Virus Corona
Pasien Virus Corona Sudah Alami Gejala Sejak 5 Maret, Mengetahui Terjangkit Melalui Grup WhatsApp
Pasien yang positif Virus Corona sudah alami gejala sejak 5 Maret. Ia mengetahui terjangkit melalui grup WhatsApp
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA -Pasien yang positif Virus Corona sudah alami gejala sejak 5 Maret. Ia mengetahui terjangkit melalui grup WhatsApp
Satu pasien Virus Corona asal Samarinda, Kalimantan Timur dinyatakan positif tertular penyakit tersebut.
Bahkan Kamis (5/3/2020) lalu saat ia masih berada di Jakarta, pasien mengaku sudah mengalami gejala terpapar virus asal Wuhan, Cina ini.
Namun, pengakuan pasien kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim pasien tidak mengetahui bahwa gejala tersebut merupakan gejala seseorang terpapar Virus Corona.
Gejala tersebut terus berlangsung selama beberapa hari berikutnya. Sampai, pada akhirnya Minggu (8/3/2020) pasien kembali ke Samarinda dengan menggunakan pesawat terbang melalui Bandara Aji Pangeran Temenggung Pranoto (APTP) Samarinda.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim, Andi M Ishak mengungkapkan, sebelum gejala terpapar Virus Corona itu muncul, pada Selasa (25/2/2020) hingga Jumat (28/2/2020), pasien mengikuti kegiatan seminar keagamaan di Bogor, Jawa Barat.
“Sebelum akhirnya pulang ke Samarinda, pada Sabtu (29/2/2020) pasien berada di Jakarta. Kemudian, beberapa hari setelah itu pasien baru kembali ke Samarinda,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim, pada Kamis (19/3/2020), siang.
Baca Juga
• Cegah Penyebaran Corona, IKA Unhas Balikpapan Bagi-bagikan Hand Sanitizer Gratis ke Warga
• Begini Penampakan Virus Corona Dilhat dari Mikroskop, Covid-19 Mirip Bentuk Paku dan Mahkota
• Beredar Kabar Hewan Peliharaan Bisa Tularkan Virus Corona, Dokter Spesialis Ungkap yang Sebenarnya
• Akhirnya Presiden Jokowi Putuskan untuk Tes Massal Virus Corona, Demi Kendalikan Penyebaran Covid-19
Sesampainya di Samarinda, dibeberkan Andi, pasien tersebut sempat kontak langsung dengan anak dan ibunya. Kemudian, bersama-sama mereka menuju Kota Bontang, dengan menggunakan kendaraan pribadi.
“Lalu, sehati setelah sampai di Samarinda, Senin (9/3/2020) yang bersangkutan berangakt ke Bontang, untuk ziarah bersama anak dan ibunya,” paparnya.
Tiga pasien yang diisolasi, dikatakan Andi, merupakan satu keluarga. Untuk pasien positif Virus Corona, adalah ibu dari anak usia 10 tahun yang juga diisolasi saat ini.
Kemudian, satu pasien isolasi lainnya adalah nenek dari anak 10 tahun yang juga ibu dari pasien positif Virus Corona.
“Malamnya, di hari yang sama setelah sampai di Samarinda dari Bontang yang bersangkutan baru mengetahui lewat pesan WhatsApp jika salah satu peserta yang hadir seminar Bogor positif Virus Corona dan terisolasi di Solo. Kemudian, ia mengisolasi diri,” tandasnya.
“Dia langsung mulai pakai masker meski pun di rumah. Lalu, Jumat (13/3/2020) yang bersangkutan menelpon call center 112 karena memiliki gejala batuk, flu, hingga sesak nafas. Keesokan harinya, pada Sabtu (14/3/2020) pagi, tim dari Dinkes Samarinda menjemput di kediamannya,” lanjut Andi.
Seperti diwartakan sebelumnya, Pasien positif terpapar Virus Corona diketahui masuk melalui APTP Samarinda, pada Minggu (8/3/2020), lalu, dan pasien baru ditangani oleh petugas medis, pada Sabtu (14/3/2020).
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Samarinda, Sabilal Rasyad mengungkapkan, pasien pertama kali masuk ke Samarinda melalui bandara APTP Samarinda.
“Pertama kali pasien tersebut sampai di Samarinda melalui Bandara APTP Samarinda,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co, pada Rabu (18/3/2020), pukul 20.30 Wita, di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Ditanyakan soal apakah thermoscaner tidak mendeteksi adanya keganjilan pada saat pasien tersebut melewati alat pengecek suhu tubuh tersebut, Sabilal mengatakan, thermoscaner tidak mendeteksi adanya kejanggalan pada pasien.
“Saat pasien melewati thermoscaner Bandara APTP Samarinda, pasien tidak terlihat memiliki gejala orang yang sakit. Suhu tubuh pasien normal. Tidak sampai 38 derajat celcius suhu tubuhnya,” tandasnya.
Kemudian, Sabilal juga menegaskan, tidak ada gejala lain seperti sesak, batuk, pilek dan lain-lainnya terdeteksi oleh petugas kesehatan saat pasien tersebut masuk dati APTP Samarinda.
“Bisa saja seperti itu. Saat baru datang kondisi tubuh tidak memperlihatkan gejala. Tapi, setelah beberapa hari di rumah baru ada gejalanya. Masa inkubasinya kan 14 hari,” tuturnya.
“Bukan berarti alat yang kita miliki tidak canggih. Tapi, memang tidak ada indikasi mengarah kepada itu Ya sama seperti orang baru databg dari luar negri, sehat awalnya pas beberapa hari ada sakit dan lain-lain. Ya seperti itu,” lanjutnya. (*)
Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam, Jusuf Kalla Sebut Indonesia Tidak Siap dan Terlambat Tangani Virus Corona
Baca juga: Gejala dan Tanda-tanda Seseorang Terinfeksi Virus Corona, Simak Cara Melindungi Diri
Baca juga: Darurat Corona Berlaku Sampai 29 Mei 2020, Mudik Gratis Tahun Ini Terancam Tak Ada
Baca juga: Nikita Mirzani Beberkan Cara Cegah Virus Corona Masuk Rumah, Ganti Baju di Luar?
IKUTI >> Update Virus Corona