Update Dua Pasien Positif Virus Corona di Bontang, Tenaga Medis RSUD Taman Husada Wajib Dikarantina
Update Dua Pasien Positif Virus Corona di Bontang, Tenaga Medis RSUD Taman Husada Wajib Dikarantina
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) untuk wilayahnya, setelah 2 pasien yang dirawat di RSUD Taman Husada Bontang dinyatakan positif terjangkit Virus Corona atau covid-19.
Tenaga medis yang jadi Tim Khusus Penanganan Corona wajib dikarantina di rumah sakit.
"Karena kita positif (dua pasien terinfeksi Virus Corona), jadi dokter-dokter yang bertugas di RSUD Taman Husada semua dikarantina. Mereka tak boleh gabung dengan keluarga," kata Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, Selasa (24/3/2020)
Pemerintah memberikan apresiasi atas pengabdian yang dilakukan para tenaga medis saat ini.
Sekadar diketahui, para tenaga medis ini dikarantina di salah satu ruangan Lantai 4 Gedung RSUD Taman Husada Bontang.
Para tenaga medis mulai dari dokter hingga perawat yang kontak langsung dengan pasien, belum boleh pulang bertemu keluarga untuk sementara waktu.
"Kita sangat apresiasi sekali terhadap pengorbanan tenaga medis. Pengorbanan sangat luar biasa. Di lantai 4 RSUD, mereka diisolasi. Semuanya yang ada kaitan dengan tugas (penanganan Virus Corona ), begitu ada pasien mereka siap bertugas," ucapnya.
• Darurat Virus Corona, Kemenhub Resmi Hapus Semua Program Mudik Gratis 2020, Budi: Sudah Diputuskan
• Update Virus Corona di Bontang, Rekan Satu Mobil Dengan Pasien Positif Covid-19 Ikut Dikarantina
Diberitakan sebelumnya, tenaga medis menjadi garda terdepan saat wabah Virus Corona mengancam keselamatan warga negara.
Mereka adalah orang-orang dengan risiko paling tinggi terpapar Virus Corona. Sebab setiap hari mereka harus berjibaku dengan orang-orang, baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), suspek maupun positif covid-19.
Melihat risiko tinggi yang dihadapi tenaga medis, Pemerintah Kota Bontang mengambil kebijakan untuk memberikan insentif kepada tenaga medis yang masuk dalam tim penanganan Virus Corona.
"Semua tenaga medis dan tenaga penunjang lainnya dengan high risk (risiko tinggi) diberi insentif Rp 215 ribu per hari. Itu sudah di-SK-kan," katanya.
Insentif tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 78/ PMK.02/ 2019 tentang batasan insentif tertinggi yang diberikan kepada tenaga medis.
"Insentif diberikan kepada tim sebagai bentuk penghargan terhadap risiko yang mereka hadapi," tuturnya.
Sekadar diketahui, Neni Moerniaeni mengemukakan, Pemkot Bontang menyiapkan anggaran Rp 2 miliar dari APBD dalam upaya penanganan Virus Corona di Kota Bontang.
• Status KLB Corona di Balikpapan, TNI-Polri dan Satpol PP Gencar Lakukan Patroli Malam di Kafe
• Ujian Nasional 2020 Disepakati Dihapus Karena Corona, Nilai Rapor Masuk Opsi Pengganti Standar Lulus
Pemkot Bontang Segera Desinfeksi Area Proritas
