Dosen Pendidikan Matematika FKIP Unmul dan IAIN Samarinda, 3 Hari Gali Ilmu Pembelajaran Aktif
Tiga Dosen pendidikan matematika FKIP Unmul dan 3 Dosen FTIK IAIN Samarinda mengikuti Pelatihan Modul II Praktik Baik.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tiga Dosen pendidikan matematika FKIP Unmul dan 3 Dosen FTIK IAIN Samarinda mengikuti Pelatihan Modul II Praktik Baik yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation.
Dalam pelatihan yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel Borneo Samarinda Kalimantan Timur.
Dosen didampingi oleh fasilitator Dosen untuk mendesain pembelajaran yang memperhatikan Kemampuan Matematis dan mengkonstruksi Proses Abstraksi.
Pelatihan ini adalah implementasi atas kerjasamanya Unmul dan IAIN Samarinda dengan Tanoto Foundation di bidang pengembangan bahan ajar.
Program Pintar guna memajukan ekosistem pendidikan nasional melalui inisiatif pengembangan kapasitas adalah salah satu program unggulan Tanoto Foundation.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari, dimulai pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2020 dimulai dengan membahas hasil penerapan Pelatihan Modul I Praktik Baik tahun 2019.
Pada modul I, dosen mendesain pembelajaran aktif dengan Metode “MIKiR” (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) yang diterapkan dalam perkuliahan.
Penerapan yang telah dilakukan dengan Metode MIKiR mendapat respon yang sangat baik oleh mahasiswa.
• Pembelajaran MIKiR Tanoto Dapat Kembangkan Potensi Peserta Didik
Dan menjadikan mahasiswa lebih percaya diri dalam menyampaikan gagasan, dapat meningkatkan kreatifitas, dan menjadikan mahasiswa lebih aktif.
“Setelah saya menerapkan metode MIKiR, terlihat perbedaan pada tahun sebelumnya. Dengan metode MIKiR Mahasiswa menjadi kreatif, lebih aktif menggali ilmu sendiri tentang penggunaan software matematika. Dan yang luar biasanya mereka menghasilkan 2 buah buku Tutorial Penggunaan Software Matematika” ujar Kurniawan Dosen FKIP Unmul, yang telah menerapkan metode MIKiR perkuliahan Komputer I.
Sebagai seorang Dosen, Dosen harus mampu mempersiapkan bahan ajar atau perkuliahan yang jelas apa yang ingin dicapai setelah menyelesaiakan perkuliahan.
Misalnya, kemampuan-kemampuan apa yang ingin dikembangkan dan bagaimana prosesnya agar mahasiswa dapat membangun pengetahuannya.
Pelatihan Modul II merupakan pelatihan yang lebih spesifik yang menekankan pada keterampilan-keterampilan matematis apa yang perlu ditingkatkan dan bagaimana cara agar mahasiswa dapat membangun pengetahuan yang disebut dengan proses abstraksi..
Keterampilan matematis yang dibahas dalam pelatihan ini yaitu Penalaran, Representasi, Koneksi, Komunikasi, dan Pemecahan Masalah yang disingkat “PRKOKOP”. Dan proses abstraksi terdiri dari proses abstraksi empirik dan proses abstraksi teoritik.
Proses abstraksi empirik adalah proses konstruksi konsep melalui serangkaian pengamatan terhadap karakteristik-karakteristik suatu objek hingga dapat mengekstraksi karateristik umum dari objek tertentu.
Sedangkan proses abstraksi teoritik merupakan proses konstruksi pengetahuan matematis baru dengan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Abdul razak, salah satu Fasilitator Dosen dari IAIN Samarinda yang mendampingi mengatakan “Proses abstraksi pada mahasiswa umumnya susah lahir secara alamiah.
Jadi, dosen itu harus bisa merancang perkuliahan agar dapat melatih dan meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa dan konstruksi proses abstraksi”.
Pada hari terakhir (12 Maret 2020), peserta pelatihan yang terbagi dalam 3 kelompok melakukan praktek mengajar di FKIP Unmul kampus Gunung Kelua guna merealisasikan desain perkuliahan yang telah dirancang dihari sebelumnya.
Dalam pelaksanaan desain perkuliahan berjalan sukses, lancar, dan sesuai dengan apa yang dirancang hal ini terlihat dari aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan, hasil evaluasi, dan tanggapan mahasiswa terhadap desain yang digunakan.
Hasil dari pelatihan ini, peserta mendapatkan pemahaman terhadap kemampuan matematis dan proses abstraksi empirik maupun teoritik serta desain perkuliahan yang dapat dilanjutkan ke dalam Rencana Perkuliahan Semester (RPS) untuk semester selanjutnya.
Karena sudah memahami kemampuan matematis dan proses abstraksi, maka dalam membuat RPS untuk semester selanjutnya akan semakin matang.
Dan jelas apa yang akan dicapai dan bagaimana caranya” kesan dari Widya Noviana Noor Dosen IAIN Samarinda setelah mengikuti pelatihan.
Penutup dari Abdul Razak sebagai fasilitator “agar kiranya Dosen FKIP Unmul dan IAIN Samarinda setelah mengikuti Pelatihan Modul II bisa mengerapkan dan mengembangkan kemampuan mahasiswa terkait keterampilan matematis dan proses abstrasksi”.
(Tribunkaltim.co)