Virus Corona
Beredar Kabar Hewan Peliharaan Bisa Tularkan Virus Corona, Dokter Spesialis Ungkap yang Sebenarnya
Beredar kabar hewan peliharaan bisa tularkan Virus Corona alias covid-19, dokter spesialis dan ahli virologi ungkap yang sebenarnya
TRIBUNKALTIM.CO - Beredar kabar hewan peliharaan bisa tularkan Virus Corona alias covid-19, dokter spesialis dan ahli virologi ungkap yang sebenarnya.
Ancaman Virus Corona alias covid-19 kini menjadi perhatian lantaran sangat mudah menyebar.
Selain cepatnya penyebaran penyakit, kabar burung mengenai Virus Corona juga cepat menyebar.
Kini yang banyak menjadi pertanyaan oleh masyarakat terkait Virus Corona, satu di antaranya apakah hewan peliharaan bisa menularkan covid-19.
Disebut-sebut hewan peliharaan bisa menjadi pemicu penyebaran Virus Corona ke manusia.
Pasalnya sumber pertama Virus Corona berasal dari hewan, yakni kelelawar.
Lantas benarkah hewan peliharaan bisa menularkan Virus Corona ?
• Akhirnya Presiden Jokowi Putuskan untuk Tes Massal Virus Corona, Demi Kendalikan Penyebaran Covid-19
• Dokter Terinfeksi Virus Corona di Indonesia Meninggal, Asal Sumatera Utara, Sempat Pergi ke Italia
• Mata Najwa Tadi Malam, Jusuf Kalla Sebut Indonesia Tidak Siap dan Terlambat Tangani Virus Corona
Di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (17/3/2020), dokter spesialis Paru RSUP Persahabatan dr. Erlina Burhan dan ahli virologi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, dr. R. Fera Ibrahim mencoba menjelaskan hal itu.
Erlina mengatakan bahwa sumber Virus Corona itu memang dari hewan.
Ia mengatakan, sumber pertama berasal dari kelelewar.
Sedangkan, hewan perantaranya yaitu hewan mamalia.
"Ya asal muasalnya penyakit ini kan memang, penyakit zoonosis yang berasal dari hewan."
"Inang utamanya adalah kelelawar, inang perantarannya itu mamalia," kata Erlina, Selasa (17/3/2020).
Hewan mamalia sendiri terdiri dari tikus hingga musang.
"Mulai dari tikus, unta, sapi, dan macam-macam juga kucing, musang," lanjut Erlina.
Namun, Erlina mengungkap biasanya binatang liar yang menjadi perantara.
"Jadi tergantung binatang peliharaannya apa, tapi saya biasanya ini binatang liar yang jadi inang perantara," ungkapnya.
Sedangkan, dirinya belum pernah mendapat laporan bahwa manusia tertular covid-19 karena hewan peliharaan.
Untuk memastikan pernyataanya, Erlina lantas meminta Fera Ibrahim untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Kita belum ada laporan bahwa hewan- hewan peliharaan atau domestik ini juga sumber penularan."
"Tapi mungkin dokter Vera nanti menjelaskan," ujar Erlina.
Lalu, Fera membenarkan bahwa apa yang dikatakan Erlina bahwa Virus Corona selalu berasal dari hewan.
Seperti keluarga Virus Corona yang lain, yakni SARS dan MERS-CoV
"Ya yang mengenai tadi, kalau mengenai binatang peliharaan memang Virus Corona ini selalu seperti SARS atau MERS-CoV itu ada dari sumber atau yang diperkirkarakan merupakan recevernya adalah kelelawar itu ada perantara hingga menginfeksi manusia."
• Gejala dan Tanda-tanda Seseorang Terinfeksi Virus Corona, Simak Cara Melindungi Diri
"Contoh SARS musang atau luwak, lalu MERS-CoV ada onta," jelas Fera.
Namun, Fera mengatakan dirinya belum tahu secara pasti hewan perantara yang bisa menularkan Virus Corona khususnya pada kasus covid-19.
Pasalnya, belum ada penelitian yang jelas mengenai hewan perantara apa yang menularkan infeksi Corona.
