Virus Corona
8 Pasien Positif Corona di Indonesia Sembuh, Simak Cara Pasien dari Berbagai Negara Hadapi Covid-19!
8 pasien positif virus Corona di Indonesia sembuh, simak cara pasien dari berbagai Negara hadapi covid-19!
TRIBUNKALTIM.CO - 8 pasien positif virus Corona di Indonesia sembuh, simak cara pasien dari berbagai Negara hadapi covid-19!
Kabar baik bagi masyarakat Indonesia yang kini tengah dilanda kepanikan akibat virus Corona yang tengah menyerang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan, pasien positif virus Corona di Indonesia yang sembuh menjadi 8 orang.
Bahkan, pasien-pasien dari berbagai negara juga banyak yang telah dinyatakan sebuh dari virus Corona.
Simak pula kesaksian dan cara para pasien berbagai negara menghadapi covid-19.
Sebelumnya lima orang pasien telah dinyatakan sembuh, sehingga pada Sabtu (14/3/2020) ada penambahan tiga orang pasien yang sembuh.
• Anies Baswedan Banjir Pujian Tangani Corona, Giliran Tompi Sambut Kebijakan Gubernur DKI Jakarta
• Anies Baswedan Dapat Penghormatan Kalangan Selebriti Serius Tangani Corona, Ari Wibowo: Kasih Jempol
• Respon Anies Baswedan Soal Virus Corona Dipuji Habis-habisan oleh Aktor yang Dulu Dukung Ahok
"Sampai hari ini, saudara kita yang positif terjangkit, ada 8 orang yang dinyatakan sembuh," ujar Achmad Yurianto, dikutip dari siaran langsung YouTube metrotvnews, Sabtu (14/3/2020).
Ketiga pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dinyatakan negatif.
"Indikasinya dari dua kali pemeriksaan virus, tidak ditemukan lagi, dua kali negatif," ungkapnya.
Yuri mengatakan, pasien yang terjangkit virus Corona bisa sembuh sendiri.
"Ini penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya, dengan memperbaiki imunitasnya," jelasnya.
Menurutnya, semua lapisan diminta untuk ikut menghentikan penyebaran virus Corona.
"Masyarakat, dunia usaha, pemerintah pusat sampai daerah."
"Kalau kita tidak menggunakan pola seperti ini, ini tak akan berhasil," ujarnya.
"Ini kewaspadaan bersama, ini berorientasi pada pergerakan orang, jadi tidak bicara pada kasus satu per satu," lanjut Yuri.
Sehingga, diharapkan, semua pihak bisa mencegah semua orang yang sehat agar tak sakit.
"Kita berbicara dalam komunitas yang lebih besar, untuk menjaga sebagian warga yang sehat tidak menjadi sakit," katanya.
"Edukasi kepada masyarakat menjadi penting, tetapi harus dengan bahasa yang dipahami," imbuh Yurianto.
• Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Positif Terpapar Virus Corona, Kondisi Terkini Semakin Membaik
• Eks Penyerang AC Milan Positif Covid-19, Pemain Liga Italia Terserang Virus Corona Kian Bertambah
Kata Pasien yang Sembuh dari Berbagai Negara
Sebenarnya, virus Corona ini memiliki angka kematian sekitar 3%.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) mengungkapkan bahwa angka kematian untuk Covid-19 secara global adalah 3,4 persen.
Angka ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang hanya berkisar sekitar 2 persen.
"Secara global, sekitar 3,4 persen dari kasus Covid-19 yang dilaporkan telah meninggal dunia," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers di pusat WHO, Jenewa, Selasa (3/2/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Dari 142.320 kasus, kematian dilaporkan sekitar 5.388.
Meski belum ada antivirusnya, kebanyakan dari pasien yang terjangkit akan sembuh dengan peningkatan imunitas tubuhnya.
Berikut kisah para pasien Covid-19 yang telah sembuh, seperti dikutip Tribunnewswiki.com dari Mirror:
Jaimuay Sae-ung, 73 tahun
Jaimuay Sae-ung adalah warga negara Thailand pertama yang terjangkit virus Corona.
Ia diketahui sakit pernapasan karena Covid-19 pada bulan Desember.
Dia mengalami demam dan batuk yang parah, kemudian ia menderita pneumonia saat berada di karantina.
“Saya hanya tahu (saya menderita Coronavirus) setelah saya datang ke rumah sakit,"kata Jaimuay.
"Saya merasa sedikit sedih, sedikit terkejut, lelah, pusing dan saya tidak bisa makan. "
Setelah 10 hari dirawat, kondisi Jaimuay telah membaik.
Dia akhirnya dinyatakan sembuh setelah dua kali tes virus menunjukkan hasil tes negatif.
Carl Goldman, 67 tahun
Carl Goldman, merupakan pria tua dari Santa Clarita di California.
Ia berada di kapal pesiar Diamond Princess dan kemudian dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
Dia mengatakan saat itu virusnya "belum seburuk itu".
Dia mengalami demam dan "sedikit batuk" selama penerbangan kembali ke Amerika.
Carl pun dikarantina saat kembali.
Dia berkata: "Yang paling sakit yang pernah saya alami adalah ketika saya menderita bronkitis beberapa tahun yang lalu."
"(virus) Ini jauh lebih mudah - tidak kedinginan, tidak ada tubuh yang sakit. Saya bernapas dengan mudah dan hidung tidak tersumbat."
“Dadaku terasa sedikit sesak dan aku menderita batuk. Jika saya di rumah dengan gejala yang sama, saya mungkin akan pergi bekerja seperti biasa."
Setelah sakit selama satu bulan, Carl sekarang tidak memiliki gejala apa pun, tetapi masih dinyatakan positif.
"Saya harus diuji tiga hari berturut-turut menjadi negatif agar bisa dibebaskan. Saya tidak akan memiliki virus ini selamanya. " katanya.
Marc Thibault, 48 tahun
Marc adalah seorang guru dari Rhode Island, di AS, yang memimpin study tour sekolah ke Italia, Prancis dan Spanyol bulan lalu.
Ia dirawat di rumah sakit pada 27 Februari, lima hari setelah dia kembali ke rumah.
Seminggu kemudian dia didiagnosis menderita Covid-19.
Dia mengatakan penyakit itu telah menimpanya "seperti badai".
Marc, yang juga seorang wakil kepala sekolah, mengatakan, "Kamu merasa seperti sesak napas, dan kamu panik karena tidak bisa bernapas."
Dia menambahkan bahwa dia merasa "satu inci dari kematian" dan tetap dalam perawatan intensif.
Sebelum trip Dia telah merasa kurang enak badan.
Tetapi ketika grupnya kembali pada 22 Februari dia merasa kondisnya makin memburuk dan tidak bisa bekerja.
Kini Mark masih dirawat secara intensif.
Liz Schnedier, 37 tahun
Liz terkena virus Corona setelah menghadiri pesta rumahan di Seattle di mana tidak ada tamu yang batuk atau bersin.
Tetapi 40% tamu menjadi sakit dalam tiga hari setelahnya.
Dalam sebuah posting Instagram pada hari Senin, ia menggambarkan gejala-gejalanya sangat mirip dengan virus Corona.
"Sakit kepala, demam, sakit tubuh parah dan nyeri sendi, dan kelelahan parah."
“Saya mengalami demam yang melonjak pada malam pertama ke 39 derajat Celcius dan akhirnya turun ke 37. Saya merasa mual. Setelah demam hilang, yang tersisa hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Total durasi penyakit ini adalah 10-16 hari."
“Saya tidak dirawat di rumah sakit. Saya bahkan tidak pergi ke dokter karena saya sembuh sendiri dan merasa itu hanya jenis flu yang berbeda dari yang saya vaksin. "
• Jumlah Warga Kota Balikpapan Suspect Corona Kian Bertambah, Pemkot Ingin Tambah Ruang Isolasi Lagi
• RESMI Liga 1 dan Liga 2 Dihentikan Imbas Virus Corona, Bagaimana Laga Persib Bandung vs PSS Sleman?
Bridget Wilkins, 29 tahun
Bridget terbang ke Australia melalui Singapura untuk pernikahan seorang teman minggu lalu.
Dia sekarang dikarantina di rumah sakit di Brisbane setelah dinyatakan positif Covid-19.
Dia menderita sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kelelahan - yang awalnya gejala ini dia anggap sebagai jetlag.
Bridget, dari London, mengatakan: "Saya pikir kita harus tenang, karena bagi kebanyakan orang, seperti saya, ini hanya flu yang bisa kita sembuhkan."
David- Abel, 73 tahun
David dan Sally Abel merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50 ketika mereka terjangkit Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess, yang dikarantina di Jepang.
David, dari Woodford Halse di Northamptonshire, mengatakan: “Di luar rumah sakit saya merasa aneh dan hampir pingsan. Setiap pori di tubuh saya terbuka dan saya harus menggunakan kursi roda ke kamar kami. ”
Mereka berdua kemudian didiagnosis dengan pneumonia serta Coronavirus.
Sejak itu Sally telah dirawat dan ia telah diijinkan keluar karantina.
Tapi David dites negatif dua kali dan positif sekali, jadi dia belum bisa pergi.
(Tribunnews.com/TribunnewsWiki.com)
IKUTI >> Update Virus Corona