Kalah dari Persebaya di Final Piala Gubernur Jatim 2020, Pelatih Persija Anggap Laga tak Adil

Kalah dari Persebaya di final piala Gubernur Jatim 2020, pelatih Persija anggap laga tak adil

Kompas.com / Suci Rahayu
Persebaya Surabaya juara Piala Gubernur Jatim 

Hingga Persija Jakarta mendapatkan kartu merah kepada Ryuji Utomo ketika laga baru berjalan 30 menit.

"Karena Panpel mau menjaga kami supaya aman, jadi tidak ada masalah," kata Sergio Farias mengakhiri.

Kritik selebrasi provokatif

Selain itu, Sergio Farias, juga mengkritik selebrasi yang dilakukan pemain Persebaya, Mahmoud Eid, pada laga final Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020).

Laga final Piala Gubernur Jatim 2020 antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya diwarnai dengan insiden pada babak kedua.

Insiden tersebut diawali oleh selebrasi yang dilakukan Mahmoud Eid usai mencetak gol keempat bagi Persebaya.

Selebrasi yang dilakukan pemain berpaspor Palestina ini dianggap provokatif karena dirinya berlari ke arah bench Persija dengan gestur menyilangkan tangan ke bawah seakan memberi tanda pertandingan sudah berakhir.

Padahal, pertandingan tersebut masih tersisa 10 menit waktu normal dan peluang Persija belum tertutup sepenuhnya.

Selebrasi Mahmoud Eid itu kemduian mendapatkan respons keras dari para staf dan jajaran pemain Persija Jakarta.

Pemain Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, bahkan melakukan sindiran halus dengan bertepuk tangan di depan Mahmoud Eid usai selebrasi tersebut.

Beruntung, laga bisa kembali berjalan sebagaimana mestinya karena emosi para staf dan pemain bisa diredam.

Selebrasi Mahmoud Eid pun mengundang reaksi dari pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias.

Menurutnya, pemain asing seharusnya memberikan contoh bagus di dalam lapangan.

"Pemain asing adalah pemain profesional yang harusnya bisa memberikan contoh baik di liga Indonesia," kata Sergio Farias, seperti dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.

Serigio Farias menyebut, selebrasi pemain berusia 26 tahun itu sudah mencederai nilai fair play.

"Selebrasi termasuk bagian dari pertandingan, tapi jangan jadikan itu sebuah provokasi, dia harus tetap menjaga fair play," ucap pelatih asal Brasil itu.

Sementara itu, Mahmoud Eid kemudian menyadari kesalahannya.

Selepas laga tersebut, pemain yang didatangkan dari Kalmar FF ini menyampaikan permintaan maaf pada Persija lewat akun Instagramnya @mahheeid.

"Saya mohon maaf untuk selebrasi gol saya.

Saya tidak bermaksud untuk menyakiti siapa pun, itu hanya spontan perasaan senang saya dapat membuat gol dan membantu tim.

 Lawan Persebaya di Tengah Teror Bonek, Riko Simanjuntak Yakin Persija Jakarta Tak Pernah Sendirian

 CUPLIKAN GOL Persebaya Bantai Persija di Final Piala Gubernur Jatim 2020, Gelar Juara Sukacita Bonek

 NEWS VIDEO Persebaya Bantai Persija di Final Piala Gubernur Jatim 2020, Gelar Juara Sukacita Bonek

 SKOR 0-0 BERLANGSUNG Live Streaming Persebaya vs Persija Final Piala Gubernur Jatim RCTI+ dan MNC TV

"Permintaan maaf saya untuk teman-teman pemain dan staf Persija tadi di lapangan dan untuk para fans juga, terima kasih," tulis Mamhoud sambil menandai akun resmi Persija Jakarta.

Terlepas dari insiden itu, Persebaya Surabaya berhasil meraih gelar juara Piala Gubernur Jawa Timur setelah 15 tahun menunggu dengan menekuk Persija 4-1.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kegeraman Pelatih Persija Jakarta di Final Piala Gubernur Jatim 2020, Singgung Ketidakadilan Panpel, https://www.tribunnews.com/superskor/2020/02/21/kegeraman-pelatih-persija-jakarta-di-final-piala-gubernur-jatim-2020-singgung-ketidakadilan-panpel?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved