Virus Corona
Italia jadi Negara dengan Kematian Tertinggi Karena Corona, Awalnya Masyarakat Sempat Bikin Lelucon
Italia jadi Negara dengan kematian tertinggi karena corona, awalnya masyarakat sempat bikin lelucon
"Kita tidak boleh mengubah kebiasaan kita," tulisnya pada postingan tersebut.
"Ekonomi kita lebih kuat daripada ketakutan: mari kita pergi keluar untuk membeli aperitivo, kopi, atau makan pizza," ujarnya.
Pada hari yang sama, Wali Kota Milan, Beppe Sala, berbagi video dengan slogan "Milan tidak berhenti."
Klip itu berisi gambar orang yang saling berpelukan, makan di restoran, berjalan di taman, dan menunggu di stasiun kereta.
Sembilan hari setelah perjalanannya ke ibukota, Zingaretti mengumumkan dia terjangkit corona.
Saat itu jumlah kematian di Italia meningkat menjadi 233 dan mengonfirmasi 5.883 kasus positif corona.
Psikolog sosial Universitas Vita-Salute San Raffaele di Milan, Giuseppe Pantaleo, menyayangkan aksi para pejabat Italia ini.
"Pada awalnya orang tidak benar-benar percaya apa yang terjadi, sehingga para politisi seperti Zingaretti dan yang lainnya hanya ingin meyakinkan mereka."
"Dia pergi ke Milan untuk mencontohkan beberapa bentuk aktivitas sosial yang masih aman dan meyakinkan bahwa pemerintah berupaya mencari solusi dan sebagainya."
"Tetapi tentu saja dia meremehkan risikonya," jelas Pantaleo.
• 6 Dokter Meninggal Dunia Akibat virus Corona, Prabowo Beri Hormat ke Tenaga Medis Pahlawan Bangsa
Sementara itu perbedaan persepsi sempat terjadi antar pakar kesehatan.
Beberapa menganggap virus corona ini serius sementara yang lainnya hanya menilainya sedikit lebih serius daripada flu.
Ketika virus menyebar, masyarakat justru membuatnya lelucon dengan membuat meme seorang nenek Italia yang memberikan saran tentang mencuci tangan.
"Baik dalam kelompok sosial mereka atau di media sosial, orang bereaksi dengan lelucon dan ironi," kata Pantaleo.
"Tertawa adalah reaksi yang sangat umum terjadi ketika orang dihadapkan dengan anggapan kematian.