Kampus ITK Balikpapan Mengajak Siswa SMA Tidak Musuhi Matematika Lewat Metode Ini

Matematika, adalah pelajaran yang seringkali dinilai sulit bagi siswa, ternyata dapat ditampilkan dengan cara yang unik.

Tribunkaltim.co/HO ITK Balikpapan
Matematika, adalah pelajaran yang seringkali dinilai sulit bagi siswa, ternyata dapat ditampilkan dengan cara yang unik dan tidak lagi menyeramkan di Institut Teknologi Kalimantan ( ITK ), Balikpapan, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Matematika, adalah pelajaran yang seringkali dinilai sulit bagi siswa, ternyata dapat ditampilkan dengan cara yang unik dan tidak lagi menyeramkan di Institut Teknologi Kalimantan ( ITK ) , Balikpapan.

Beberapa waktu lalu, ITK Balikpapan menyelenggarakan kegiatan Open House dengan mengundang siswa-siswi SMA/sederajat dari berbagai kota di Kalimantan.

Terdapat kuliah parallel dari seluruh program studi di ITK Balikpapan yang diikuti oleh siswa yang hadir.

Sigit Pancahayani merupakan salah satu pembicara di acara Open House, juga salah satu dosen di ITK Balikpapan merupakan salah satu pembicaranya.

Dengan tekniknya yang khas, ia mencoba menghipnotis peserta untuk tidak 'memusuhi' matematika.

Topik yang diangkat adalah 'Let’s Play Magic', sebuah topik yang terdengar sangat jauh dari istilah matematika yang biasa dikenal.

Baca Juga:

Ashraf Sinclair Meninggal, Ariel NOAH Rela Lakukan Ini Demi BCL: Kapan Pun Dia Butuh Ini Pasti Berat

Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 19 Februari 2020, Pisces Lawan Rasa Takut, Sagitarius Istirahatlah!

Sempat Diragukan Bobotoh, Wander Luiz Ukir Gol Perdana di Persib Bandung, Kini Banjir Pujian

Kabar Baik ASN, Selain Uang Pensiun Rp1M, Tjahjo Kumolo Singgung Tunjangan di Luar Gaji ke-13 dan 14

Walaupun terkesan jauh, tapi topik ini sangatlah matematis.

“Topik ini bukan berarti mengajak peserta untuk bermain sulap, tetapi lebih mengarahkan peserta untuk menjajal keajaiban formula matematika dalam menyelesaikan permasalahan yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan” ujar lelaki yang merupakan dosen Matematika di ITK.

Lanjutnya, ia mengajak peserta untuk berperan sebagai pimpinan dari suatu perusahaan yang memiliki
sejumlah karyawan dengan beban kerja masing-masing.

“Kemudian mereka saya minta untuk membagi beban kerja tiap divisi perusahaan dengan seimbang”, lanjut Sigit.

Penyusunan beban kerja tersebut dibantu oleh beberapa mahasiswa Matematika yang telah terlebih dahulu membuat penelitian kecil di kuliah Pengantar Teori Graf yang ada di Program Studi Matematika semester 5.

“Sebelumnya, saya dan mahasiswa telah membuat suatu formula melalui konsep Dekomposisi Ajaib, yaitu sebuah aplikasi teori graf yang sedang banyak dikaji oleh ilmuwan graf baik di Indonesia maupun di luar negeri”. terangnya

“Dari hasil yang telah didapatkan di Kuliah Pengantar Teori Graf, kami coba kenalkan ke siswa SMA. Jika para peserta di sini mampu menyusun beban kerja dari tiap divisi menjadi seimbang, maka total beban kerja itulah yang dinamakan konstanta Ajaib (magic constant)," paparnya.

Peserta sangat antusias pada kuliah ini, terbukti tiga dari lima kelompok mampu menyelesaikan tantangan yang diberikan dengan baik. Lebih lanjut, melalui kuliah parallel ini siswa yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi diharakan telah memiliki gambaran yang jelas mengenai dunia kampus dan karir ke depannya.

Berdiri 3 Gedung Baru dengan 3 Lantai

Menyinggung tuntutan di era industri 4.0 saat ini tingkat persaingan dunia pekerjaan menjadi semakin ketat tidak dipungkiri juga dalam dunia pendidikan.

Kali ini Rektor Institut Teknologi Balikpapan Budi Santosa menyatakan.

Akan meningkatkan segala aspek yang diperlukan agar ITK tetap mampu berdiri sejajar dengan universitas tingkat nasional lainnya.

Dihubungi oleh Tribunkaltim.co setelah sebelumnya memimpin prosesi Wisuda ke - 7 ITK Sabtu (14/9/2019) di Platinum Hotel Jl. Soekarno Hatta Batu Ampar Kota Balikpapan Kalimantan Timur.

Prof. Budi ini menyampaikan harapannya kepada para alumni khususnya para wisudawan untuk tetap menjaga almamater dan nama baik kampus.

"Saya harap mereka secepatnya mendapat pekerjaan, lebih baik lagi jika dalam 3 bulan usai wisuda mereka mendapat pekerjaan, saya harap mereka bisa menerapkan ilmu yang mereka dapatkan selama berkuliah dan menunjukkan kualitas yang baik dari lulusan ITK serta tetap menjaga dan tidak mempermalukan nama baik kampus" ujar Budi Santosa

Terkait persaingan industei 4.0 Rektor ITK ini merencanakan akan menyekolahkan para staff akademisinya ke jenjang yang lebih tinggi serta memberi keterampilan dan sertifikasi pada mahasiswanya sebagai modal bersaing setelah nantinya lulus.

"Dosen kami akan kami kursuskan bahasa asing dan sebisa mungkin mendapatkan beasiswa untuk kami sekolahkan S3 di luar negeri, selain itu kami juga usahakan sertifikasi keterampilan tambahan bagi mahasiswa kami untuk meningkatkan kualitas lulusan ITK yang mahir dan kompeten kemampuannya khususnya pada bidangnya" Ucap Prof. Budi Santosa.

Terkait akreditasi kampus prof. Budi Santosa berkomentar akan terus mengejar akreditasi dan meningkatkan akreditasi yang sudah ada.

"Saat ini masih B untuk Kampus dan beberapa masih C untuk program studi namun upaya upaya peningkatan terus kami lakukan seperti meningkatkan kualitas pengajar, lulusan dan juga fasilitas target kami beberapa tahun kedepan ITK bisa naik akreditasinya lebih bagus jika dapat A untuk akreditasi " terangnya

Lanjutnya ia juga mengaku dalam peningkatan fasilitas setidaknya akhir tahun ini akan segera berdiri 3 gedung baru dengan 3 tingkat yang memiliki total 45 ruang kelas.

Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menjawab tantangan yang akan diberikan oleh pemerintah terhadap kepindahan ibu kota baru negara RI nanti.

Tentunya dengan pemindahan ibu kota baru RI para mahasiswa yang lulus nanti harus dapat bersaing dengan jumlah tenaga kerja atau lulusan yang berasal dari pulau Jawa.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya adalah jumlah dosen yang mengampu di prodi tersebut.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Nurul Widiastuti di Hotel Aston Balikpapan, Senin (9/9/2019) mengatakan saat ini jumlah dosen yang ada di prodi tersebut sekitar 11 orang. Sebelas dosen tersebut yang aktif saat ini sekitar sembilan orang.

"Sisanya yang dua orang lagi sedang menempuh pendidikan di luar," kata Nurul Widiastuti.

Sementara itu jumlah dosen yang dibutuhkan sekitar 30 orang.

Saat ini pihak ITK sendiri akan menambah sekitar beberapa dosen lagi untuk menunjang pelajaran bagi para mahasiswa Prodi tersebut.

"Asumsinya 1 banding 12. Jadi satu dosen harusnya membimbing mahasiswanya sekitar 12 sampai 15 orang," kata Nurul Widiastuti. Untuk jumlah mahasiswa prodi Teknik Elektro saat ini sekitar 300 orang.

Dari jumlah tersebut diperkirakan membutuhkan sekitar 30 orang dosen untuk mengajar para mahasiswa yang ada di prodi tersebut.

"Idealnya seperti itu. Tapi mencari dosen tidak mudah harus ada standar minimal S2. Lulusan S2 di Kalimantan ini juga masih sedikit jumlahnya," kata Nurul.

Belum lagi tahun depan prodi tersebut akan menerima sekitar 150 mahasiswa. Tentunya hal tersebut berimbas dengan beban tugas yang diemban oleh dosen teknik elektro saat ini.

Program Studi Teknik Elektro ITK menggelar kegiatan bertajuk Diskusi Publik dan Evaluasi Kurikulum Program Studi Teknik Elektro di Hotel Aston Balikpapan. Kegiatan tersebut mulai pukul 8 pagi sampai Senin siang nanti. 

Progres pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan atau ITK di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (26/7/2019) siang.
Progres pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan atau ITK di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (26/7/2019) siang. (Tribunkaltim.co/Budi Susilo)

Sebelumnya, pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, yang diwakili Walikota Balikpapan Rizal Effendi sambangi ke kota Jakarta.

Berkunjung ke Jakarta tentu saja bukan untuk wisata atau hanya untuk berkunjung tanpa tujuan.

Ke Jakarta, Walikota Balikpapan Rizal Effendi memiliki tujuan yang akan dimanfaatkan buat kepentingan secara umum buat Kota Balikpapan, Kalimantan Timur yang notabene sebagai kota yang dekat dengan ibu kota baru yang belakangan Presiden Joko Widodo umumkan Ibu Kota Indonesia di Kaltim.

Kali ini Walikota Balikpapan Rizal Effendi ke Jakarta bersua dengan Wakil Presiden atau Wapres Jusuf Kalla.

Saat bersua dengan Wapres Jusuf Kalla, Walikota Balikpapan Rizal Effendi manfaatkan momen ini untuk sampaikan aspirasi.

Hal ini diceritakan oleh Walikota Balikpapan Rizal Effendi pada Sabtu (31/9/2019).

Demikain disampaikan, diutarakan dalam bentuk kalimat yang dipublikasikan di media sosial Instragram milik Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Tribunkaltim.co merangkup dari uraian Walikota Balikpapan Rizal Effendi saat bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Perlu Adanya Peningkatan Infrastruktur Kampus ITK

Keberadaan Kampus ITK atau Institut Teknoligi Kalimantan kali ini sedang berbenah, menambah beberapa bangunan untuk kegiatan belajar mengajar, dalam upaya peningkatan sumber daya manusia di bidang teknologi.

"Percepatan peningkatan pembangunan Institut Teknologi Kalimantan," tulis Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Mengutip dari Rektor ITK Balikpapan, Prof. Budi Santosa, 26 Juli 2019 dijelaskan, perlahan berlangsung pembangunan 3 gedung kuliah 3 lantai di ITK Balikpapan, dana SBSN 2019,

Jika lancar, semester genap tahun 2019-2020 akan ada 45 ruang kuliah baru.

Kemudian akan disusul pembukaan 11 prodi baru untuk memacu pertumbuhan.

"Jika ibu kota baru jadi pindah ke Kalimantan Timur kita berharap ITK bisa berkembang lebih cepat. Mohon doanya terima kasih untuk pejabat terdahulu yang sudah menginisiasi usulan gedung ini," tulis Rektor Budi.

Berikut ini tulisan lengkap Walikota Balikpapan Rizal Effendi saat bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Warga kota yang saya hormati izin melaporkan.
Kemarin saya berangkat ke Jakarta, untuk bergabung bersama para walikota lainnya yang tergabung di ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA (APEKSI).
Kami bertemu dengan Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla.

Ada aspirasi yang kami sampaikan melalaui Wakil
Presiden untuk pemerintah pusat.
Beberapa diantaranya adalah : 
1. Agar ada rumusan mengenai status tenaga bantuan atau honorer di daerah daerah.
2. Mendorong pemerintah meningkatkan alokasi anggaran pemeliharaan dan pembangunan jalan nasional yang ada di kota.
Di Balikpapan status jalan nasional ada di : 
Jalan Sudirman. panjang 8,07, Jl. Iswahyudi, panjang 4,06 KM, jl. Syarifuddin Yoes, panjang 5,69 KM, Jl. MT. Haryono,panjang 2,75 KM, Jl. Soekarno Hatta, panjang 25,09 KM.

Secara khusus saya menyampaikan kepada Pak Jusuf Kalla mengenai Persiapan Kaltim menjadi ibukota negara. Mendorong dana bagi hasil (dbh) migas dinaikkan, ditingkatkan proyek strategis nasional di Kaltim termasuk di Balikpapan seperti perluasan bandara Sepinggan dan percepatan peningkatan pembangunan Institut Teknologi Kalimantan. Juga sarana transportasi.

Wapres mengakui Balikpapan akan menjadi ramai karena merupakan salah satu kota penyangga utama dan akan meningkatkan infrastruktur penunjang.

Diluar itu warga kota, alhamdullillah kota Balikpapan menerima apresiasi dari Ikatan Humas Indonesia sebagai salah kota terpopuler di media sosial.
Tentu saja ini berkat keaktifan dinas menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi langsung ke masyarakat juga didukung media media sosoial dan online di Balikpapan yang selalu update perkembangan kota. Terima kasih atas dukungannya.

Alhamdullillah pagi ini saya sudah sampai kembali di Balikpapan.
Siap menghadiri undangan warga kota.
Salam hormat saya, selamat berakhir pekan.

(TribunKaltim.co/Faris Dzulfiqar)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved