Google Doodle
Ignaz Semmelweis Jadi Google Doodle Hari Ini, Sang Pelopor Cuci Tangan, Ini Profil Lengkapnya!
Ignaz Philipp Smmelweis atau Ignaz Semmelweis jadi Google Doodle hari ini, sang pelopor cuci tangan, ini profil lengkapnya!
TRIBUNKALTIM.CO - Ignaz Philipp Smmelweis atau Ignaz Semmelweis jadi Google Doodle hari ini, sang Pelopor cuci tangan, ini profil lengkapnya!
Hayo, siapa yang tahu Pelopor cuci tangan dunia?
Dia adalah Ignaz Semmelweis seorang dokter kebidanan yang sekaligus menjadi Pelopor antiseptik dan cuci tangan.
Nama lengkap Ignaz Semmelweis adalah Ignaz Phillipp Semmelweis.
Ia lahir di Budapest, Hongaria pada 1 Juli 1818.
Ayah Ignaz Semmelweis merupakan seorang pengusahan kaya bernama József Semmelweis.
Ibunya bernama Teréz Müller, adalah putri seorang pembina pelatih.
• Siapakah NH Dini? Perempuan Berkacamata yang jadi Tampilan Google Doodle Hari Ini
• Wartawati Senior yang Wajahnya Muncul di Laman Google Doodle Hari Ini, Kenali Sosok Ani Idrus
• Ani Idrus jadi Google Doodle Hari Ini, Simak Profil Wanita yang Berprofesi Sebagai Wartawati Ini
• Seru Google Doodle Hari Ini 31 Oktober 2019 Tema Halloween, Ada Sejumlah Hewan, Klik Trick or Treat
Ignaz Semmelweis adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara.
Pada 1837, Ignaz Semmelweis berkuliah di University of Vienna, ia mengambil jurusan hukum.
Namun, setahun kemudian Ignaz Semmelweis beralih ke jurusan kedokteran.
Pada 1844, Ignaz Semmelweis dianugerahi gelar doktor dalam bidang kedokteran.
Selanjutnya, ia mendapatkan spesialisasi dalam kebidanan.
Karier
Pada 1846, Ignaz Semmelweis diangkat menjadi asisten Profesor Johann Klein di First Obstetrical Clinic di Vienna General Hospital.
Ia mendapat tugas memeriksa pasien dan mengajar siswa kebidanan.
Pada saat bekerja di klinik ia mengamati bahwa di klinik pertama angka kematiannya lebih tinggi daripada di klinik kedua.
Ignaz Semmelweis kemudian mencoba menemukan solusi untuk masalah angka kematian.
Pada tahun 1847, salah satu teman Semmelweis, Jakob Kolletschka, meninggal setelah ia secara tidak sengaja ditusuk dengan pisau bedah saat melakukan pemeriksaan post-mortem.
Saat melakukan otopsi tubuh, Semmelweis memperhatikan bahwa kondisi patologisnya mirip dengan kondisi wanita yang meninggal karena demam nifas.
Hal tersebut membuat Ignaz Semmelweis curiga.
Semmelweis mencapai kesimpulan bahwa para dokter memeriksa pasien segera setelah melakukan otopsi, menyebabkan demam nifas.
Dia menerapkan kebijakan menggunakan larutan kapur diklorinasi untuk mencuci tangan setelah melakukan otopsi.
Sehingga tingkat kematian di Klinik Pertama berkuruang secara signifikan.
Semmelweis berpendapat bahwa kurangnya kebersihan adalah satu-satunya alasan untuk demam nifas.
Teori ini kurang penjelasan ilmiah dan tidak diterima oleh beberapa dokter.
Semmelweis melanjutkan praktiknya dan mulai memasukkan instrumen bedah dalam protokol pencuciannya.
Pada akhir 1847, temuan Semmelweis mulai dikenal di seluruh Eropa.
Ceramahnya dipublikasikan di beberapa jurnal medis, seperti 'The Lancet.'
Ada beberapa dokter yang salah menafsirkan dan membantah klaimnya.
Karena Semmelweis tidak mengomunikasikan teorinya secara langsung, kesalahpahaman ini terus berkembang.
Pada 1850, Semmelweis diangkat sebagai pemandu kebidanan teoretis.
Menurut ketentuan penunjukan, Semmelweis ditolak izin untuk menggunakan mayat.
Beberapa hari kemudian, dia meninggalkan Wina tiba-tiba dan pindah ke Pest.
Pada tahun 1851, Semmelweis mengambil posisi kehormatan kepala-dokter di bangsal kebidanan dari 'Rumah Sakit Szent Rókus' di Pest.
Dia memegang posisi itu selama 6 tahun.
Selama masa jabatannya, Semmelweis menerapkan metode mencuci tangan, sehingga mengurangi kasus demam nifas.
Namun, beberapa dokter lain tidak siap untuk menerima metodenya.
Pada 1855, Ignaz Semmelweis diangkat sebagai profesor kebidanan di University of Pest.
Ia menerapkan gerakan mencuci tangan di klinik bersalin University of Pest.
Hal itu memberikan hasil baik, ia mengurangi jumlah tingkat kematian.
Ia kemudian menerbitkan beberapa esai di akhir kariernya.
Dua essay tersebut ialah berjudul 'The Etiology of Childbed Fever' dan 'The Difference in Opinion between Myself and the English Physicians regarding Childbed Fever'.
Ignaz Semmelweis kemudian mempublikasi bukunya berjudul 'The Etiology, Concept, and Prophylaxis of Childbed Fever' pada tahun 1861.
• Chrisye Terpampang Jadi Google Doodle, Berikut Fakta Musisi Legenda Indonesia Berdarah Tionghoa Ini
• Minarni Soedarjanto Atlet Bulu Tangkis Legenda Kebanggan Indonesia yang Hiasi Google Doodle Hari Ini
Kehidupan Pribadi

Pada 1857, Ignaz Semmelweis menikah dengan Mária Weidenhofer.
Keduanya kemudian memiliki lima orang anak.
Namun, dua anak mereka meninggal saat masih bayi.
Pada 1861, Ignaz Semmelweis mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit mental.
Ia menderita depresi dan menunjukkan tempramen yang keras.
Pada tahun 1865, Semmelweis dirujuk ke rumah sakit jiwa.
Dia mencoba melarikan diri dari tempat itu tetapi dipukuli habis-habisan oleh para penjaga.
Bahkan, ia dikurung dan diamankan di sel gelap.
Pada 13 Agustus 1865, setelah menghabiskan 14 hari di rumah sakit jiwa.
Ignaz Semmelweis menghembuskan nafas terakhirnya.
Berdasarkan laporan otopsi, Ignaz Semmelweis keracunan darah.
Praktek-praktek yang diadopsi oleh Semmelweis diterima bertahun-tahun setelah kematiannya, ketika Louis Pasteur memberikan penjelasan ilmiah untuk teori tentang kuman.
Ignaz Semmelweis dianggap menjadi Pelopor prosedur antiseptik.
Namanya pun kini menjadi sebuah nama universitas untuk kedokteran di Budapest yaitu Universitas Semmelweis.
Buku
- Etiology, Concept and Prophylaxis of Childbed Fever
- Semmelweis, Ignac; von Györy, Tiberius
Penghargaan
- Semmelweis University di Budapest, Hongaria.
- Museum Sejarah Medis Semmelweis di rumah bekas Semmelweis tinggal.
- The Semmelweis Klinik d Wina, Austria.
• Google Doodle Hari Ini Tampilkan Animasi Fakta Tentang Flora Fauna di Peringatan Hari Bumi Sedunia
• Fakta Olga Ladyzhenskaya yang Nangkring di Google Doodle Hari Ini, Ortunya Dicap Musuh Negara
Biodata:
Nama: Ignaz Philipp Semmelweis
Lahir: Budapest, Hongaria, 1 Juli 1818
Ayah: József Semmelweis
Ibu: Teréz Müller
Pendidikan:
- University of Vienna
- University of Budapest
Pasangan: Mária Weidenhofer (1837–1910)
Anak:
- Antónia
- Mária
- Ignác
- Margit
- Béla
(*)