Ibu Kota Negara
Efek Bangun Ibu Kota Negara Indonesia, Ada Puluhan Investasi Asing Bakal Masuk ke Kalimantan Timur
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah berkunjung ke Penajam Paser Utara. Daerah ini merupakan lokasi calon Ibu Kota Negara Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kabar perpindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah tersiar meluas ke berbagai pihak.
Rencana pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur pun mulai banyak dilirik investor dari luar negeri.
Belum lama ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah berkunjung ke Penajam Paser Utara. Daerah ini merupakan lokasi calon Ibu Kota Negara Indonesia.
Kabarnya, ada puluhan investor siap ramaikan pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur.
Ada enam klaster utama yang ingin dibangun di ibu kota baru.
Yaitu Gedung Pemerintahan, Entertainment, Edukasi, Research and development, Kesehatan, dan Pusat finansial.
• Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur, Efek Pariwisata Ekonomi Kreatif Semakin Bergairah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan United Emirate Arab (UEA) berminat jadi investor ibu kota baru.
Hal itu disampaikan Luhut usai menghadiri diskusi nasional 'Merajut Konektivitas Ibu Kota Baru' di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (26/2/2020).
"Sebenarnya sudah banyak investor asing luar negeri yang ingin masuk, dari Amerika Serikat ingin masuk, Jepang masuk, Abu Dhabi UEA masuk, Singapura, banyak sekali," kata Luhut Pandjaitan di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Menurut dia, pemerintah memberikan standar tinggi bagi investor yang mau menggarap proyek ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
• Sayembara Desain Ibu Kota Negara Libatkan Internasional, Isran Noor Mengusulkan Israel Dilibatkan
Investor diminta untuk mengendapkan konsep yang mendukung lingkungan.
Saat ini setidaknya sudah ada 30 investor baik dalam dan luar negeri yang menyatakan minat untuk menggarap proyek ibu kota baru di Kalimantan itu.
"Sudah hampir 30 perusahaan besar yang ingin berpartisipasi, jadi banyak partner yang tertarik untuk bangun ibu kota baru," kata Luhut Pandjaitan.
Enam klaster utama
Luhut juga mengatakan, nantinya ada enam klaster utama yang ingin dibangun oleh pemerintah, yaitu: