Virus Corona
Virus Corona Capai 227 Kasus 19 Meninggal, Luhut Pandjaitan: Langkah Pemerintah Sempurna? Nggak Juga
Virus Corona capai 227 kasus 19 meninggal, Luhut Binsar Pandjaitan: Langkah Pemerintah sempurna? Nggak juga
TRIBUNKALTIM.CO - Virus Corona capai 227 kasus 19 meninggal, Luhut Binsar Pandjaitan: Langkah Pemerintah sempurna? Nggak juga.
Jumlah kasus positif Virus Corona di Indonesia capai 227 kasus, dengan angka kematian mencapai 19 pasien.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun ikut angkat bicara mengenai pandemi covid-19.
Luhut Binsar Pandjaitan berharap masyarakat mengikuti arahan Pemerintah Jokowi.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap kasus pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia tidak seperti di Italia.
Saat ini Italia menjadi negara yang memiliki jumlah kasus terbesar kedua penyebaran virus corona setelah China.
• Langkah Jajaran Erick Thohir Beli 500 Ribu Rapid Test Virus Corona Canggih Terganjal Izin Terawan
• Di ILC, Effendi Gazali Heran Tak Ada yang Tegur Jokowi Agar Fokus Covid-19, Fadjroel Rachman Senyum
Dalam teleconference yang ia lakukan di akun Instagram resminya, Rabu (18/3/2020), Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh masyarakat mematuhi aturan yang telah diterapkan pemerintah.
Yakni melakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah.
Langkah ini dilakukan untuk menekan penyebaran corona yang semakin massive di Indonesia.
WFH juga menjadi bagian dari Social Distancing yakni membatasi interaksi baik melalui tatap muka maupun kontak fisik.
"Ini kan sudah dialami juga banyak negara, kita berdoa betul jangan sampai (Indonesia) kayak Itali, ayo masyarakat juga patuhi (aturan pemerintah)," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, dalam teleconference tersebut.
Ia pun mengimbau agar semua pihak tetap tenang dan tidak banyak berkomentar negatif.
Hal itu karena pemerintah tengah melakukan langkah terbaik dalam upaya penanganan terkait dampak dari virus ini.
"Kami dengar (pendapat dan saran) dari semua, nah apa yanh diputuskan (pemerintah) yang terbaik, tapi apakah sempurna ?
Nggak juga, ekonomi berubah berkembang, sama dengan corona," jelas Luhut.
Luhut optimis Indonesia mampu melewati tantangan ini dan kembali bangkit.
Karena itu, ia kembali mengajak agar seluruh pihak saling mendukung dam memberikan semangat dalam menghadapi pandemi yang turut menyerang perekonomian global ini.
"(Jika) Indonesia melakukan itu semua, saya yakin (kita) akan menang dalam tantangan ini," tegas Luhut.
Saat ini kasus terkonfirmasi positif Virus Corona di Indonesia mencapai angka 227, sementara 125 diantaranya berasal dari wilayah ibu kota.
• Di ILC Bertema Bahas Virus Corona, Rizal Ramli Agresif Bahas Utang Pemerintah Jokowi dan Jiwasraya
• Ditegur Jokowi Soal Transportasi Umum, Kini Fadjroel Rachman Sindir Efek Kejut Ala Anies Baswedan
Effendi Gazali Minta Jokowi Fokus
Pakar komunikasi politik, Effendi Gazali sempat menyindir Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman secara langsung.
Hal itu terjadi dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (17/3/2020).
Mulanya, Effendi Gazali menyarankan pemerintah untuk fokus.
• Langkah Jajaran Erick Thohir Beli 500 Ribu Rapid Test Virus Corona Canggih Terganjal Izin Terawan
• Di ILC, Effendi Gazali Heran Tak Ada yang Tegur Jokowi Agar Fokus Covid-19, Fadjroel Rachman Senyum
Effendi Gazali menyoroti soal wacana pemerintah yang sempat ingin tetap menggenjot sektor pariwisata meski Virus Corona melanda dunia.
Ia berharap Fadjroel Rachman dan Tenaga Ahli Kepresidenan yang ikut dalam ILC, Danny Amrul tidak ikut dalam rapat kebijakan itu.
"Mohon fokus jadi kita enggak usah lagi bicara soal tadi apa namanya insentif orang bisa berwisata ke mana-mana."
"Enggak ya? Mudah-mudahan bapak-bapak berdua enggak hadir di rapat kabinet," ujar Effendi Gazali.
Sementara itu, Fadjroel Rachman hanya tersenyum-senyum mendengar ungkapan Effendi.
"Nggak semua rapat kabinet hadir kan?," tanya Effendi lagi.
Mendengar hal itu, Fadjorel Rachman langsung tunjuk tangan sebagai tanda ikut hadir dalam rapat.
Melihat reaksi sang jubir, Effendi Gazali lantas menanyakan mengapa saat rapat Jokowi tidak diingatkan agar tidak mengeluarkan kebijakan seperti itu, meski pada akhirnya ditunda.
"Anda hadir? Kok enggak dikasih tahu itu, 'Jangan Pak'."
"Ya kesannya dari luar ABS nih, asal bapak senang, 'Jangan Pak' misalnya, itu enggak, misalkan," sindirnya.
Lalu, Effendi juga meminta pemerintahan agar menunda pembahasan mengenai ibu kota baru.
• Ditegur Jokowi Soal Transportasi Umum, Kini Fadjroel Rachman Sindir Efek Kejut Ala Anies Baswedan
"Sekarang janganlah dulu bicara tentang gubernur, ibu kota baru, enggak usahlah," pintanya.
Menurut dia, saat ini memang diperlukan pemimpin untuk mengepalai pusat data interaktif Virus Corona.
"Yang perlu kita cari siapa pemimpin yang bisa mencari interaktif jadi big data untuk tracing bahasa Indonesianya."
"Pusat data interaktif untuk bisa metracing menelusuri satu demi satu kasus yang ada," katanya.
Selain itu diharapkan pemerintah bisa menyiapkan masker maupun hand sanitizer bagi warga.
"Siapa yang bisa jadi menyiapkan masker dan cairan desinfected, atau cairan anticeptic pembawa bersih tangan," sambungnya.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut: Jangan Sampai Kasus Corona di Indonesia Seperti di Italia, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/03/18/luhut-jangan-sampai-kasus-corona-di-indonesia-seperti-di-italia.