Sang ketua tim, Sibarani Sofian, menjelaskan arti nama tema yang diangkatnya yakni 'Nagara Rimba Nusa' untuk desain ibu kota negara yang baru.

Sibarani mengungkapkan, tema tersebut berawal dari tiga kata, kata pertama yaitu Nagara yang mewakilkan sebagai sebuah ibu kota.

Sementara Rimba dan Nusa merupakan identitas Indonesia.

Indonesia, kata dia, memiliki hutan tropis yang menjadi satu di antara hutan yang terbesar di dunia.

Tidak hanya itu, negara berbentuk kepulauan terbesar juga menjadi identitas Indonesia.

Sehingga nama Rimba dan Nusa dipilih sebagai tema dalam pembuatan desain untuk ibu kota negara yang baru.

"Jadi pendekatan multidisipliner ini membawa kami pada satu pemikiran yakni ibu kota diwakilkan sebagai nagara gitu," kata Sibarani dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (23/12/2019).

"Rimba dan nusa adalah karakter yang sangat kita miliki, kita mempunyai satu di antara hutan tropis yang terbesar di dunia."

"Nusa kita juga kepulauan yang terbesar. Inilah hal yang kami anggap menyatukan bangsa," tambahnya.

Nantinya dalam proses pembangunan ibu kota, Sibarani akan menggunakan konsep yang dinamai dengan biomimikri.

Konsep biomimikri merupakan konsep yang mengadopsi strategi alam, yakni mengikuti karakteristik hutan serta tidak menghalangi aliran air maupun angin.

Sibarani menuturkan inspirasi timnya untuk memilih konsep tersebut berawal dalam kehidupan sehari-hari yang hidup selalu beriringan dengan alam.

Meski demikian, saat ini teknologi sudah dapat diterapkan dalam pembuatan kota yang baik bagi lingkungan.

Sibarani menjelaskan, biasanya pembangunan kota yang ada saat ini biasanya mempertaruhkan lingkungan.

"Inspirasi kami datang dari bagaimana kami hidup berdampingan dengan alam, dan teknologi kota hari ini sudah memungkinkan kita untuk membuat kota yang lebih baik lagi dan lebih ramah pada lingkungan," jelas Sibarani.

"Di mana kota-kota hari ini yang kita tau biasanya mengorbankan lingkungan, sekarang kita berusaha untuk membuat satu konsep yang terintegrasi dengan konsep yang namanya biomimikri."

"Jadi bangunan, konteks lahan di sini kita padukan dengan alam sebaik mungkin," imbuhnya.

Setelah diumumkan menjadi pemenang, nantinya Sibarani dan tim serta dua juara utama lainnya akan diajak untuk melihat secara langsung lokasi calon ibu kota negara baru, pada tahun 2020 mendatang. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved