Tak Mau Terlena, Tanggapan Erick Thohir Didapuk Menteri Terbaik Versi Indo Barometer, Singgung RI 1
Erick Thohir mengaku terbuka terhadap masukan dari masyarakat jika masih ada pekerjaannya yang belum memuaskan.
• Tak Sempat Undang Kobe Bryant ke Indonesia, Erick Thohir Ungkap Pertemuan Terakhir dengan Kobe
Menteri paling berani
Survei yang dilakukan Indo Barometer menempatkan Erick Thohir sebagai menteri paling berani di Kabinet Indonesia Maju mengungguli pembantu-pembantu Presiden lainnya.
Hasil survei yang dipublikasikan Indo Barometer, Menteri BUMN ini mendapat persentase 42,5 persen dari variabel kinerja menteri terbaik yang diikur dari keberanian.
Dalam catatan Indo Barometer, Erick Thohir dinilai sebagai figur menteri berani yang dinilai publik memiliki banyak gebrakan.
Menteri paling berani kedua menurut survei publik menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan nilai 37 persen, lalu Mafud MD di posisi ketiga dengan nilai 11 persen.
Selain dinilai berani, masih menurut survei Indo Barometer, Erick juga dinilai sebagai sosok yang sesusi dengan kebutuhan masyarakat dengan skor 36,4 persen.
Mantan Presiden Inter Milan ini juga masuk jajaran menteri yang paling dikenal publik dengan skor 8,2 persen.
Erick hanya kalah oleh Prabowo Subianto di posisi pertama dengan skor 18,4 persen dan Sri Mulyani di posisi runner up dengan nilai 10,6 persen.
Sebagai informasi, selain diukur dari keberanian, variabel lain yang diukur antara lain ketegasan, pengalaman, keahlian, intelektual, penguasaan masalah di bidangnya, kalangan profesional, pemberian solusi, dan cara kerja efektif dan efisien.
• RESMI! Menteri BUMN Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara Gara-gara Kasus Ini
• Bikin Bingung Menteri Erick Thohir, Ini Daftar 10 BUMN yang Punya Bisnis Hotel, Siapa Paling Banyak?
• 43 Hari Erick Thohir Jabat Menteri BUMN, Setelah Isu Ahok Kini Ancam Pecat Direksi Garuda Indonesia
• BUMN PT PANN akan Dapat Modal RP 3,76 T Namanya tak Dikenal Sri Mulyani, Erick Thohir & Anggota DPR
(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama | Editor: Erlangga Djumena)