Virus Corona

Kabar Gembira, Ilmuwan Temukan Ada Orang Kebal Corona Meski Kontak dengan Penderita, Anda Termasuk?

Para ilmuwan menemukan bahwa ada orang-orang yang kebal terhadap virus Corona meski telah bersentuhan dengan penderita atau positif terinfeksi

Editor: Doan Pardede
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
KEBAL VIRUS CORONA - Kenali ciri-ciri gejala baru virus Corona yang tidak dapat Anda sepelekan, mengingat terdapat gejala yang dapat menghilangkan indera penciuman. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada sebuah kabar baik dari ilmuwan di tengah merebaknya virus Corona atau covid-19 saat ini.

Para ilmuwan menemukan bahwa ternyata ada orang-orang yang kebal terhadap virus Corona meski telah bersentuhan dengan penderita atau sudah positif terinfeksi. 

Hingga Senin (30/3/2020) pukul 10.01 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi virus Corona ada sebuah 722.196.

Ada 199 negara dan wilayah di seluru dunia yang telah melaporkan covid-19 dan dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 33.976 kasus, dan 151.766 pasien telah dinyatakan sembuh.

Berjemur Tak Bisa Matikan virus Corona, Ini Aktivitas yang Bisa Dilakukan Selama di Rumah

NEWS VIDEO Bukan Lockdown, Risma Lakukan ini di Surabaya hingga Dibantu Bonek

Kasus virus Corona di Wilayah Risma Tertinggi di Jawa Timur, Supermarket Surabaya Batasi Waktu

Hari Ini, Luhut Pandjaitan Tentukan Nasib Wilayah Anies Baswedan, akan Lockdown Akibat virus Corona

Di balik kian meresahkannya covid-19 ini, masih ada kabar baik.

Ternyata, ada juga orang yang tidak tertular dan dites negatif meski pernah bertemu atau berhubungan dengan orang yang divonis positif Corona.

Terlepas dari rasa khawatir tersebut, mungkin kamu bisa sedikit lega nih, karena baru-baru ini ilmuwan memberikan bocoran tentang potensi kekebalan terhadap virus ini.

Seperti yang dilansir dari Gridfame.ID yang mengutip dari Daily Star pada Selasa (24/3/2020), Para Ilmuwan mengembangkan sebuah alat tes untuk mendeteksi kekebalan terhadap virus Corona.

Peneliti dari New York berencana meluncurkan detektor antibodi ini dalam beberapa hari ke depan.

Artinya, ini mengisyaratkan bahwa tidak semua orang bisa terinfeksi virus Corona hal itu tergantung imunitas seseorang.

ilustrasi paru-paru
ilustrasi paru-paru (yodiyim via kompas.com)

Siapapun yang diverifikasi memiliki kekebalan tertentu akan diizinkan keluar dan melakukan kontak sosial penuh, demikian laporan tersebut disampaikan.

Karena mereka dianggap tidak akan menularkan virus.

Antibodi dari memerangi virus Corona disebut akan terbentuk setelah tujuh hari.

• Sekilas Menyeramkan, Ilmuwan India Akhirnya Rilis Penampakan virus Corona, Terlihat Punya Tangkai

• Achmad Yurianto Beber Akibat Warga Tak Taat Imbauan Jokowi, Korban Meninggal virus Corona Capai 114

Tetapi ini masih terlalu dini untuk mengatakan berapa lama kekebalan ini akan bertahan, sementara wabah ini terus merajalela di mana-mana.

Pencipta alat uji ini Dr Florian Kramer mengatakan, bahwa tes ini mudah dan murah, untuk skala besar.

Dia mengatakan orang mungkin bisa terinfeksi kembali setelah mereka meningkatkan respon imun yang baik dan meningkatkan antibodi.

"Begitu itu terjadi, orang-orang ini mungkin lebih aman untuk melakukan kegiatan normal, tanpa takut dengan risiko terinfeksi atau menginfeksi orang," katanya.

"Ini menjadi hal penting, terutama bagi mereka pekerja umum seperti perawat, dokter, pemadam kebakaran, polisi dan lainnya," jelasnya.

"Sangat senang mereka tidak akan membahayakan diri sendiri dan orang lain, dengan kembali bekerja tanpa takut menyebarkan penyakit," imbuhnya.

KEBAL VIRUS CORONA - Ilustrasi virus Corona
KEBAL VIRUS CORONA - Ilustrasi virus Corona (Freepik)

Mantan Komisaris FDA Scott Gottlieb menambahkan jika sebagian besar, masyarakat memiliki perlindungan pihak berwenang lebih percaya diri dan sedikit mengandalkan tindakan invasif.

"Tes anti Coronavirus ini akan memberikan hasilnya dalam 45 menit. Badan Pengwasan Obat dan Makanan AS telah menyetujui uji diagnostik cepat untuk digunakan di rumah sakit dan ruang gawat darurat di Amerika.

