Profesor Unair Temukan Formulasi Cegah Penularan Virus Corona dari Ramuan Jahe, Kunyit dan Temulawak

Profesor Unair Temukan Formulasi Cegah Penularan Virus Corona dari Ramuan Jahe, Kunyit dan Temulawak

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Peneliti di Laboratorium. Profesor Unair Temukan Formulasi Cegah Penularan Virus Corona dari Ramuan Jahe, Kunyit dan Temulawak 

Profesor Unair Temukan Formulasi Cegah Penularan Virus Corona dari Ramuan Jahe, Kunyit dan Temulawak

TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran Virus Corona menjadi ancaman serius bagi seluruh negara di dunia.

Hingga kini, dunia kedokteran masih belum menemukan obat dari Virus Corona yang telah merenggut korban jiwa 2.120 orang.

Kabar gembira, seorang Profesor dari Universitas Airlangga (Unair) menemukan formulasi untuk mencegah penularan Virus Corona yang berasal dari bahan empon-empon, seperti jahe, kunyit dan temulawak.

Obat Virus Corona Akhirnya Ditemukan China, Ternyata Jenisnya Dipakai untuk Antimalaria di Indonesia

Masih Nihil Pasien Virus Corona, Indonesia Justru Paling Terancam Virus Mematikan Itu Setelah China

Antisipasi Penanganan Pasien Virus Corona, DKK Balikpapan Siagakan 12 Rumah Sakit

Antisipasi Penyebaran Wabah Virus Corona, Angkasa Pura I Balikpapan Gelar Simulasi di Bandara SAMS

Angka kematian akibat Virus Corona jenis baru yang dikenal dengan nama Covid-19 terus bertambah tiap harinya.

Hingga Kamis (20/2/2020), tercatat 2.120 orang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China tersebut.

Selain itu, setidaknya 75.291 orang terinfeksi Virus Corona di dunia.

Di mana angka tersebut mengalami peningkatan sebanyak 95 kasus dari total kasus sehari sebelumnya yang berjumlah 75.196.

Berangkat dari terus meluasnya wabah Virus Corona, seorang profesor asal Universitas Airlangga ( Unair) di Surabaya, Prof Dr drh Chairul Anwar Nidom mengklaim telah menemukan ramuan jahe yang dapat mencegah penularan Virus Corona atau Covid-19 dalam tubuh.

"Formulasi (ramuan) terdiri dari jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan bahan lainnya. Bahan-bahan ini biasa disebut sebagai empon-empon," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (19/2/2020).

Menurutnya, formulasi empon-empon yang dibuatnya berawal dari formulasi yang dibuat saat wabah flu burung yang merebak pada 2008 silam.

Manajemen AP 1 Bandara Sepinggan Balikpapan Simulasi Penanganan Penumpang Terdeteksi Virus Corona

Terdampak Penyebaran Virus Corona, Segini Waktu yang Dibutuhkan Pariwisata Singapura untuk Pulih

Curcumin

Empon-empon, imbuhnya mengandung curcumin yang berfungsi mencegah terjadinya badai sitokin di dalam paru.

Ia menjelaskan, sitokin merupakan senyawa sel (respons imun) sebagai reaksi terhadap adanya virus.

"Jadi sebetulnya sitokin merupakan fungsi positif, tetapi punya efek negatif yaitu merusak sel di sebelahnya. Sitokin inilah yang menyebabkan tubuh menjadi panas kalau seseorang terinfeksi kuman," ujar Nidom yang juga Ketua Tim Riset CoV dan Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation (PNF).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved