Virus Corona

Jokowi Minta TNI dan Polri Terlibat Rapid Test, Berikut 7 Arahan Presiden untuk Tangani Virus Corona

Presiden Jokowi minta TNI dan Polri terlibat Rapid Test, hingga sampaikan 7 Arahan untuk tangani Virus Corona alias covid-19.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Jokowi Minta TNI dan Polri Terlibat Rapid Test, Berikut 7 Arahan Presiden untuk Tangani Virus Corona 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi minta TNI dan Polri terlibat Rapid Test, hingga sampaikan 7 Arahan untuk tangani Virus Corona alias covid-19.

Peningkatan jumlah pasien positif Virus Corona kian bertambah di Indonesia.

Oleh sebab itu Presiden Jokowi memberikan 7 arahan untuk penanganan Virus Corona di Indonesia.

Termasuk di dalamnya akan digelar rapid test yang akan dilakukan secara massal.

Presiden Jokowi juga meminta keterlibatan TNI dan Polri dalam rapid test nantinya.

Keterlibtana TNI dan Polri diperlukan lantaran rapid test akan digelar secara massal dan harus berjalan dengan tertib.

Minta Jokowi Lockdown Indonesia & Perhatikan Tim Medis, Surat Terbuka Dokter Tifauzia Tyassuma Viral

Di Mata Najwa, Jokowi Dengar Desakan Copot Terawan dari Menkes, Pramono Anung Ungkap Sikap Presiden

Presiden Jokowi Putuskan Tes Massal Virus Corona, Apa dan Bagaimana Caranya? Ini Penjelasannya

Melansir Kompas.com, berikut 7 arahan Presiden Jokowi :

1. Rapid test

Presiden Jokowi meminta jajarannya segera melakukan rapid test dengan cakupan besar terhadap warga yang diduga terpapar Virus Corona covid-19.

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar covid-19 bisa dilakukan," kata Jokowi.

Untuk memperlancar rapid test ini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar alat dan tempat tes diperbanyak.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta agar tes melibatkan semua pihak, mulai rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta.
Bahkan, Jokowi membuka peluang lembaga riset dan perguruan tinggi juga bisa terlibat.

"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," kata dia.

2. Insentif bagi tenaga medis

Presiden Jokowi meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani merumuskan insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien covid-19.

"Termasuk Menkeu, pemberian insentif bagi para dokter, perawat, dan jajaran rumah sakit yang bergerak dalam penanganan covid-19," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk memastikan bahwa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis selalu tersedia.

Sebab, hal tersebut sangat berpengaruh pada keselamatan dalam menangani pandemi covid-19 ini.

Pemerintah sebelumnya mengonfirmasi sudah ada sejumlah petugas medis yang terpapar Virus Corona, satu di antaranya meninggal dunia.

"Saya ingin perlindungan maksimal ke dokter dan tenaga medis yang melayani pasien," kata Jokowi.

Akhirnya Presiden Jokowi Putuskan untuk Tes Massal Virus Corona, Demi Kendalikan Penyebaran Covid-19

3. Libatkan tokoh agama

Presiden Jokowi meminta agar lembaga dan tokoh-tokoh agama dilibatkan dalam membantu pemerintah mencegah penyebaran Virus Corona yang mengakibatkan penyakit covid-19.

Menurut Jokowi, tokoh agama dapat berperan penting untuk mencegah penyebaran corona dalam kegiatan keagamaan.

"Saya minta gugus tugas untuk mengajak lembaga-lembaga keagamaan, tokoh-tokoh agama untuk bersama-sama mencegah potensi penyebaran covid-19 di kegiatan-kegiatan keagamaan," kata Jokowi. Baca juga: Jokowi Minta Tokoh Agama Dilibatkan Cegah covid-19.

Selain itu, Presiden juga meminta Gugus Tugas covid-19 melakukan evaluasi kegiatan keagamaan.

Terlebih lagi, kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Menurut Jokowi, para tokoh agama bisa mengimbau umatnya untuk sementara beribadah di rumah.

"Kita harus mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang melibatkan banyak orang," ucap Jokowi.

4. Stop ekspor alkes

Presiden Jokowi meminta jajarannya memastikan ketersediaan alat-alat kesehatan untuk mencegah penularan Virus Corona covid-19, seperti masker dan hand sanitizer.

"Saya minta kebutuhan alat-alat kesehatan, seperti masker dan hand sanitizer, dipastikan tersedia," kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi meminta ekspor masker, hand sanitizer, ataupun alat kesehatan lain yang dibutuhkan dalam pencegahan corona ini disetop untuk sementara waktu.

"Untuk eskpor masker dan alat-alat kesehatan yang diperlukan untuk ini lebih baik disetop terlebih dahulu, pastikan terlebih dulu stok dalam negeri cukup," kata Jokowi.

Di ILC Bertema Bahas Virus Corona, Rizal Ramli Agresif Bahas Utang Pemerintah Jokowi dan Jiwasraya

5. Jangan liburan

Selain kepada jajaran menteri, Jokowi juga memberi pesan kepada masyarakat.

Presiden meminta masyarakat yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan belajar dari rumah tak menyalahgunakan hal tersebut untuk pergi berlibur.

"Kebijakan belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah.

Jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan," ucap Jokowi.

Jokowi menegaskan, imbauan untuk bekerja dan belajar di rumah ini sangat penting guna mencegah penularan Virus Corona jenis baru yang menimbulkan penyakit covid-19.

Bahkan, pekerja lapangan yang tak bisa bekerja dari rumah tetap diimbau menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan.

Namun, Jokowi melihat imbauan untuk bekerja dan belajar dari rumah ini justru disalahgunakan oleh sebagian masyarakat.

Hal ini terlihat dari meningkatnya kunjungan di tempat wisata.

"Saya lihat Sabtu Minggu kemarin di Pantai Carita, di Puncak lebih ramai dari biasanya sehingga ini memunculkan keramaian yang berisiko memperbanyak penyebaran covid-19," kata dia.

6. Insentif UMKM

Presiden Joko Widodo menyadari kebijakan social distancing untuk menghindari penyebaran Virus Corona covid-19 bisa berdampak pada dunia usaha.

Oleh karena itu, Jokowi meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk merumuskan insentif bagi dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Saya minta Menko Perekonomian dan kementerian terkait segera menjalankan kebijakan insetif ekonomi, utamanya bagi pelaku usaha, lebih khusus lagi pelaku UMKM yang terkena dampak penyebaran covid-19," kata Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi juga meminta para pelaku usaha bisa menyesuaikan bisnisnya dengan keadaan social distancing saat ini.

Menurut Kepala Negara, para pelaku usaha bisa melakukan sejumlah inovasi, misalnya dengan melakukan pelayanan jarak jauh dengan internet.

"Walaupun ada kebijakan pengurangan interaksi, saya minta pelaku usaha, pelaku UMKM bisa memaksimalkan penggunaan pelayanan dengan online," kata dia.

Ditegur Jokowi Soal Transportasi Umum, Kini Fadjroel Rachman Sindir Efek Kejut Ala Anies Baswedan

7. Stok pangan

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi memastikan bahwa stok pangan RI cukup sehingga masyarakat tak perlu panik di tengah pandemi Virus Corona yang menyebabkan penyakit covid-19.

Jokowi bahkan sudah melakukan inspeksi mendadak ke gudang badan urusan logistik (Bulog) pada Rabu kemarin untuk mengecek langsung stok pangan dalam negeri.

"Saya kemarin sudah cek di Bulog, saya melihat stok kita lebih dari cukup," kata Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Selain itu, Jokowi menambahkan, stok pangan dalam negeri masih akan bertambah.

Sebab, pada Maret ini para petani melakukan panen raya.

"April juga masih ada panen raya sehingga penyerapan oleh Bulog juga agar diatur," kata dia. Jokowi pun meminta jajarannya terus memastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok lain yang diperlukan masyarakat.

(*)

IKUTI >> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Arahan Terbaru Jokowi untuk Penanganan covid-19", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/19/15282081/7-arahan-terbaru-jokowi-untuk-penanganan-covid-19.
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Kristian Erdianto
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved