Tolak Perayaan Valentine, Ketua PMII Putri Bulungan Berpendapat, Lebih Baik Diskusi Soal Isu Begini

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Sebagian orang biasanya merayakan hari Valentine setiap 14 Februari.

Momentum itu disebut spesial, karena dianggap sebagai hari kasih sayang.

Meski begitu, momen Valentine kerap menimbulkan pro kontra di masyarakat.

Setiap tahunnya, ada saja yang merayakan Valentine, namun tak sedikit pula yang menolak perayaan Valentine tersebut.

Seperti yang disampaikan Ketua Korps PMII Putri ( Kopri ) Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Mila Asriani.

Menurut Mila Asriani, merayakan Valentine tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.

Baca Juga:

• Agenda Valentine Day di Plaza Balikpapan, Meet and Greet Ria Ricis Sampai Food dan Kids Festival

• 14 Februari Ria Ricis di Plaza Balikpapan, Ngobrol Aku Tahu Kapan Kamu Mati, Film Indonesia Terbaru

• Bendungan Sepaku Penajam Jamin Pasokan Air Bersih, Siasat Musim Kemarau di Lokasi Ibu Kota Baru

Apalagi ketika membaca sejarahnya, kata dia, itu sangat bertentangan dengan Islam dan budaya.

"Momentum Valentine biasanya dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik, dan cenderung menyimpang.

Informasi yang saya peroleh, juga telah ada fatwa MUI terkait larangan Valentine itu," kata Mila Asriani, kepada Tribunkaltim.co, Jumat (14/2/2020).

Baca Juga:

• NEWS VIDEO Ria Ricis Youtuber Ternama Bakal ke Balikpapan Kalimantan Timur

• Youtuber Ria Ricis Sambangi Plaza Balikpapan, Ngobrol Soal Film Ini, Catat Jadwal Kedatangannya

• Ibu Kota Baru di Kalimantan Adopsi One River One Management, Bappenas Sebut Keterpaduan Hulu Hilir

Makanya kata dia, masyarakat muslim jangan ikut-ikutan merayakan Valentine.

Masyarakat khususnya generasi muda di Kabupaten Bulungan, harus lebih bijak memilih acara yang patut dirayakan atau tidak.

Baca Juga:

• Presiden Jokowi Ingin Masyarakat Asli Kalimantan Timur Dapat Manfaat Ekonomi dari Ibu Kota Baru

• Sebelum ke Plaza Balikpapan Ria Ricis Sambangi Kota Samarinda, Ramaikan Saroeng Festival 2020

"Daripada merayakan Valentine, lebih baik membuat diskusi atau kajian terkait isu sosial, yang lebih bermanfaat.