Sejarah Hari Ini
SEJARAH HARI INI 8 Maret: Saat Muhammad Ali Roboh, Babak Belur Dihajar Joe Frazier, Berlanjut Dendam
Sejarah Hari Ini, 8 Maret, tepatnya 49 tahun silam, petinju dunia Muhammad Ali roboh di atas ring, babak belur dihajar Joe Frazier hingga berlanjut.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO -- Sejarah Hari Ini, 8 Maret, tepatnya 49 tahun silam, petinju dunia Muhammad Ali roboh di atas ring, babak belur dihajar Joe Frazier hingga berlanjut dendam.
Siapa yang tak kenal Muhammad Ali, sang legenda tinju dunia yang pernah menginjakkan kaki di Indonesia.
Sepanjang kariernya, Muhammad Ali sudah begitu banyak menyabet gelar juara dunia.
Tapi tak banyak yang tahu kalau Muhammad Ali pernah takluk di tangan Joe Frazier.
Ya, hari ini tepatnya 49 tahun silam, mengingatkan kita pada pertandingan tinju yang menjadi sorotan dunia, antara Joe Frazier vs Muhammad Ali.
Pada 8 Maret 1971 di Madison Square Garden, New York, Joe Frazier berduel dengan Muhammad Ali dalam pertarungan yang dijuluki sebagai Fight of the Century.
• SEJARAH HARI INI 7 Maret: 13 Tahun Lalu Pesawat Garuda Indonesia Celaka di Jogja, 21 Orang Tewas
• SEJARAH HARI INI 7 Maret: Alexander Graham Bell dan Hak Paten Telepon, Bermula dari Cinta Tunarungu
• SEJARAH HARI INI 6 Maret: Real Madrid Lahir dari Perpecahan, Klub Penggagas Copa del Rey
• SEJARAH HARI INI 3 Januari, Penemuan Sedotan Modern oleh Marvin Stone, Begini Asal Usulnya
Joe Frazier dan Muhammad Ali sama-sama belum terkalahkan.
Mereka memperebutkan gelar juara dunia tinju kelas berat.
Momen ini adalah kali pertama di dunia dua petinju yang belum terkalahkan dipertemukan di dalam ring.
Pertarungan ini menjadi panas karena Muhammad Ali mengklaim dirinya adalah juara dunia yang sah setelah mengalahkan Sonny Liston pada 1964.
Namun, gelar itu dicopot karena Muhammad Ali menolak ikut wajib militer.
Pada saat kosong itulah, Joe Frazier merebut gelar juara dunia tersebut.
Apa yang terjadi saat kedua berduel di atas ring?
Hasilnya, Joe Frazier menang angka atas Muhammad Ali dalam pertandingan 15 ronde.
Joe Frazier, yang dijuluki "Smoking Joe" karena kebiasaannya merokok, sukses mempertahankan gelarnya.
Dalam laga ini, kedua petinju mendapatkan uang 2,5 juta dollar AS, yang merupakan bayaran tertinggi di dunia saat itu.
Fight of the Century II
Kekalahan Muhammad Ali atas Joe Frazier rupanya begitu berbekas dan menyimpan dendam.
Pada 28 Januari 1974, Muhammad Ali kembali menantang Joe Frazier di tempat yang sama.
Kali ini, giliran Muhammad Ali yang menunjukkan keperkasaannya atas Joe Frazier lewat kemenangan angka.
• Wow! Tahun Ini Ada Liga Champions Tinju Berhadiah Trofi Muhammad Ali dan Rp 684 Miliar
Kala itu, Joe Frazier memang baru saja kehilangan gelar juara dunia kelas berat WBC dan WBA akibat kekalahan dari George Foreman.
Thrilla in Manila
Rivalitas kedua petinju ini rupanya tak berhenti sampai di situ.
Keduanya sama-sama merasa belum puas.
Akhirnya pada 1 Oktober 1975, Muhammad Ali dan Joe Frazier kembali bersua di atas ring.
Kota Manila, Filipina menjadi saksi pertandingan brutal itu. Sampai-sampai dikenang sebagai Thrilla in Manila.
Sejak awal kedua petinju saling melancarkan serangan.
Pada akhir ronde kesembilan, Ali yang tampak lelah kembali ke sudut ring dan memberi tahu pelatihnya, "Ya ampun, inilah yang paling dekat dengan kematian saya."
Sementara di sudut yang berlawanan, Joe Frazier menderita pembengkakan yang jelas di wajahnya — hasil dari akumulasi ratusan pukulan yang ditujukan khusus pada kepalanya.
• Anak Muhammad Ali Diinterogasi Petugas Imigrasi Akibat Kebijakan Donald Trump
Penulis olahraga Inggris, Frank McGhee menggambarkan betapa mengerikannya duel itu.
Melihat hasil ronde 14, pelatih Joe Frazier, Eddie Futch memutuskan untuk menghentikan pertarungan daripada mempertaruhkan nyawa Frazier.
Namun, Joe Frazier menolak. "Aku menginginkannya, bos," seru Frazier, mengajak Futch untuk berubah pikiran.
Futch menjawab, "Semua sudah berakhir. Tidak ada yang akan melupakan apa yang Anda lakukan di sini hari ini".
Futch lalu memberi tanda kepada wasit Carlos Padilla untuk mengakhiri pertarungan.
Muhammad Ali akhirnya dinyatakan menang TKO jelang ronde ke-15.
• Kejutan! Suara Petinju Legendaris Muhammad Ali Ada di Single Everglow Coldplay
• Setelah 50 Tahun, Surat Kabar The Courier-Journal Minta Maaf kepada Muhammad Ali
• Wafatnya Muhammad Ali Berdampak Langsung pada Produsen Mobil Ternama Ini
Tapi siapa sangka, Muhammad Ali mengklaim bahwa inilah pertarungan yang paling dekat dengan kematiannya.
Tanpa sepengetahuan Joe Frazier, pada akhir ronde ke-14, Muhammad Ali sempat memerintahkan pelatihnya Angelo Dundee untuk memotong sarung tangannya, tetapi Dundee mengabaikannya.
Muhammad Ali kemudian mengatakan kepada penulis biografinya Thomas Hauser, "Frazier berhenti tepat sebelum saya melakukannya. Saya tidak berpikir saya bisa bertarung lagi." (*)