Sempat disebut bahwa ularlah yang menjadi perantara dari inang utamanya, namun hingga kini belum ada kejelasan.
Sehingga, Fera belum dapat memastikan pula apakah hewan peliharaan juga bisa menularkan covid-19.
"Tetapi untuk memang virus baru ini masih dalam penelitian bahwa apa binatang perantara."
"Ada binatang ular dan sebagainya tapi sampai sekarang masih belum ada kejelasan bahwa sebetulnya hewan apa yang menjadi perantara virus ini sampai kemudian mengifeksi manusia," ucap dia.
Lihat videonya mulai menit ke-4:52:
Resep Hindari Virus Corona
Sementara itu, dr. Fariz Nurwidya meminta agar masyarakat jangan berlebihan soal herbal atau empon-empon bisa menyembuhkan Virus Corona.
Pasalnya, jika berlebihan maka itu bisa merusak liver dan ginjal.
Faris justru menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi mikronutrient dan vitamin yang teruji klinis mengobati infeksi.
"Kita sebaiknya tidak terlalu genit soal herbal karena kalau kita tidak tahu isinya maka kandungan herbal yang tidak jelas itu bisa membebani liver dan ginjal dalam waktu lama."
• Nikita Mirzani Beberkan Cara Cegah Virus Corona Masuk Rumah, Ganti Baju di Luar?
"Saya tidak menganjurkan, mending kita fokus pada mikronutrient atau dan vitamin yang nyata-nyata sudah memberikan perlindungan terhadap infeksi virus melalui uji klinis," ujar Fariz.
Lantas, Fariz mengungkapkan dosis Vitamin C yang dibutuhkan untuk menangkal Virus Corona.
"Misal Vitamin C itu sangat dibutuhkan untuk melawan virus ya walaupun angka kecukupan gizi untuk saat-saat biasa itu 60 mg tapi saya yakin bukti memperlihatkan butuh di atas 60 mg untuk bisa melawan," lanjutnya.
Saat ditanya kini banyak orang yang mengosumsi herbal karena Virus Corona, Fariz menilai kurang efektif.
"Itu kan manfaatnya ada untuk saluran cerna, untuk mengurangi masuk angin tapi kalau kita mau menerapkan yang lebih luas, tapi kapasitas emak-emak untuk membuat ramuan kan enggak sama."
"Dan kita tidak memikiki bukti ilmiah gitu, kita bilang efektif atau tidak," ungkapnya.
Fariz kembali menganjurkan mikronutrient dan vitamin yang bisa larut dengan air agar tak merusak liver dan ginjal.
"Jadi saya anjurkan yang larut air."
"Karena kalau dia kelebihan dia bisa dibuang urine, kalau yang tidak jelas itu bisa diakumulasi, menambah beban liver, menambah beban ginjal, jangan sampai kita gara-gara genit sama herbal akhirnya jadi sirosis, sakit liver," jelasnya.
Lantas, Fariz mengungkap apa saja yang bisa mengurangi resiko Virus Corona.
"Ya intinya mikronutrient yang ada sifat antioksidannya misalnya zink, persediaaan di masyarakat mungkin tablet 20 mg itu yang paling murah."
"Kemudian vitamin D3, jadi kalau virus itu melawan virus itu proteksinya," katanya.
Pada kesempatan itu, Fariz menegaskan dirinya tak memberikan resep untuk 100 persen mencegah.
Namun, setidaknya bisa mengurangi risiko terjangkit covid-19.
"Kita bicara menurunkan resiko yan bukan mencegah 100 persen tidak ada di dalam dunia medis itu tidak ada penjaminan itu tidak ada."
"Resiko itu akan turun jika Vitamin D3 nya 1000 internasional unit," ucap dia.
Selain Vitamin c dan Vitamin d3, omega 3 juga disebutnya bisa mengurangi terjangkit Virus Corona.
"Kemudian usahakan multivitamin yang ada seleniumnya ya kemudian omega 3, biasanya seperti itu yang umumnya," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit 14:46:
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona