Virus Corona
Pelajaran Penting dari Italia yang Santai Hadapi Corona, 4.800 Meninggal, Wajah Kota Berubah Drastis
Sekarang, lebih dari 4.800 orang telah meninggal karena virus Corona di Italia dan lebih dari 53.000 orang terinfeksi.
Para pemimpin lokal dan regional di utara, yang merupakan wilayah pusat virus, mendesak Conte untuk memanggil tentara.
Menurut mereka, penyakit ini akan terus menyebar kecuali ada orang yang bisa membuat warga patuh.
Pakar kesehatan dari Palang Merah China yang membantu rumah sakit di wilayah utara Lombardia juga mengatakan banyak hal harus dilakukan.
"Anda harus menutup semua kegiatan ekonomi, semua orang harus tinggal di rumah," kata Sun Shuopeng, wakil presiden kelompok itu, dikutip dari AFP, Minggu (22/3/2020).
"Anda tidak punya tindakan yang cukup tegas di sini," dia memperingatkan.
Mereka tidak sendirian dalam menyerukan lebih banyak kedisiplinan.
Pihak berwenang di selatan Italia, daerah yang lebih miskin dan sistem kesehatan yang lemah, telah memohon dan memberi teguran keras agar orang-orang tetap di rumah.
Wali Kota Delia di Sisilia, Gianfilippo Bancheri, memarahi "orang idiot" yang terus bersosialisasi dengan tetangga, menikmati barbecue, atau keluar setiap hari untuk membeli makan atau rokok, sambil mengeluh "terkurung" oleh aturan karantina.
"Ketika seseorang memberi tahu saya 'Oh wali kota, Anda tidak seharusnya membuat orang khawatir'. Apa maksudmu jangan membuat orang khawatir?!" "Ini adalah pandemi, bukan epidemi.
Ini adalah pandemi dan kita tidak seharusnya memperingatkan orang-orang?" sindirnya dalam video yang diunggah di Facebook.
"Kapan kita bisa memperingatkan orang kalau bukan karena pandemi," tutup Bancheri.
Sabtu kemarin, Kepala Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Brescia, Giuseppe, Natalini, mengatakan orang Italia harus lebih waspada.
Brescia yang terletak 100 kilometer di timur Milan, memiliki 4.648 kasus infeksi, terbanyak di Italia setelah Bergamo.
"Jangan meremehkan pembatasan yang ditetapkan," kata Natalini pada Rai News24.
nfeksi terus meningkat dan para pakar kesehatan memperingatkan bahwa puncaknya belum tercapai.