Pilkada Samarinda
Pilkada Samarinda, Gandeng Rusmadi Wongso, Bakal Calon Walikota Andi Harun: Tidak Baik Kawin Paksa
Kali ini bakal calon Walikota Samarinda Andi Harun mengungkapkan alasannya mengapa harus bersama Rusmadi Wongso di Pilkada Samarinda, Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kali ini bakal calon Walikota Samarinda Andi Harun mengungkapkan alasannya mengapa harus bersama Rusmadi Wongso jika maju dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Samarinda, Kalimantan Timur September 2020 mendatang.
"Tidak baik kawin paksa, saya kira partai politik memahami itu," kata Andi Harun, saat menjawab pertanyaan Tribunkaltim.co terkait pasangannya Rusmadi Wongso sempat disoal PDI Perjuangan, di Kantor DPD Gerindra Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Senin malam (9/3/2020).
Bagi Andi Harun, Rusmadi Wongso sudah sangat mapan di pemerintahan.
Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur tersebut juga merupakan bakal calon wakil Walikota Samarinda dengan hasil survei tertinggi.
"Hasil survei terbaru, untuk wakil Walikota saja ya, Pak Rusmadi yang paling tinggi," kata dia.
Juga saat disurvei berpasangan.
• Sikap Partai Demokrat dalam Pilkada Samarinda 2020, Syaharie Jaang Beberkan Kesiapannya
Namun, Andi Harun enggan sesumbar, saat dipastikan kembali apakah dirinya dan Rusmadi yang paling tinggi.
"Ya, kita tidak boleh sesumbar," ucap dia.
Koalisi Besar dalam Pilkada Samarinda
Koalisi besar atau gabungan partai politik yang mendukung Andi Harun diyakini akan terbentuk.
Saat deklarasi beberapa waktu lalu, Andi Harun dan Rusmadi Wongso sudah mendapat dukungan dari PKS, PKB, PPP, Hanura, dan Gerindra.
"(Untuk Gerindra) tinggal mengambil SK (surat keputusan) di DPP (Dewan Pengurus Pusat) dalam waktu dekat ini," kata Ketua DPD Gerindra Kaltim tersebut.
Bahkan, ia meyakini masih bisa menambah jumlah partai pendukung dan pengusung.
Baik yang masuk dalam parlemen, ataupun non parlemen.
• Dana Pilkada Samarinda 2020 Dianggap Kurang, Walikota Syaharie Jaang Singgung Soal Efisiensi Bidang
"Sekitar dua sampai empat partai lagi. Minimal dua lagi," kata Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut.