Jangka Pendek Nilai Investasi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Loktuan Bontang Capai Rp 500 Miliar
Untuk jangka pendek nilai investasi di terminal peti kemas Pelabuhan Loktuan Bontang mencapai Rp 500 miliar
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
"Izin masalah kepelabuhanan. Izin reklamasi ke Kementerian Kelautan. Amdalnya ke provinsi ini, kan, ada menjorok ke arah laut," tambahnya.
Sementara pembangunan fisik rencananya bakal dilakukan pada tahun 2021, usai seluruh perihal perizinan kelar.
"Tahun 2020, ya, izin lingkungan, izin prinsip, pokoknya izin-izin dulu (dituntaskan).
BACA JUGA
Warga Pegat Batumbuk Berau Kalimantan Timur, Punya Hunian Tanpa Kuburan, Kepala Kampung Lakukan Ini
Baru Sebulan Keluar Lapas AP Kembali Curi Laptop dan Handphone di Jalan Mulawarman Tarakan
Dinas Kesehatan Kaltara Pantau 39 Warga Nunukan Terkait Wabah Virus Corona, Tak Hanya dari China
Pastikan Informasi Wabah Virus Corona di Kaltim, Polda Kaltim Intens Komunikasi ke Rumah Sakit
Mungkin fisiknya 2021. Kalau izinnya lebih cepat, 2020 bisa bekerja fisiknya," tuturnya.
Menurutnya, pengembangan terminal peti kemas di Bontang dipercaya berdampak kepada pertumbuhan ekonomi.
"Dampak ekonomi akan kelihatan, terutama multiplier effect. Mulai dari menyerap tenaga kerja pada proses pembangunan, hingga jadinya itu," ungkapnya.
Sebelumnya, pengembangan Pelabuhan Lok Tuan, Pelindo presentasi soal terminal peti kemas di Bontang di depan Walikota dan OPD.
PT Pelabuhan Indonesia ( Pelindo ) IV (Persero) makin serius jalin kerjasama dengan Pemerintah Kota ( Pemkot ) Bontang soal pengembangan Pelabuhan Lok Tuan.
Di hadapan Walikota Bontang, Neni Moerniaeni beserta Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang menyampaikan presentasi pengembangan Pelabuhan Lok Tuan Bontang.
Rencana pembangunan terminal peti kemas jadi bahan utama pada presentasi yang digelar di ruang Pendopo Rujab Walikota Bontang, Senin (20/1/2020) malam.