Dikirim ke Litbangkes Jakarta, Hasil Lab Pasien Diisolasi di RSUD Abdul Rivai Berau 3 Hari Kedepan
Sampel pasien yang diobservasi di ruang isolasi RSUD Abdul Rivai Kabupaten Berau, Kalimantan Timur telah dikirim ke Litbangkes Jakarta.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sampel pasien yang diobservasi di ruang isolasi RSUD Abdul Rivai Kabupaten Berau, Kalimantan Timur telah dikirim ke Litbangkes Jakarta.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi saat konfrensi pers soal virus Corona atau COVID-19 di Kantornya, Kompleks Kantor Bupati Jl Mawar, Kecamatan Tanjung Redeb Berau, Kamis (5/3/2020).
Kata Iswahyudi pengiriman sample pasien tersebut sempat menuai kendala yakni tak dapat dikirim dari Berau ke Samarinda menggunakan jalur udara melalui bandara Kalimarau.
Akibat bandara Kalimarau yang berada di Berau tak ditunjuk untuk membawa sample tersebut.
"Dua hari yang lalu kami ambil sample nya karena secara prosedural orang dalam pengawasan itu wajib diambil sampel darah dan dahak pasien," katanya.
"Saat kita ingin kirim lewat udara, kita punya kendala melaui jalur udara tapi saya cepat bertindak saya suruh sopir dan staf untuk membawanya melalui jalur darat dan sampai di Samarinda," tuturnya
Sesampai di Samarinda, kata Iswahyudi sample tersebut dikemas kembali sesuai standar dan langsung dikirim ke Litbangkes di Jakarta.
"Untuk hasilnya kita akan ketahui dua atau tiga hari kedepan. Dan akan kita informasikan ke teman-teman," imbuhnya.
Sementara untuk pasien yang sementara diisolasi, kata Iswahyudi kondisinya semakin membaik.
Hal senada disampikan Humas RSUD Abdul Rivai Berau Dr Erva Angriana keTribunKaltim.co
"Untuk pasien ini alhamdulillah selama kita isolasi pasien sudah tidak demam, sakit batuk pilek juga, alhamdulillah kondisinya semakin membaik," tegasnya.
Kata Dr Erva pasien saat ini membutuhkan terapi psikologi karena pemberitaan yang cukup masih membuat pasien merasa tertekan.
Jangan Beri Stigma ke Pasien
Kekhawatiran masyarakat Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meningkat setelah adanya 10 warga Kabupaten Berau tiba dari lawakan luar negeri.
Dari 10 warga yang dirahasiakan identitasnya, satu diantaranya harus menjalani konservasi di ruang isolasi RSUD Abdul Rivai Kabupaten Berau.
Informasi adanya warga yang diisolasi tersebut telah terkonfimasi oleh pihal rumah sakit melalui Humas Dr Erva Angriana.
Sementara 9 warga yang dalam pengawasan Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kondisi juga baik.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau ( DPRD Berau ) memanggil pihak rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan hearing di Kantor DPRD Berau di Jl Teluk Rinding, Kecamatan Teluk Bayur.
Wakil Ketua DPRD Syarifatul Syadiah mengatakan hearing tersebut untuk mengetahui lebih lanjut soal adanya pasien suspect Virus Corona.
Ia juga mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari OPD dan rumah sakit yang melayani pasien kondisinya membaik dan kecil kemungkinan terjangkit Virus Corona atau Covid-19.
"Alhamdulillah bahwa pasien suspect itu kondisinya dari hari ke hari semakin membaik artinya kemungkinan kecil sekali dia terinfeksi karena masa inkubasi Virus Corona itu 14 hari," katanya.
"Kondisi pasien bagus, InsyaAllah hasilnya negatif dan kita harapkan itu walaupun itu mesti dibuktikan hasil tes sampel yang dikirim ke Litbangkes," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, Syarifatul mengaku legah dan meminta warga tak panik juga memberi stigma kepada pasien.
• Positif Corona Belum Tentu Wafat, Begini Penjelasan Medis Dokter Spesialis RSUD Bontang
Wakil ketua DPRD Berau dari Fraksi Partai Golkar itupun berharap masyarakat tidak terlalu khawatir dengan isu Virus Corona yang sudah masuk di Berau.
"Apalagi memberi stigma kepada pasien dan keluarganya itu sebaiknya jangan, yang terpenting kita lakukan budaya hidup sehat karena dengan tubuh sehat insyaAllah penyakit tak akan menjakiti tubuh kita," tuturnya.
Soal pengunaan masker, Syarifatul beharap mendahulukan masyarakat yang sakit ketimbang yang masih sehat.
"Agar dapat mencegah penularan penyakit dari yang sakit ke yang tidak sakit," tutupnya.
(Tribunkaltim.co)