Pemkot Bontang Siapkan 2 Lokasi Strategis Bangun Kilang Minyak, Luas 450 Ha dan 1.000 Ha Pilih Mana?
Pemkot Bontang Siapkan 2 Lokasi Strategis Bangun Kilang Minyak, Luas 450 Ha dan 1.000 Ha Pilih Mana?
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Pemindahan proyek pembangunan kilang baru New Grass Root Refinery ( NGRR ) jadi isu hangat belakangan ini. Bontang yang digadang-gadang jadi tempat pembangunan kilang minyak harus menghadapi ancaman kegagalan.
Lantaran munculnya opsi pemindahan proyek dengan investasi Rp 197,58 Triliun ke Kuala Tanjung Sumatera Utara dan Arun Aceh oleh Pertamina.
Padahal Desember 2019 lalu, Kementerian ATR telah menerbitkan persetujuan substansi revisi RTRW Kota Bontang.
• Wacana Pemerintah Pindahkan Kilang Minyak Bontang ke Sumatera, Begini Respon Legislator Kota Taman
Pun pembangunan kilang minyak di Bontang sudah tertuang dalam Perpres 56/2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Melihat situasi tersebut Pemerintah Kota Bontang merespon cepat. Tim Percepatan Pembangunan Kilang secara khusus dibentuk, dikomandoi langsung Walikota Bontang Neni Moerniaeni.
"Sebenarnya tugas pemerintah kota Bontang dalam hal menyediakan ruang untuk kawasan industri selesai. Dengan terbitnya Perda RTRW Nomor 6 tahun 2019," kata Kepala Bapelitbang Kota Bontang, Amiruddin Syam.
Kepada Tribunkaltim.co, mantan kepala ULP Bontang ini menyatakan masih yakin pembangunan kilang minyak tetap di Bontang, Kalimantan Timur.
• Persiapan Proyek Kilang Minyak di Bontang, Dinas Tenaga Kerja Siapkan Keterampilan Tenaga Kerja
Namun ia sadar, bahwa pembangunan kilang minyak selain pertimbangan ekonomi, juga dipengaruhi keputusan politis. Baginya selama Perpres nomor 56 tahun 2018 belum dicabut, maka pembangunan kilang minyak tak akan kemana-mana.
"Kecuali Perpres nanti dicabut, itu bukan kewenangan kami. Oleh karena itu, Walikota membentuk tim percepatan untuk melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat bersama dengan DPRD," ungkapnya.
Melihat kondusifitas kota Bontang, Amiruddin mengatakan Bontang masih lebih layak dibandingkan dengan 2 lokasi lainnya. Investasi di Bontang cukup sehat, lantaran situasi pembangunan yang aman dan nyaman.
"Itu nilai plus dibandingkan di Arun (Aceh). Meski Arun juga punya lahan LMAN, luasnya 1000 hektare. Namun kondisi Aceh, kan, tidak kondusif. Sehingga investor mikir-mikir 2 sampai 3 kali," ucapnya. .
Pemberitaan sebelumnya, Walikota Bontang, Neni Moerniaeni getol berusaha agar pemerintah pusat tetap membangun kilang di Kota Taman (Sebutan Bontang).
Mulai dari menemui presiden hingga membentuk tim percepatan pasca munculnya wacana pemindahan pembangunan kilang minyak di Bontang.
"Kita sudah punya pelabuhan. Kalau kilang dibangun di Bontang, maka titik start tidak dari nol. Mungkin sudah 30 persen. Infranstruktur dan fasilitas menunjang," katanya dalam Musrenbang tingkat kota, Selasa (10/3/2020) di Pendopo Rujab Walikota.
Lebih lanjut, sebut Neni, dengan dibangunnya kilang pemerintah jauh lebih efisien, lantaran salah satu lokasi yang ditawarkan merupakan aset Kementerian Keuangan di Bontang.