Virus Corona

Detik-detik Keluarga Buka Plastik Jenazah Pasien PDP Virus Corona, Reaksi Jubir Covid-19 Pasrah

Detik-detik keluarga buka plastik jenazah pasien PDP Virus Corona di Kolaka, reaksi Jubir covid-19 pasrah tak bisa berbuat banyak

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Detik-detik Keluarga Buka Plastik Jenazah Pasien PDP Virus Corona, Reaksi Jubir Covid-19 Pasrah 

Aris pun menjelaskan bahwa prosesi pemakaman pasien PDP covid-19 itu dilakukan tanpa melibatkan pihaknya.

Menurutnya, Pemerintah telah menyipakan langkah preventif dalam penanganan pasien PDP covid-19 ini.

Bagaimana Cara Mengurus Jenazah Korban Virus Corona? Jawaban MUI soal Mandi, Kafan, Shalat & Kubur

Namun, saat itu suasana rumah duka sudah dipenuhi pelayat sehingga pihaknya tak dapat berbuat banyak.

"Massa berkerumun, kami sebetulnya rencana awalnya akan lakukan beberapa tindakan preventif.

Tapi melihat kenyataan bahwa kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga terpaksa kita lihat agak jauh dari luar," ujar dia.

"Semua prosesi itu begitu cepat dilakukan dari memandikan dan dibawa ke pemakaman, jadi tidak melibatkan sama sekali."

"Jadi pihak keluarga membuka plasitk itu dan melakukan prosesi pengurusan mayat seperti biasa jadi tidak ada prosedur yang dilakukan," terangnya.

Setelahnya, pihaknya mengumpulkan data siapa saja yang telah terlibat kontak dengan pasien PDP itu.

Tak ingin penyebaran Virus Corona itu semakin meluas, pihaknya langsung menginstruksikan keluarga yang menjalin kontak dengan jenazah harus menjani isolasi mandiri.

"Seluruh yang sempat kontak dengan mayat ini kami data dengan baik, untuk selanjutnya kami akan lakukan tindakan, seperti tetap akan menganjurkan untuk isolasi mandiri dulu kemudian sambil kita nunggu perkembangnya."

Nekat Buka Plastik Jenazah Suspect Corona, Tindakan Tegas Pemerintah Terhadap Keluarga yang Kontak

"Langkah awal bahwa keluarga yang kontak langsung segera kami akan isolasi," ucap Aris.

Mengenai hasil tes swab pasien PDP tersebut, Aris pun berharap segera keluar.

"Kami masih menunggu biasanya sih yang lain sekitar 4 hari tetapi kami juga tetap menunggu kemungkinan antrean labkes pusat, kami berharap secepatnya," kata Aris.

Terpisah, Dirut RSUD Bahteramas Sultra, Syarif Subijakto Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto mengatakan, pasien itu dirawat sejak tiga hari lalu di ruangan isolasi.

Seperti diwartakan Kompas.com. pada Senin (23/3/2020), rencananya petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra baru akan melakukan uji swab, tapi pasien itu sudah meninggal dunia.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved