Virus Corona
INNALILLAHI, Positif Corona, 2 Dokter Jawa Barat Meninggal Dunia, IDI Akui APD Tenaga Medis Terbatas
Innalillahi, positif Virus Corona dua dokter asal Jawa Barat meninggal dunia, IDI akui APD tenaga medis terbatas.
TRIBUNKALTIM.CO - Innalillahi, positif Virus Corona dua Dokter asal Jawa Barat meninggal dunia, IDI akui APD Tenaga Medis terbatas.
Kabar duka kembali datang dari Tenaga Medis, yang menjadi ujung tombak penanganan wabah Virus Corona di Indonesia.
Dua Dokter asal Jawa Barat meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif covid-19.
Kedua Dokter tersebut masing-masing berasal dari Bogor dan Bekasi.
Keduanya dipastikan meninggal dunia karena terinfeksi Virus Corona.
• Klorokuin Bukan Mencegah Virus Corona, tapi Obat Keras untuk Peyembuhan, tak bisa Beli Sembarangan
• Work From Home Ala Negara Inggris, Pemerintahnya Membayar Pekerja 80 Persen, Ada Wabah Virus Corona
• BWF Tunda Piala Thomas dan Uber 2020, Indonesia Sambut Baik, Berharap Agustus Pandemi Corona Mereda
• Jokowi Perintahkan Tak Ada Lockdown, Presiden Larang Pemerintah Daerah Lakukan Penguncian Wilayah
Hal tersebut dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Daeng Muhammad Faqih.
"Iya betul itu, saya sudah konfirm ke kawan-kawan," ungkap Daeng saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam.
Daeng menyebut informasi yang ia dapatkan, kedua Dokter yang meninggal itu berasal dari Jawa Barat.
“Satu di Bogor, satu di Bekasi,” ujarnya.
Berdasar informasi yang diterima Daeng, kedua Dokter meninggal setelah mendapat rujukan.
“Meninggalnya di RSPAD (Gatot Soebroto), satu di RS Persahabatan,” imbuhnya.
Keduanya dipastikan terkena Virus Corona.
“Iya (positif covid-19),” ujarnya.

Daeng menambahkan, kedua Dokter tersebut meninggal setelah keduanya tertular Virus Corona dari pasien yang mereka rawat.
Sementara itu terkait jumlah pasti Tenaga Medis yang terinfeksi covid-19, Daeng mengaku tidak memiliki data secara pasti.
Hal itu lantaran Kementerian Kesehatan (Kemkes) tidak memberikan data mengenai Tenaga Medis yang positif covid-19 kepada IDI.
“Kalau perawat (yang meninggal dunia) sudah diumumkan, jadi data tidak disampaikan oleh yang menghimpun data, yaitu Kemenkes,” ungkapnya.
Akibatnya, beragam informasi berbeda diterima Daeng.
“Beragam info yang saya terima, ada yang bilang 23 total Tenaga Medis yang terinfeksi, ada juga yang bilang 32,” ungkapnya.
Sementara itu untuk Dokter yang meninggal karena covid-19, Daeng mengaku mendapat informasi ada 3 Dokter.
Akan tetapi, Daeng menyebut pihaknya baru mengkonfirmasi 2 Dokter.
“Ada 3 Dokter meninggal, 1 perawat meninggal," ujar dia.
“Cuma dari 3 Dokter, 1 Dokter belum terlacak, baru 2 yang terlacak,” ujarnya.
Dua Dokter yang meninggal dunia disebut Daeng terjadi hari Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020).
“Yang satu (Dokter meninggal) kemarin, yang satu baru hari ini,” ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19, Achmad Yurianto menyebut baru mendengar informasi meninggalnya dua Dokter karena terkena terinfeksi corona.
"Saya juga baru dengar," ungkap Yuri saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam.
Sebelumnya, seorang perawat di Jawa Barat juga meninggal akibat terinfeksi Virus Corona.
Meninggalnya perawat karena terinfeksi covid-19 itu dibenarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Senin, 16 Maret 2020 lalu saat konferensi pers di Command Center Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung
Dikutip dari Kompas.com, dari laporan yang ia terima, Ridwan Kamil mengatakan itu merupakan salah seorang warga Bekasi.
• Berlaku Mulai Hari Ini, Jumat (20/3) Pukul 00.00 WIB, Pemerintah Batasi Masuk dan Keluar Indonesia
• Masa Darurat Diperpanjang 91 Hari, Masyarakat Rayakan Idul Fitri Dalam Kondisi Darurat virus Corona
Ia positif Virus Corona dan meninggal setelah merawat salah satu pasien terjangkit covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Sebelum meninggal, ia sempat masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) corona.
Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, kemudian meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam masa perawatan.
"Laporan ke saya adalah perawat kesehatan. Dia meninggalnya di Jakarta. Tapi KTP-nya kami (Jawa Barat)," kata Emil, sapaan akrabnya.
Kondisi itu menambah daftar pasien covid-19 asal Jawa Barat yang meninggal dunia.
Alat Pelindung Diri ( APD ) Terbatas
Alat Pelindung Diri ( APD ) petugas medis yang menangani pasien covid-19 atau Virus Corona disebut terbatas.
Hal ini yang membuat sejumlah Tenaga Medis jatuh sakit hingga ikut terpapar covid-19, bahkan berujung meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Daeng Muhammad Faqih.
“Ini sebenarnya biangnya APD kita terbatas, kasihan kawan-kawan ( Tenaga Medis ) itu,” ujar Daeng saat diihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020).
Keterbatasan APD disebut Daeng berakibat pada sejumlah Tenaga Medis.
“Jadi ada yang terinfeksi, ada yang koma, di ICU. APD yang jadi masalah,” ungkapnya.
Daeng menyebut satu set APD terdiri dari baju, penutup mata, penutup kepala, masker, sarung tangan, dan sepatu.
"Itu satu set, semuanya langka itu," ujarnya.
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah, yakni Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ).
“Sudah kita koordinasi, tapi memang barangnya baru diupayakan ini,” ungkapnya.
Daeng pun berharap APD dapat segera didapatkan.
“Mudah-mudahan hari ini atau besok kawan-kawan Gugus Tugas BNPB sudah mendapatkan,” ujarnya.
Update Kasus covid-19 di Indonesia
Hingga hari ini, jumlah kasus covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Sampai dengan Sabtu sore, jumlah kasus positif Corona bertambah menjadi 450 orang.
Terdapat tambahan 81 kasus baru yang dilaporkan hari ini.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total kasus adalah 450 orang," Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam Jumpa Pers, Sabtu (21/3/2020) di kantor BNPB Jakarta.
Baca: Kasus Corona Mengalami Lonjakan di Thailand, Jumlah Kematian Tertinggi di Italia
Tak hanya itu, kasus kematian juga meningkat menjadi 38 orang.
Sebelumnya jumlah kasus kematian sebanyak 32 orang.
• Kapolri Idham Aziz Terbitkan Maklumat Cegah Penyebaran Virus Corona, Polisi Wajib Tindak Acara Ini
• Walikota Risma Video Call Hasto Kristiyanto, Pamer Alat Streilisasi Virus Corona, PDIP Siapkan Jamu
• IDI Kaltim Berikan Imbauan kepada Walikota Samarinda, Perang Melawan Virus Corona
• Info Terbaru: Jumlah Positif Corona di Indonesia Melonjak Jadi 450 Orang, yang Wafat Juga Meningkat
Hal yang menggembirakan, kasus pasien sembuh juga bertambah menjadi 20 orang.
Pada Jumat kemarin, Yurianto melaporkan terdapat 369 kasus positif Corona dengan 32 kasus kematian.
Peningkatan kasus positif karena adanya 60 kasus baru.
Adapun kasus pasien sembuh sebanyak 17 pasien.
Sebaran kasus Corona pada Kamis kemarin masih didominasi dari wilayah Jakarta dengan 215 kasus, 14 sembuh dan 18 meninggal.
Adapun pada Kamis kemarin, kasus positif Covid menyebar di setidaknya 17 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur.
Kemudian, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Lampung dan Riau.
IKUTI >> Update virus Corona
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Dua Dokter Asal Jabar Meninggal Dunia setelah Positif covid-19.