Kecelakaan Maut di Gunung Manggah, Tim Traffic Accident Polda Kaltim, Ambil Video 3D Scanner
Kecelakaan maut di Gunung Manggah, Tim Traffic Accident Analysis Polda Kaltim, ambil video 3D Scanner.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kecelakaan maut di Gunung Manggah, Tim Traffic Accident Analysis Polda Kaltim, ambil video 3D Scanner.
Unit Lakalantas Polresta Samarinda bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Kalimantan Timur melakukan olah kejadian kecelakaan beruntun yang terjadi di Gunung Manggah.
Dalam proses tersebut, polisi mengambil video 3D scanner untuk mengetahui kronologi peristiwa tersebut.
Kegiatan tersebut dilakukan di Jalan Otto Iskandardinata tepatnya di turunan Gunung Manggah, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Rabu (12/2/20) pagi.
BACA JUGA
Pemindahan 12 PNS dan 12 THL Disorot Anggota Dewan, Sekwan DPRD Penajam Paser Utara Angkat Bicara
Ubah Citra Kampung Narkoba di Gunung Bugis, BNNK Balikpapan Pasang Spanduk Bebas Narkoba
Barang Buktinya Bakal Dilelang Lagi, Bang Toyib Tunggu Eksekusi Mati di Balikpapan
PT PLN Kontribusi Kelestarian Hutan di Kaltim, Dapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari KLHK
Tak hanya dengan 3D scanner, olah TKP ini juga diambil dengan menggunakan drone.
Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Erick Budi Santoso melalui Kanit Laka Lantas Ipda Henny Merdekawati menjelaskan,
pihaknya melakukan TAA pada pagi hari sekitar pukul 05.30 Wita untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
"Dari olah TKP ini akan mendapatkan suatu gambaran tentang penyebab kecelakaan.
Seperti keadaan jalan, lingkungan, posisi kendaraan pada saat terjadi kecelakaan, termasuk para korban," terang Ipda Henny Merdekawati.
BACA JUGA
Akibat Kurang Pasokan, Harga Bawang Merah dan Putih di Pasar Sanggam Berau Naik 100 Persen
Di Telen, Kasmidi Jelaskan Jaringan Informasi Pembangunan Kutai Timur: Dari Web Hingga Tower
Pengusaha Bantah Harga Kepiting dan Udang Anjlok di Tarakan Karena Wabah Virus Corona
Listrik PLN Benderangkan Tiga Desa di Malinau Provinsi Kaltara
3D scanner sendiri sifatnya sebagai kelengkapan hasil olah TKP yang sebelumnya sudah dilakukan terlebih dahulu.
Hasil ini diyakini bisa membantu pihak kepolisian dalam menentukan penyebab kejadian.
“Jadi hasil ini akan membantu kami dalam menganalisa dan melihat gambaran rentetan kronologis kejadian dalam bentuk visual.
Semuanya akan terlihat jelas dari hasil scanner ini,” pungkasnya.
Dishub Kecolongan Ulah Petugasnya, Laporan Jaga Hanya Ambil Foto di Gunung Manggah Samarinda
Diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan ( Dishub ) Kota Samarinda merasa kecolongan akibat ulah petugasnya.
Sebab, Dishub telah mengintruksikan petugas supaya berjaga di ruas jalan Gunung Manggah seharian.
Namun, faktanya petugas hanya siaga tidak lama.
Akibatnya, kendaraan angkutan truk masih melintas di lokasi jalan maut ini.
"Iya ini jadi koreksi lah, nanti saya tanyakan ke komandannya dulu. Tapi mereka laporan kalau di lapangan, bahkan kirim-kirim foto," ujar Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda Hari Prabowo saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Kamis (6/2/2020).
Hari menuturkan idealnya para petugas berjaga di lokasi rawan lakalantas ini sehari. Hal itu sesuai dengan kesepakatan pada rapat kerja bersama DPRD Samarinda beberapa waktu lalu.
Disinggung keberadaan petugas di lapangan nihil. Hari mengatakan petugas yang diturunkan melapor giat jaga mereka di lapangan.
Bahkan didukung dengan foto-foto petugas tengah atur lalu lintas, menghalau kendaraan muatan truk melintas di lajur ini.
Terkait akuan warga tak melihat keberadaan petugas. Ia berdalih petugas berteduh di bawah pohon ketapang.
"Nah katanya berteduh di bawah pohon ketapang. Kan memang kita tidak bisa menjamin petugas bisa stand by seharian di sana. 2 Jam saja pasti kepanasan," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia bakal mengevaluasi kinerja petugasnya di lapangan. Mereka bakal disiagakan saat jam-jam padat, saat pagi ataupun saat sore.
"Nah teknisnya ini kita akan evaluasi juga, kan sulit kalau mau seharian di sana. Tapi kami akan pastikan saat jam-jam ramai ada petugas kita," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sampai hari ini, Kamis (6/2/2020) belum ada petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda bersiaga di jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama.
BACA JUGA
BREAKING NEWS Si Jago Merah Mengamuk di Kota Bangun Ulu Kukar, 14 Rumah Hangus Terbakar
Kisah Ketua DPD PAN Samarinda Kena Lempar Kursi Saat Kericuhan Kongres di Kendari
Bocah Penderita Cerebral Palsy, Buat Walikota Balikpapan Rizal Effendi Tertegun, Ini Kejadiannya
Warga Binaan Lapas Klas II A Samarinda Ahmad Syukur Meninggal, Diduga Alami Gagal Ginjal
Padahal pada Selasa (4/2) kemarin Dishub berjanji bakal menyiagakan petugas di lokasi jalan yang baru-baru ini menelan korban jiwa 4 orang.
Hasil penelusuran tribun di lokasi, lalu lintas di jalan maut ini masih padat. Bahkan, kendaraan truk masih melintas, mengapit diantara pengendara motor lainnya.
Warga setempat saat dikonfirmasi mengatakan belum pernah melihat kehadiran petugas dari Dishub ataupun polisi.
"Belum ada kok saya lihat mas, dua hari ini tidak ada petugas," ujar Lita pelayan toko kue tak jauh dari lokasi kecelakaan kemarin. (*)