Selain Corona 5 Penyakit Ini Pernah Ditetapkan Pandemi Oleh WHO, Diatasi Setelah Ditemukan Vaksin

Selain Corona 5 penyakit Ini pernah ditetapkan Pandemi Oleh WHO, diatasi setelah ditemukan vaksin .

Hollywoodreporter via Sonora.id
Selain Corona 5 penyakit Ini pernah ditetapkan Pandemi Oleh WHO, diatasi setelah ditemukan vaksin . 

TRIBUNKALTIM.CO - Selain Corona 5 penyakit Ini pernah ditetapkan Pandemi Oleh WHO, diatasi setelah ditemukan vaksin .

Secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menetapkan Corona sebagai pandemi .

Keputusan ini diambil oleh WHO setelah virus ini menyebar di banyak negara 

Tak cuma virus Corona Covid-19 yang mewabah, 5 penyakit ini pernah berstatus pandemi di dunia, termasuk HIV/AIDS dan flu babi.

WHO secara resmi menetapkan bahwa virus corona SARS-CoV2 penyebab Covid-19 sebagai pandemi global.

Dilansir dari Kompas.com, penetapan status baru ini disampaikan langsung Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

 Terjawab di Mata Najwa Tadi Malam, Achmad Yurianto Bongkar Asal Mula Pasien 27 Tertular Virus Corona

 MALAM INI Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Bahas Gara-gara Corona, Liga Italia hingga Formula E!

 SEDANG TAYANG Live Streaming Mata Najwa Gara-gara Corona Siapa Pasukan Penangkal di Indonesia?

 Daniele Rugani, Pemain Juventus Positif Virus Corona, Juve & Inter Milan Isolasi Pemain, Ronaldo?

Dalam konferensi pers, Rabu (11/3/2020) tersebut keputusan diambil seiring meningkatnya kasus di luar China hingga 13 kali lipat.

Dan bahkan banyaknya negara yang terinfeksi mengumumkan kasus pertamanya.

Hingga Kamis (12/3/2020), sebanyak 121 negara dan wilayah telah mengonfirmasi kasus positif virus corona.

Penetapan status pandemi global ini bukan kali pertama dilakukan, sejumlah wabah virus di masa lalu juga pernah ditetapkan sebagai pandemi.

Dilansir oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut 5 penyakit yang pernah ditetapkan sebagai pandemi global:

Rumah sakit darurat selama epidemi influenza, Camp Funston, Kansas. Rumah sakit darurat selama epidemi influenza (NCP 1603). (US National Museum of Health and Medicine)

1. Influenza tahun 1918 / Flu Spanyol

Pandemi influenza 1918 merupakan pandemi paling parah di era modern.

Penyakit itu disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen asal burung.

Meskipun tidak ada pernyataan mengenai dari mana virus itu berasal, penyakit itu menyebar ke seluruh dunia selama 1918-1919.

Diperkirakan, sekitar 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia terinfeksi virus ini dengan jumlah kematian setidaknya 50 juta di seluruh dunia.

Di Amerika Utara, flu dengan rataan kematian 10% ini pertama kali muncul di Kansas pada awal 1918.

Selanjutnya Flu Spanyol ini merambah Eropa pada musim semi.

Pada musim semi 1918 di Madrid, flu menyebabkan pandemi sehingga disebut "Flu Spanyol."

Pada Oktober 1918, ratusan ribu orang di Amerika Serikat meninggal dunia.

Kematian tinggi menimpa pada manusia berusia kurang dari 5 tahun, 20-40 tahun, dan 65 tahun ke atas.

Inilah yang membuat influenza Spanyol ini termasuk penyakit yang unik.

Tanpa adanya vaksin dan obat antibiotik, upaya pengendalian di seluruh dunia hanya mengandalkan isolasi, karantina, penggunaan disinfektan, dan batasan pertemuan publik.

2. Virus Influenza A (H2N2), 1957

Pada tahun 1957, virus influenza A (H2N2) muncul di kawasan Asia dan memicu pandemi global.

Virus itu terdiri dari tiga gen berbeda yang berasal dari virus avian influenza A, termasuk H2 hemagglutinin dan gen N2 neuraminidase.

H2N2 pertama kali dilaporkan di Singapura pada Februari 1957, Hong Kong pada April 1957, dan di kota-kota pesisir di Amerika Serikat pada musim panas 1957.

History.com menuliskan, virus H2N2 dimulai di Hong Kong, menyebar ke seluruh China, dan kemudian ke Amerika Serikat.

Virus influenza A ini juga dilaporkan menyebar luas di Inggris.

Selama lebih dari 6 bulan, sebanyak 14.000 orang meninggal dunia.

Gelombang kedua terjadi pada awal 1958, yang menyebabkan total sekitar 1,1 juta kematian di seluruh dunia.

Di AS, tercatat ada 116.000 kematian.

Setelah vaksin dikembangkan, secara efektif bisa mengatasi pandemi.

 Terlalu Berlebihan dan Bau Pilpres 2024, Sindiran Mahfud MD untuk Anies Soal Corona Dikritik Keras

 RESMI, Liga Europa Ditunda Akibat Virus Corona, Inter Milan dan AS Roma Batal Hadapi Wakil Spanyol

3. Virus Influenza A (H3N2), 1968

Virus influenza A (H3N2) pertama kali dicatat pada 1968 dengan angka kematian sekitar 1 juta jiwa di seluruh dunia.

Sebagian besar kasus kematian terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas.

Virus H3N2 terus merebak di seluruh dunia sebagai virus influenza musiman A.

Virus ini akan mengakibatkan penyimpangan antigenik bagi penderitanya.

Virus H3N2 menyebabkan penyakit dengan berbagai tingkat keparahan pada populasi yang berbeda.

Misalnya, ketika menyebar dan hanya menginfeksi sedikit orang di wilayah tertentu, penyakit ini meluas dan mematikan di wilayah lainnya.

Infeksi menyebabkan gejala pernapasan bagian atas khas influenza.

Gejalanya menggigil, demam, dan nyeri otot.

Gejala-gejala ini biasanya bertahan selama 4-6 hari.

Untuk mengatasi pandemi ini, dikembangkan vaksin yang baru berhasil ditemukan setelah pandemi memuncak di banyak negara.

4. HIV/AIDS

Sejak kasus pertama yang dilaporkan pada tahun 1981, infeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV) telah menginfeksi sekitar 65 juta kasus dengan 25 juta kematian.

Penyakit dengan rataan kematian yang cukup tinggi ini pada tahun 2013, 35 juta orang hidup dengan HIV.

2,1 juta baru terinfeksi oleh virus tersebut dan sekitar 1,5 juta orang meninggal karena AIDS di seluruh dunia.

Sejauh ini beban terbesar dari HIV/AIDS ditanggung Afrika wilayah sub-Sahara.

Pencegahan dan pengobatan infeksi HIV yang efektif dengan menggunakan terapi antiretroviral (ART) yang sudah tersedia, bahkan di negara-negara dengan sumber daya terbatas.

Seorang petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo menyemprotkan dessinfektan ke ternak babi di Desa Mulawari, Kecamatan Tigapanah, Kabupetan Karo, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019). (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

5. Flu Babi (H1N1pdm09)

Pada tahun 2009, flu babi terdeteksi pertama kali di Amerika Serikat dan menyebar cepat ke seluruh dunia.

Diperkirakan ada 60,8 juta kasus flu babi di dunia dengan 151.000 sampai 574.000 kematian.

Secara global, 80 persen dari kematian akibat virus flu babi pdm09 diperkirakan terjadi pada orang berusia di bawah 65 tahun.

Pada April 2009, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas, 29 April 2009, WHO meningkatkan level peringatan pandemi menjadi level 4 yang mengindikasikan risiko pandemi flu babi.

 Lazio Dibayangi Trauma Juara Liga Italia, Jika Scudetto Musim Ini Dicabut, Imbas Virus Corona

 Akibat Corona Laga Bhayangkara FC vs Persija Tanpa Penonton, Bagaimana Nasib Persib vs PSS Sleman?

Pada 10 Agustus 2010, WHO mengakhiri status global pandemi influenza H1N1.

Namun, virus (H1N1) pdm09 terus berkembang sebagai virus flu musiman dan menyebabkan kematian di seluruh dunia setiap tahun. (*).

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Tak Cuma Covid-19, 5 Penyakit Ini Pernah Berstatus Pandemi Global, Termasuk HIV/AIDS & Flu Babi, https://style.tribunnews.com/2020/03/12/tak-cuma-covid-19-5-penyakit-ini-pernah-berstatus-pandemi-global-termasuk-hivaids-flu-babi?page=all.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved