Korban Tabrakan Beruntun di Bontang yang Sempat Membaik Pasca Diamputasi Kaki, Akhirnya Meninggal
Korban Tabrakan Beruntun di Bontang yang Sempat Membaik Pasca Diamputasi Kaki, Akhirnya Meninggal
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Jalan dengan kemiringan sekitar 30 derajat.
Trafic light di ujung turunan membuat pengendara berhenti sebelum zebra cross.
Nah, kendaraan yang berhenti sekaan seperti jejeran pin bowling yang siap diterkam sng bola dari arah atas.
"Kami sudah melihat beberapa kali kejadian di situ, mungkin karena tanjakan dan turunan yang lumayan curam, ya.
Lampu merah juga sepertinya kurang pas di situ, nanti akan dicarikan jalannya," ujarnya.
Faisal juga kritisi trafic light yang tifak berfungsi beberapa hari sebelum kejadian kecelakaan tersebut.
Dampaknya arus lalu lintas sempat berantakan.
Bagi legislator yang setiap ke kantor melewati simpang RSUD Bontang ini, mengaku cukup resah dan khawatir.
"Beberapa hari lalunya juga lampu merah tidak berfungsi, sehingga membuat arus lalu lintas sempat berantakan.
Tidak hanya di depan RSUD itu, ya, di loktuan juga pernah saya lihat mati," tuturnya.
Usulnya, kalau bisa ditutup kenapa tidak? Ke depan lokasi tersebut bakal jadi satu arah menuju arah kota (Gunung Elai).
Daripada memakan korban jiwa lagi ke depan, menurutnya solusi terbaik jangka pendek saat ini dengan menutup simpang dan trafic light.
"Kami akan panggil pihak terkait ini segera," ucapnya. (*)