Ibu Kota Negara
Dibocorkan Luhut, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru Ternyata Sudah Diputuskan, Tinggal Diumumkan
Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden Jokowi sudah menetapkan siapa kepala Badan Otorita ibu kota baru
TRIBUNKALTIM.CO - Dibocorkan Luhut, Presiden Jokowi ternyata sudah putuskan Nama kepala Badan Otorita ibu kota baru, segera diumumkan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan siapa kepala Badan Otorita ibu kota negara (IKN).
Meskipun presiden sudah menetapkan pilihannya, Luhut belum mau membocorkan siapa orang yang dipilih Jokowi untuk memimpin pemindahan ibu kota baru ke Penajam Paser Utara (PPU) di Provinsi Kaliamantan Timur (Kaltim) tersebut.
"Nanti akan diumumkan, presiden sudah menunjuk [kepala Badan Otorita]. Sepanjang yang saya tahu begitu. Tetapi biarlah nanti resmi diumumkan presiden," ujar Luhut, Jumat (28/2).
• Temani Ahok saat Dinner, Begini Penampilan Puput Nastiti Devi, Lihat Sandal Tepleknya yang Disorot
• Sandal Teplek Istri Basuki Tjahaja Purnama Disorot, Puput Nastiti Devi Kenakan Sandal Hermes
• FAKTA Viralnya Foto Puput Nastiti Devi Istri Ahok BTP Gendong Bayi, Prediksi Lahir hingga Nama Anak
• Lihat Penampilan Puput Nastiti Dampingi Ahok sebagai Komut Pertamina, Gelang H yang Jadi Sorotan
Sebelumnya, Luhut sudah membocorkan bahwa kepala Badan Otorita Ibu Kota baru ini tengah difinalisasi. Dia juga memastikan, jabatan tersebut setingkat dengan menteri.
Sebagai informasi, saat ini pemerintah tak kunjung menerbitkan beleid yang mengatur tentang Badan Otorita ibu kota baru.
Padahal, pemerintah menargetkan pembentukan Badan Otorita Ibu Kota Baru sudah rampung di akhir Januari.
Meski belum diterbitkan, Bappenas sudah merinci bahwa dalam perpres Badan Otorita ibu kota tersebut akan memiliki kepala Badan dan lima deputi.
Rekam Jejak 4 Calon CEO Ibu Kota Baru, Ahok hingga Azwar Anas
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyebutkan bahwa saat ini sudah mengantongi empat calon pemimpin ibu kota baru.
Berbeda dari daerah lain, ibu kota baru yang ditetapkan di Penajam Paser Utara ini akan dikelola khusus oleh sebuah Badan Otorita yang akan segera dibentuk.
Dikutip dari laman Setkab, Selasa (3/3/2020), keempat nama yang akan menjadi calon kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) yakni Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama, Tumiyana, dan Abdullah Azwar Anas.
"Yang namanya kandidat ya memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjo (Brodjonegoro). Dua, Pak Ahok. Tiga, Pak Tumiyana. Empat, Pak Azwar Anas," ujar Jokowi.
• Tak Mudah Bagi Ahok jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Sandi: Rekam Jejak Perlu Dilihat Lagi
• Istri Ahok BTP Hamil Besar, Begini Potret Puput Nastiti Devi Pesta Bareng Teman Tampil Serba Hitam
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Otoritas Ibu Kota Negara ini segera ditandatangani peraturan presiden (perpres)-nya, termasuk di dalamnya mengatur keberadaan chief executive officer (CEO) dari IKN yang ditunjuk dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
"CEO-nya sampai sekarang belum diputuskan, dan akan segera diputuskan insya Allah dalam minggu ini," kata Jokowi.
Berikut profil empat kandidat CEO Otoritas IKN yang dimumkan Jokowi:
1. Azwar Anas
Azwar Anas masuk sebagai salah satu deretan kepala daerah yang sangat familiar.
Sukses memimpin Kabupaten Banyuwangi dua periode, namanya pernah masuk bursa calon gubernur Jawa Timur.
Pria kelahiran Banyuwangi tahun 1973 ini pernah lama menggeluti profesi wartawan radio usai lulus dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI).
Kiprah politiknya dirintis dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan terpilih menjadi anggota DPR pada pemilu tahun 2004 dari daerah pemilihan Jatim III yang meliputi Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
Pada pemilu selanjutnya, Azwar berusaha lagi ke Senayan, tetapi usahanya kandas karena tak memperoleh cukup suara.
Gagal menuju parlemen, Azwar lantas mencoba peruntungan dengan menjajal pemilihan Bupati Banyuwangi dengan menggandeng Yusuf Widyatmoko sebagai pasangannya.
• Kata Beby Djenar, Begini Kehidupan Ahok BTP, Puput Nastiti dan Veronica Tan di 2020, Ada Kabar Baik
• Puput Nastiti Devi Istri Ahok BTP eks Wakil Jokowi Jualan Cendol di Acara Ini Diakhiri Ciuman Mesra
Dalam kepemimpinan sebagai Banyuwangi inilah namanya mulai banyak dikenal.
Program paling menonjolnya yakni pembangunan ekonomi Banyuwangi dengan menggenjot sektor pariwisata.
Sebelum terjun ke birokrasi, pria bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro merupakan akademisi tulen.
Kariernya banyak dihabiskan sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia (UI).
Sempat menjadi Kajur lalu Dekan FE UI, jebolan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Pembangunan ini ditunjuk menjadi Menteri Keuangan tahun 2014 sebelum kemudian terkena reshuffle dan digantikan rekan yang juga seniornya sesama dosen FE UI, Sri Mulyani Indrawati.
Masih pada era Presiden Jokowi, Bambang kemudian berganti posisi menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada tahun 2016-2019.
Pada periode kedua Jokowi, Bambang kembali dipercaya sebagai anggota kabinet, kali ini diplot sebagai Menristek.
3. Tumiyana
Berbeda dari tiga kandidat lain yang berasal dari birokrat, Tumiyana merupakan wajah lama di BUMN, khususnya perusahaan negara di bidang konstruksi.
Saat ini, dirinya tercatat sebagai Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Lulusan Teknik Sipil Universitas Borobudur ini sebelumnya lama berkarier di BUMN karya lainnya, yakni PT PP (Persero) Tbk.
Di PP, Tumiyana pernah menjabat Direktur Keuangan sebelum kemudian menjadi Dirut PT PP selama dua periode dari 2008-2016 dan 2016-2018.
Selain itu, Tumiyana tercatat juga sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China.
Tumiyana juga dikenal sebagai pengusaha di sektor peternakan.
Dia memiliki sebuah peternakan sapi besar di kampung kelahirannya, Klaten.
BTP alias Ahok menjadi calon pemimpin ibu kota baru yang paling sering masuk pemberitaan.
Terbilang sukses dengan pencapaiannya sebagai Bupati Belitung Timur, namanya mulai dikenal publik saat jadi pendamping Jokowi pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012.
Dia sempat merantau dan bekerja di Jakarta selepas lulus kuliah di Universitas Trisakti.
Ahok kemudian pulang kampung dan menggeluti bisnis tambang sebagai kontraktor PT Timah (Persero) Tbk.
Karier politiknya dimulai sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung, lalu memenangi Pilkada Belitung Timur berpasangan dengan Khairul Effendi.
Tahun 2009, Ahok mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar dan berhasil mengantongi 119.232 suara dan duduk di Komisi II DPR RI.
Karier politiknya makin melejit setelah dipinang Gerindra untuk mendampingi Jokowi pada Pilgub DKI Jakarta.
Ahok kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi presiden.
Malang bagi Ahok, saat pencalonannya sebagai sebagai gubernur DKI, dirinya kalah dari Anies Baswedan.
Ahok bahkan sempat mendekam sebagai narapidana di Mako Brimob setelah terjerat kasus tuduhan penistaan agama.
Namanya kembali menjadi sorotan setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama Pertamina.
• Tak Mudah Bagi Ahok jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Sandi: Rekam Jejak Perlu Dilihat Lagi
• Istri Ahok BTP Hamil Besar, Begini Potret Puput Nastiti Devi Pesta Bareng Teman Tampil Serba Hitam
• Kata Beby Djenar, Begini Kehidupan Ahok BTP, Puput Nastiti dan Veronica Tan di 2020, Ada Kabar Baik
• Puput Nastiti Devi Istri Ahok BTP eks Wakil Jokowi Jualan Cendol di Acara Ini Diakhiri Ciuman Mesra
Baca Tentang:
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Luhut sebut Jokowi telah tetapkan kepala Badan Otorita ibu kota baru, siapa dia? dan Rekam Jejak 4 Calon CEO Ibu Kota Baru, Ahok hingga Azwar Anas