Virus Corona
Kisah Tenaga Medis Diusir Tetangga, Dianggap Pembawa Virus Corona karena Rawat Pasien Covid-19
Kisah tenaga medis diusir tetangga, dianggap pembawa Virus Corona karena rawat pasien covid-19
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah tenaga medis diusir tetangga, dianggap pembawa Virus Corona karena rawat pasien covid-19.
Di tengah perjuangan merawat para pasien covid-19, banyak cerita-cerita mengharukan dan menyedihkan dari tenaga medis.
Salah satunya sikap diskriminatif dari masyarakat.
Sehingga ada tenag medis yang diusir tetangganya karena dianggap pembawa Virus Corona.
• Jokowi Bocorkan 4 Provinsi Bakal Terima Dampak Buruk Virus Corona, Bukan Jakarta, 2 di Kalimantan
• Kabar Gembira, Ilmuwan China Akhirnya Ungkap Kapan Virus Corona Bisa Lenyap Tak Bersisa dan Caranya
• Di ILC, Driver Ojol Curhat Dapati Hal Tak Terduga Saat Virus Corona Merebak, Karni Ilyas Tersentuh
• Daftar Lokasi 427 Pasien Positif Virus Corona di Wilayah Anies Baswedan, Semua Kelurahan Jakarta Ada
Para staf medis, termasuk perawat dan dokter RSUP Persahabatan sempat mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitarnya di tengah pandemi Covid-19.
Mereka sempat diusir tetangga di sebuah indekos dekat Rumah Sakit Umum Pusat / RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
Ada yang memilih menginap sementara waktu di rumah sakit karena tak punya tempat pulang.
Namun, mereka yang mendapat perlakuan diskriminatif kini bisa bernapas lega.
Selepas tiga hari menginap di rumah sakit, mereka kini memeroleh tempat baru.
"Memang saat itu ada yang diminta keluar dari kost-nya," jelas Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah kepada Kompas.com, Rabu (25/3/2020).

"Pagi ini saya sudah dapat informasi valid bahwa mereka sudah dicarikan tempat oleh direktur rumah sakit."
"Karena mereka 3 hari sudah menginap di rumah sakit," ia menambahkan.
Di samping itu, Harif berujar bahwa RSUP Persahabatan turut memfasilitasi mereka dengan tunjangan akomodasi di tempat barunya.
• Gejala Virus Corona, Kenali Batuk Flu Biasa dengan Infeksi covid-19, Tak Pernah Dirasakan Sebelumnya
• Vaksin Virus Corona Sudah Diujicoba, Ini Yang Terjadi Pada Ratusan Tubuh Relawan, Suhu Tubuh Berubah
"Pagi ini sudah dapat informasi, selama masa wabah ini ada pula fasilitas antar-jemput untuk mereka," kata dia.
Harif memastikan bahwa insiden itu hanya terjadi pada sejumlah perawat dan dokter yang sebelumnya tinggal di sekitar RSUP Persahabatan.
Ia tak mendapatkan laporan ada peristiwa sejenis bagi perawat dan dokter dari rumah sakit lain yang juga turut menangani Covid-19.
"Hanya (perawat dan dokter) di rumah sakit satu itu saja, Rumah Sakit Persahabatan. Saya kira ini hanya penyimpangan saja, kecil," tutup Harif.
Sebelumnya, informasi pengusiran perawat dan dokter RSUP Persahabatan pertama kali disampaikan oleh Harif pada sebuah gelar wicara di Kompas TV beberapa hari lalu.
Informasi tersebut kemudian diunggah oleh jurnalis Kompas TV Sofie Syarief dalam akun Twitter pribadinya, @sofiesyarief.
• Viral Foto Presiden Italia Menangisi Pandemi Virus Corona di Negaranya, Ternyata Ini Faktanya
• Puncak Penyebaran Virus Corona di Indonesia Diprediksi Terjadi Pertengahan April, Kapan Berakhir?
"Tadi Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Pak Harif Fadhillah bilang perawat (dan sejumlah dokter) mulai jadi sasaran stigmatisasi warga.
Beberapa cerita masuk soal upaya pengusiran oleh tetangga karena dianggap jadi pembawa virus. Bahkan anak-anaknya jadi sasaran," bunyi cuitan Sofie yang mendulang simpati warganet.
Pengakuan Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona Karena Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19
Jangan pernah meremehkan ancaman VIrus Corona yang tiap hari jumlah pasien positif covid-19 ini terus meningkat di Indonesia.
Baru-baru ini, pengakuan mengejutkan datang dari seorang Dokter yang positif VIrus Corona.
Diketahui seorang Dokter tersebut berasal dari RSUD Dr Soetomo Surabaya yang tertular VIrus Corona karena hal sepele.
Pengakuan Dokter di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini tak sengaja terjangkit VIrus Corona yang berasal dari pasien positif covid-19.
Iapun memberikan pengakuannya kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui video testimoni di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/3/2020).
Sosok Dokter tersebut adalah dr Markus PPDS Anastesi, dokter anastesi RSUD Dr Soetomo.
Diketahui Dokter Markus terkonfirmasi sebagai positif covid-19 setelah sempat berinteraksi dengan orang yang sebelumnya sudah positif covid-19.
Interaksinya sangat sederhana. Ia tak sengaja lewat di hadapan pasien positif VIrus Corona tersebut saat keluar dari kamar mandi, saat kebetulan pasien tersebut batuk dan dengan kondisi tanpa mengenakan masker.
"Saya dr Markus, saya PPDS anestesi RSUD Dr Soetomo.
Saya merupakan salah satu pasien covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Untuk itu saya ingin berterima kasih pada Gubernur Jatim beserta jajaranya melalui satgas covid-19 Jatim.
Juga pada guru-guru saya dari departemen anestesi RSUD Dr Soetomo, juga kepeda tim PINERE dan juga kepada dirut Soetomo yang telah membantu saya dan telah merawat saya dengan luar biasa sehingga saat ini saya boleh keluar rumah sakit.
Saya dinyatakan sembuh dari virus covid-19,” kata dr Markus dalam video yang ditayangkan di kesempatan jumpa pers tersebut.
Ia mengatakan bahwa besar harapannya agar apa yang diupayakan bersama dalam Gugus Tugas tersebut bisa terlaksana seperti mengaktifkan RS Menur sebagai rumah sakit khusus untuk menangani covid-19 di Surabaya.
“Juga besar harapan saya segera dilakukan tes massal sehingga masyarakat boleh tahu boleh mempunyai tanggung jawab lebih jika dikatakan positif yaitu mereka akan isolasi diri di rumah dan tak menularkan ke orang lain,” tegasnya.
• Lima Dokter dan 25 Perawat di RSUD Taman Husada Bontang Dikarantina Selama 14 Hari
• Antisipasi Virus Corona, Papua Berencana Lockdown Meski Langgar Titah Jokowi, Tito Karnavian Tolak
• Bukan Jahe, Peneliti Temukan Obat Baru Penangkal Corona, Ternyata Banyak di Pasar dan Harganya Murah
• Daftar Lokasi 427 Pasien Positif Virus Corona di Wilayah Anies Baswedan, Semua Kelurahan Jakarta Ada
Ia juga meminta agar alat alat medis segera disiapkan untuk menghadapi infeksi yang mengarah ke gejala yang berat.
Juga yang tak kalah penting ia meminta masyarakat untuk bersama sama meningkatkan kesadaran untuk melakukan social distancing, yang menjaga diri dengan tidak ikut melakukan perkumpulan.
Dan menjaga diri melalui isolasi diri di rumah.
Hal ini dilakukan supaya tidak menyebarkan virus yang potensial berbahaya bagi orang tua atau orang memiliki banyak penyakit.
“Saya juga berharap kepada Gubernur Jawa Timur, juga satgas covid-19 untuk tidak lupa menyediakan rumah singgah buat kami, para tenaga medis supaya kami tidak khawatir ketika bekerja pulang dan membawa virus itu kemudian menulari keluarga kami," ungkapnya.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kisah Tenaga Medis Diusir Tetangga dari Indekos karena Rawat Pasien Covid-19 di RSUP Persahabatan