Virus Corona

Viral di WhatsApp, Makanan Kaleng Asal China Terjangkit Virus Corona, Dinkes Bontang: Itu Hoax!

Viral di WhatsApp, makanan kaleng asal China terjangkit Virus Corona, Dinkes Bontang: Itu hoax!

TRIBUNKALTIM.CO/ FACHRI R
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bahauddin 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Viral di WhatsApp, makanan kaleng asal China terjangkit Virus Corona, Dinas Kesehatan Bontang: Itu hoax!

Wabah Virus Corona menjadi isu paling sensitif saat ini.

Beragam cara masyarakat dunia merespon perkembangan penyebaran Virus Corona yang berasal dari Wuhan, China.

BACA JUGA

Kronologi dan Sosok 2 Warga Indonesia Terinfeksi Corona Terkuak, Sempat Kontak dengan Warga Jepang

Jokowi dan Wishnutama Sewa Influencer Rp 72 Miliar Atasi Dampak Virus Corona, Fadli Zon Beri Solusi

Tak terkecuali informasi hoax atau kabar bohong, yang acap kali dijumpai di saluran media sosial.

Seperti pesan WhatsApp yang beredar belakangan ini, isinya mengimbau agar masyarakat tak memakan makanan yang berasal dari luar negeri, terutama yang berasal dari China.

Lantaran diduga pekerja pabrik pengolah makanan kalengan asal China terjangkit Virus Corona.

CORONA di INDONESIA - (Ilustrasi) Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.
CORONA di INDONESIA - (Ilustrasi) Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. (TRIBUN BATAM/ARGIANTO DIHAN AJI NUGROHO)

BACA JUGA

Ahli Corona Ungkap Fakta Lain Warga Indonesia Tak Terinfeksi Virus, Tak Yakin Benar-benar Nihil

Facebook Bakal Menghapus Unggahan Palsu tentang Virus Corona dan Mencekal Iklan Klaim Penyembuhan

Sehingga dikhawatirkan Virus Corona tersebut berada di dalam makanan tersebut.

Bahkan di pesan WhatsApp tersebut mengungkapkan banyak produk makanan yang disita oleh lembaga kesehatan internasional.

Namun, barang-barang tersebut sudah banyak yang terlanjur diekspor.

BACA JUGA

Sindiran Keras Rocky Gerung Soal Virus Corona, Sebut Milenial Staf Presiden Tak Mampu Bantu Jokowi

Tak Ada Warga Indonesia yang Terinfeksi Virus Corona, Ahli Sebut 2 Hal Ini Jadi Daya Tahan Tubuh

Saat Tribunkaltim.co mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bahauddin menepis kabar tersebut.

Ia menyatakan pesan tersebut hoax.

"Itu hoax. Kalau IDI atau Kemenkes kasih klarifikasi (pemberitahuan) pasti ilmiah. Itu kan, gak ilmiah banget," katanya, Senin (2/3/2020).

Ia meminta agar masyarakat yang menerima pesan berkaitan dengan isu wabah Virus Corona Corona, tak lantas langsung percaya begitu saja.

Baca Juga: 2 Staf Idol Kpop Chungha Positif Terjangkit Virus Corona, MNH Entertainment Beri Pernyataan Resmi

Sebisa mungkin klarifikasi dengan pihak-pihak yang berkompeten di bidang tersebut.

"Warga agar tidak panik dan percayai hal tersebut (pesan hoax)," tuturnya.

Ditambahkannya, bila ada pemberitahuan terkait perkembangan Virus Corona yang mewabah saat ini, pihaknya dipastikan mendapat informasi dari Pemerintah Pusat.

Sejauh ini berkenaan dengan kabar tersebut, tak ada edaran yang mereka terima dari Kemenkes.

BACA JUGA

12 Warga Berau Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Ramai Corona, Penangguhan Izin Visa di Arab Saudi

Ramai Wabah Corona, Arab Saudi Hentikan Visa, Agen Travel di Kota Balikpapan Ini Atur Ulang Jadwal

"Pasti ada surat edaran. Hari ini dibuat, hari ini juga sampai ke kita ( Dinas Kesehatan Bontang )," katanya.

Ditanya soal boleh atau tidaknya masyarakat Bontang mengonsumsi makanan yang berasal dari China, Bahauddin mengatakan bukan kapasitasnya menjawab hal tersebut.

"Sebenarnya, bukan kapasitas saya (bilang boleh atau tidak) menyampaikan hal itu.

Sampai sekarang tak ada larangan dari Pemerintah Indonesia.

Itu ada kementerian tersendiri. Kalau kami terkait kesehatannya saja," ungkapnya. (Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved