Breaking News

Jangka Pendek Nilai Investasi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Loktuan Bontang Capai Rp 500 Miliar

Untuk jangka pendek nilai investasi di terminal peti kemas Pelabuhan Loktuan Bontang mencapai Rp 500 miliar

TribunKaltim.Co/HO
Suasana dan aktifitas di pelabuhan Loktuan Bontang, Kalimantan Timur. 

Kemnaker Siapkan Pekerja Ibu Kota Negara di Kalimantan, Ada 8 BLKK di Penajam, ASN Pindah Serentak

TRIBUN TRAVEL Eksotis Pulau Kumala di Tengah Sungai Mahakam, Ikon Destinasi Wisata Tenggarong Kukar

Farid mengungkapkan ditetapkannya calon Ibu Kota Negara ( IKN ) di Kaltim, secara langsung atau tak langsung berpengaruh kepada pertumbuhan arus barang dagang dan jasa.

Sebab itu Bontang yang diproyeksikan pemerintah sebagai kota industri, harus menjadi gate way wilayah Kalimantan Timur, selain Balikpapan dan Samarinda.

Ditambah lagi proyek strategis nasional Jalan Tol Samarinda - Bontang tinggal menunggu waktu. Arus barang bakal lebih cepat.

"Potensi kebutuhan dan hasil industri di wilayah Bontang menggunakan peti kemas juga semakin tinggi tiap tahunnya," jelasnya.

Dengan adanya terminal peti kemas juga mampu menekan biaya logistik, bayangkan saja biaya pengiriman peti kemas dari Samarinda ke Bontang hanya Rp 4juta per peti kemas.

Dalam kesempatan tersebut Farid juga mengatakan bahwa tantangan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) adalah, wilayah laut yang lebih besar sementara jumlah industri yang sedikit dibandingkan dengan wilayah barat Indonesia.

Pihaknya sejak 5 Desember 2015 sudah melakukan direct call dan direct export untuk menekan disparitas harga dan kesenjangan antara wilayah barat dan timur Indonesia.

Contohnya, dengan rampungnya proyek Makassar New Port (MNP) Tahap IA yang mulai beroperasi sejak 2 November 2018, program direct call dan direct export dari Makassar semakin lancar dan gencar dilakukan. 

Melalui dua kegiatan tersebut pihaknya terbukti mampu mengurangi waktu ekspor, misalnya ke China dari semula 24 hari menjadi hanya 16 hari.

BACA JUGA

Pengungsi Kebakaran Pasar Lingkas Batu Tarakan Kekurangan Bantuan Keperluan Bayi dan Wanita

Sosialisasi Pilkada Serentak, KPU Kaltara Gelar Konvoi Keliling Kota Tanjung Selor, Ini Keseruannya

Sabu 10 Kg Disimpan di Koper, Polda Kaltim Ringkus Warga Samarinda Jaringan Narkotika Tawau Malaysia

Nekat Nyolong HP di Mal Ramayana Rapak Balikpapan, Wanita Berinisial RM Ini Ditangkap Polisi

Demikian pula ekspor ke Jepang turun menjadi 18 hari dari semula 28 hari. Sementara ke Korea menjadi 17 hari dari semula 26 hari.

Harapannya, Pemerintah Kota Bontang turut membantu dalam rencana pengembangan Pelabuhan Loktuan Bontang yang akan dilakukan oleh Pelindo IV.

Farid juga berharap agar ke depan pihaknya dapat melakukan direct call dan direct export dari salah satu pelabuhan yang ada di Kalimantan Timur ini. (Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved