Hari Pers Nasional
Hari Pers Nasional di Samarinda, Ramaikan Melalui Zikir, Begini Pesan Ketua PWI Kalimantan Timur
Kalangan wartawan yang tergabung dalam wadah Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) melangsungkan kegiatan zikir dan haul.
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kalangan wartawan yang tergabung dalam wadah Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) melangsungkan kegiatan zikir dan haul.
Kegiatan itu dalam rangka, rangkaian Hari Pers Nasional.
Ketua PWI Kalimantan Timur, Endo S Efendi mendukung semangat wartawan menghadirkan kegiatan zikir dan haul yang diselenggarakan masih dalam ranga peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke 74 .
"Para pengurus berinisiatif dan saya mendukung, kedepan kita jadikan agenda rutin.
Sehebat apapun kita menulis dan mengkritik kita harus kembalikan niat kita untuk hal yang baik dan untuk yang maha kuasa.
• Zikir dan Haul Insan Pers di Samarinda, Wartawan Sebagai Modal Dasar Pengawal Ibu Kota Negara
"Kita juga intropeksi diri dan dari kegiatan ini wartawan juga manusia yang beragama. Ked epan teman teman jadi wartawan pasti punya senior maka supaya tidak lupa kita punya pendahulu dan tokoh tokoh minimal redakturnya yang membimbing jasanya perlu diingat terhadap dunia pers di Kalimantan Timur," tutur Endro.
Muhammad Rusdi Aburahman akrab disapa guru Rusdi mengingtkan jangan sampai membenci kegiatan haul karena ada dalam ayat suci al Quran Surat Al Hasyr Ayat 10
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa.
“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.”
Mari mendoakan yang telah meninggal dunia.
"Kita disini beruntung dalam wilayah orang orang yang memintakan ampun.
Orang yang memberi rahmat dengan orang orang yang dimuka bumi ini maka orang orang yang di muka bumi akan merahmati menyayangi pula, "imbaunya.
Guru Rusdi melanjutkan Setiap qul dalam alquran di tafsir Abu Dawud tafsir Jalalain.
"Katakan oleh wahai Muhammad dengan kekayaan Allah yang sebenar benarnya." katanya.
Maka jika sudah mengatakan yang sebenar-benarnya pada mereka gembiralah mereka.
