Warga Binaan Gantung Diri

Narapidana Narkoba Gantung Diri di Sel, Polres Samarinda Masih Selidiki Penyebab dan Asal Tali

Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa menuturkan, masih menyelidiki penyebab korban gantung diri.

TRIBUNKALTIM.CO/ BUDI DWI PRASETIYO
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa, didampingi oleh Kapolsek Sungai pinang, dan Kanit Jatanras Macan Borneo 

warga binaan lainnya berinisiatif untuk mendobrak pintu tersebut,namun saat pintu terbuka terlihat korban sudah tergantung.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa, didampingi oleh Kapolsek Sungai pinang, dan Kanit Jatanras Macan Borneo
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa, didampingi oleh Kapolsek Sungai pinang, dan Kanit Jatanras Macan Borneo (TRIBUNKALTIM.CO/ BUDI DWI PRASETIYO)

 RA Diduga Gantung Diri di Samarinda, Orangtua Korban Curiga Penyebab Anaknya Meninggal Dunia

 BREAKING NEWS Autopsi Jenazah Reza di Kukar, Pemuda yang Ditemukan Gantung Diri di Teras Rumah

 Keluarga Pria yang Tewas Gantung Diri di Samarinda Seberang Sewa Pengacara, Minta Jasad Diautopsi

Diduga Depresi

Kepala Rutan Klas II A Samarinda, Kalimantan Timur Taufiq Hidayat menjelaskan, FA diketahui telah tergantung di kamarnya setelah aktivitas olahraga pagi rutin rampung.  

"Dari keterangan rekannya, FA memang sudah bolak balik kamar, tapi sehabis itu nggak keluar, ketika di cek di kamarnya, ternyata sudah gantung diri," ucapnya kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (25/2/2020).

Disinggung asal tali yang digunakan, Taufiq belum mengetahui.

Dirinya menyerahkan Penyidikan sepenuhnya ke pihak Kepolisian.

"Kami serahkan ke kepolisian untuk melakukan Penyidikan.

Bisa jadi tali itu dia dapatkan sewaktu dia bersih-bersih, kebetulan dia juga petugas kebersihan Rutan," beber Karutan yang baru menjabat sejak Januari lalu.

Taufiq menduga penyebab pemuda yang dikenal pendiam itu nekat gantung diri karena depresi.

"Diduga depresi," ungkapnya.

Mungkin ada permasalahan keluarga, kebetulan kedua orang tuanya juga ditahan di Rutan ini.

"Hal itu juga masih diselidiki," pungkasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, kedua orang tua korban juga warga binaan di Rutan Klas II A Samarinda dengan kasus yang sama.

"Awalnya bapaknya masuk, setelah itu korban dan disusul oleh ibunya dengan kasus narkoba, namun bulan mei nanti bapaknya sudah usai masa tahanannya."

Korban diketahui sudah menjalani hukuman kurang lebih 2 tahun dan menyisakan 3 tahun kurungan.

Korban meninggal dunia gantung diri di kamarnya di blok A nomor 25, di kamar tersebut korban tinggal bersama bapaknya. (Tribunkaltim.co/ Budi DP/ Christoper)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved