Fakta Baru Obat Virus Corona Ditemukan, Minum 1 Minggu Langsung Baik, jadi Anti-Malaria di Indonesia
Para ahli kesehatan China telah menemukan metode yang efektif mengobati virus corona yang ternyata jadi anti-malaria di Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Fakta-fakta baru Ahli di China Temukan obat Virus Corona, 1 minggu diminum membaik hingga ternyata jadi anti-malaria di Indonesia.
Para ahli kesehatan kesehatan China mengumumkan bahwa mereka telah menemukan metode yang efektif untuk mengobati Virus Corona.
Dokter China mengatakan, obat anti-malaria Chloroquine Phosphate ditemukan memiliki efek penyembuhan pada Virus Corona.
Berikut sejumlah fakta seputar ditemukannya obat Virus Corona tersebut:
• Viral Resahkan Samarinda, WNA Diduga Kena Virus Corona, RSUD Abdul Wahab Sjahranie Bilang Negatif
• Selain Corona Ditemukan 5 Virus Baru Pada kelelawar Pemakan Buah, Berpeluang Menyebar di Indonesia
• Virus Corona Jadi Isu Internasional, Begini Dampaknya Bagi Pariwisata di Berau Kalimantan Timur
• Inilah 3 Poin Instruksi Dinas Kesehatan kepada Seluruh Faskes di Bontang Kaltim Tangkal Virus Corona
Berikut fakta-faktanya obat Virus Corona yang baru saja ditemukan yang sudah dirangkum TribunKaltim.co :
1. Pasen mulai membaik
Wakil Direktur Biro Administrasi Medis Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Guo Yanhong menyebut, lebih dari 10.000 pasien telah dirawat dan dipulangkan dari rumah sakit.
Dikutip dari reuters, obat anti-malaria Chloroquine Phosphate sedang diuji di 10 rumah sakit di China pada lebih dari 100 pasien.
Hasil awal menunjukkan setidaknya memiliki beberapa manfaat pada pasien dengan pneumonia.
2. Kondisi pasien membaik signifikan
Sejauh ini, 11 pasien dengan pneumonia berat telah menujukkan peningkatan yang signifikan dengan pengobatan, tanpa efek samping yang parah.
Wakil kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sun Yanrong mengatakan, ara ahli juga telah "dengan suara bulat" menyarankan Chloroquine.
Bahwa obat tersebut dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.
3. Dipilih dari ribuan obat yang ada
Sun mengatakan, chloroquine telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah beberapa kali skrining.
4. Diuji di 10 rumah sakit
Menurutnya, obat tersebut telah diuji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China selatan dan Provinsi Hunan di China tengah, dan telah menunjukkan hasil yang cukup baik.
• Khawatir Virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China
• Sudah Koordinasi dengan Rumah Sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect Virus Corona
5. Membaik setelah 1 minggu minum obat
Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah diberi obat turun demamnya, peningkatan gambar CT paru-paru, persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat Virus dan waktu mereka perlu melakukannya.
"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," kata Sun seperti dikutip dari thestar.
Membaik Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala Virus Corona.
Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
"Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan serius yang jelas terkait dengan obat telah ditemukan di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis," jelas Sun.
Untuk apa chloroquine?
Dikutip dari hellosehat.com, Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria, atau mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk yang terinfeksi parasit.
Parasit penyebab malaria masuk melalui gigitan nyamuk dan kemudian menetap dalam jaringan tubuh, seperti sel darah merah atau hati.
• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan Virus Corona dari Wuhan
• China Bangun Rumah Sakit untuk Pasien Virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya
obat ini tergolong sebagai obat kelas antimalarial yang berfungsi untuk mematikan parasit yang menetap dalam sel darah merah.
Pada kasus tertentu, pemakaian chloroquine adalah obat yang digunakan kombinasi dengan obat-obatan lainnya contohnya primaquine.
obat ini perlu dikombinasi, karena dianggap perlu karena obat pendamping tersebut bertugas untuk mematikan parasit yang berkembang biak di jaringan tubuh lainnya.
Keduanya mungkin diperlukan demi mencapai kesembuhan yang optimal sekaligus untuk mencegah kembalinya infeksi (relaps).
US Centers for Disease Control (CDC) telah mengeluarkan sejumlah pedoman dan rekomendasi perjalanan untuk pencegahan dan pengobatan malaria di berbagai belahan dunia.
Diskusikan dengan dokter Anda sebelum bepergian ke tempat-tempat rawan tertular malaria.
Chloroquine adalah obat yang juga digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit tipe ameba dan beberapa penyakit autoimun lainnya, seperti lupus.
Chloroquine di Indonesia
Di Indonesia, malaria merupakan penyakit endemis, terutama di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra.
Oleh karena itu, orang-orang yang akan bepergian ke daerah tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi obat pencegah malaria.
Dikutip dari alodokter.com, obat ini hanya dikonsumsi seminggu sekali, dan dapat digunakan oleh anak-anak serta ibu hamil di semua trimester. Chloroquine diminum 1-2 minggu sebelum bepergian hingga 4 minggu setelah pulang.
• RESMI WHO Umumkan Status Darurat Internasional Virus Corona, Lampaui Wabah SARS di China 2002-2003
• BREAKING NEWS Polda Kaltim akan Rilis kasus Penyebar Hoax Corona di Balikpapan Siang Ini 31 Januari
• Virus Corona Mewabah, Viral Pria Misterius Sumbangkan 500 Masker, Dikejar Polisi Lalu Diberi Hormat
• Korban Virus Corona Bertambah, 212 Orang di China Meninggal Dunia, Lebih dari 7.000 Orang Terinfeksi
(Kompas.com)