Pemindahan Napi Tenggarong ke Lapas Samarinda, Lapas Tenggarong Mengaku Telah Bersurat ke Keluarga

Ahmad Sukur (38) warga binaan Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) Kelas II A Samarinda yang meninggal dunia pada Selasa (11/2/2020) lalu

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO /JINO PRAYUDI KARTONO
Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Tenggarong Saiful Buchori. 

Hal ini diungkapkan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman saat ditemui di Mapolresta Samarinda Rabu (12/2/20 ). Untuk saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dilingkungan Lapas Klas II A Samarinda.

"Ada sekitar 12 saksi-saksi yang kami mintai keterangan dan ini semuanya dari pihak lapas," ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit, terkait penyebab korban atas nama Ahmad Syukur (34) warga Kukar, yang merupakan warga binaan dengan kasus narkoba.

"Kami juga masih menunggu hasil visumnya dan termasuk meminta keterangan dari pihak rumah sakit," pungkasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, berawal saat keluarga korban dihubungi oleh pihak Lapas, jika korban atas nama Ahmad Syukur dalam kondisi sakit dan saat itu sempat di bawa langsung ke rumah IGD, setelah itu ditempatkan di ruang perawatan RSUD A.W.Sjahranie, pada Senin (10/2/20) lalu.

Sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, pada Selasa (11/2/20 ) sekitar pukul 04.35 Wita kemarin korban dinyatakan meninggal. Kemudian, karena tak merasa ada kejanggalan, korban langsung dibawa oleh pihak keluarga ke kediamannya di Jalan Maduningrat, Gunung Sentul, Kutai Kartanegara untuk dikebukiman.

Tetapi, saat jenazah hendak dimandikan, tubuh almarhum terdapat lebam biru dari bawah ketiak hingga belakang, serta kaki dan perut membengkak, juga luka goresan

Baca Juga;

PENAMPAKAN Foto Satelit Kota Wuhan di China Imbas Virus Corona, Ilmuwan Beber Dampak Kremasi Mayat

Pemuda Nekat Lamar Gadis Tak Dikenal Lewat DM Instagram, Desember Melamar, Februari Menikah

Gadis Asal Indonesia Lelang Keperawanan di Situs Luar Negeri Rp 19 Miliar, Simak Sosok Pembelinya

Badminton Asia Team Championships 2020 Tanpa Greysia dan Putri KW, Ini Line Up Indonesia vs Thailand

Karena, merasa tak wajar, pihak keluarga kembali membawa jasad korban ke RSUD A.w.Sjahranie untuk divisum, guna mengetahui pasti penyebab kematiannya. Atas kecurigaan adanya tindak kekerasan, pihak keluarga melapor ke Polresta Samarinda untuk, mengungkap kematian dari korban.

Tetapi, berdasarkan keterangan perawat lapas, yang disampaikan oleh Kalapas Klas II A Samarinda, Moh.Ilham Agung Setyawan membantah adanya tindak kekerasan. Almarhum mengalami sakit yaitu gangguan ginjal, perut dan kaki bengkak, gangguan hati, gula darah rendah. Penjelasan secara medisnya itu ditegaskan pihak rumah sakit.

Soal adanya indikasi kekerasan, pihaknya masih melakukan penyelidikan internal, pasalnya dirinya juga baru menjabat kurang lebih selama dua pekan. (jnp)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved