Ramadhan
Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah, Ini Bacaan Niat Puasa Berdasarkan Ajaran Rasulullah SAW
Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah, Ini Bacaan Niat Puasa Berdasarkan Ajaran Rasulullah SAW.
“Niat dalam semua ibadah yang dinilai adalah hati, dan tidak cukup dengan ucapan lisan sementara hatinya tidak sadar. Dan tidak disyaratkan dilafalkan,…” (Raudhah at-Thalibin, 1:84).
Dalam buku yang sama, beliau juga menegaskan:
لا يصح الصوم إلا بالنية ومحلها القلب ولا يشترط النطق بلا خلاف
“Tidak sah puasa kecuali dengan niat, dan tempatnya adalah hati. Dan tidak disyaratkan harus diucapkan, tanpa ada perselisihan ulama…” (Raudhah at-Thalibin, 1:268)
Dalam I’anatut Thalibin satu dari beberapa buku rujukan bagi syafiiyah di Indonesia–, Imam Abu Bakr ad-Dimyathi As-Syafii juga menegaskan:
أن النية في القلب لا باللفظ، فتكلف اللفظ أمر لا يحتاج إليه
“Sesungguhnya niat itu di hati bukan dengan diucapkan. Memaksakan diri dengan mengucapkan niat, termasuk perbuatan yang tidak butuh dilakukan.” (I’anatut Thalibin, 1:65).
3. Lafal niat puasa Ramadhan
Dalam madzhab Syafi’i, kesempurnaan niat puasaRamadhan adalah dengan lafal niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala
“Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahu ini karena Allah Ta’ala”
Sedangkan menurut Madzhab Hambali, siapa yang hatinya terbersit keinginan bahwa besok akan puasa, maka hak tersebut sudah dianggap niat.
IKUTI >> Update Berita Ramadhan
(*)