• Telegram Polisi, Jajaran Idham Azis Bersiap Jakarta Lockdown, Keluar Masuk Akan Dijaga TNI - Polri

• Miris, Kisah Sulitnya Makamkan Korban virus Corona, Diusir Paksa, Penggali Kubur Bahkan Sampai Kabur

Ini dikembangkan oleh Cepheid, sebuah perusahaan diagnostik molekular yang berbasis di California.

Namun tidak dijelaskan, siapa orang 'kebal' yang dimaksud, apakah mereka yang belum pernah terinfeksi atau mereka yang baru saja pulih dari virus Corona.

Sejauh ini penelitian terakhir tentang potensi tertular virus Corona menyebutkan, golongan darah A lebih rentan sementara orang dengan golongan darah O lebih minim terinfeksi virus Corona.

Wah, semoga kita semua terhindar dari virus Corona ini ya! 

Inilah ciri-ciri gejala ringan virus Corona dan jangan disepelekan, segera cek indera penciumanmu

Wabah virus Corona atau covid-19 pada Minggu (29/3/2020) hari ini, telah menginfeksi sebanyak 202 negara.

Terhitung hingga Minggu siang, terdapat 664.621 kasus tercatat di seluruh dunia akibat pandemi bernama covid-19 ini.

Total kematian akibat virus Corona telah tercatat mencapai 30.891 orang dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 142.368 orang.

Banyak cara yang dilakukan pemerintah di seluruh dunia untuk memtus rantai penyebaran virus Corona.

Satu di antaranya adalah mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan mencuci tangan mereka.

Dikutip dari The Atlantic, setiap partikel virus Corona terdiri dari satu set gen kecil, dikelilingi oleh bola molekul yang berlemak.

virus Corona memiliki cangkang lipid yang mudah hancur karena sabun, maka dari itu para peneliti menyarankan mencuci tangan selama 20 detik.

virus Corona menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk dan mengeluarkan tetesan kecil ke udara.

Hal inilah yang dapat dihirup orang yang sehat, atau menyebabkan infeksi jika Anda menyentuh permukaan tempat tetesan air tersebut mendarat.

Dikutip dari BBC, maka dari itu, para pakar kesehatan meminta Anda untuk menutup mulut dan hidung menggunakan tisu ketika sedang batuk atau bersin.

Selain itu, menyentuh wajah sangat tidak disarankan dengan tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu.

Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi adalah penting untuk membatasi penyebaran.

gejala virus Corona

Masih dikutip dari BBC, virus Corona sejatinya merupakan virus yang menginfeksi paru-paru.

gejala awal dimulai dengan demam diikuti oleh batuk kering, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Biasanya, penderita akan mengalami batuk secara terus menerus lebih dari satu jam.

Para ilmuwan mengatakan, virus Corona biasanya membutuhkan rata-rata lima hari untuk mulai menunjukkan gejalanya.

Akan tetapi, beberapa orang akan mendapatkan gejala lebih lama dari rata-rata tersebut.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masa inkubasi berlangsung hingga 14 hari.

Spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) di Inggris juga telah memperhatikan meningkatnya laporan anosmia - istilah untuk kehilangan penciuman.

Dan semakin banyak orang di media sosial melaporkan hilangnya indera penciuman dan rasa.

Beberapa telah dinyatakan positif memiliki virus Corona.

Namun, bukti sejauh ini hanya anekdotal dan virus di balik flu biasa sering menyebabkan indera penciuman dan / atau rasa yang hilang.

Orang-orang akan paling menular ketika mereka memiliki gejala, tetapi ada beberapa saran yang dapat menyebarkan virus bahkan sebelum mereka sakit.

gejala awal dapat dengan mudah dikacaukan dengan pilek dan flu musiman.

Daya Tahan virus Corona

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa virus Corona atau nama ilmiahnya SARS-CoV-2, bertahan tidak lebih dari satu hari di atas kertas karton, dan sekitar dua hingga tiga hari pada baja dan plastik.

Dikutip dari The Atlantic, pada dasarnya virus-virus ini tidak tahan di dunia. Mereka membutuhkan tubuh.

Meski begitu, masih banyak misteri tentang virus Corona yang masih belum jelas.

Susan Weiss dari Unversity of Pennsylvania, telah mempelajarinya selama sekitar 40 tahun.

Dia mengatakan bahwa pada awal di mana ia melakukan penelitian, hanya beberapa lusin ilmuwan berbagi minatnya.

Kemudian angka-angka tersebut membengkak setelah epidemi SARS di tahun 2002 muncul.

"Sampai saat itu orang memandang kami sebagai bidang terbelakang dengan tidak terlalu penting bagi kesehatan manusia," ujar Susan Weiss.

Tetapi dengan munculnya SARS-CoV-2 — penyebab penyakit covid-19 — tidak ada yang cenderung mengulangi kesalahan itu lagi.

Untuk lebih jelasnya, SARS-CoV-2 bukanlah flu.

Hal ini menyebabkan penyakit tersebut memiliki gejala yang berbeda, menyebar dan membunuh lebih mudah, dan milik keluarga virus yang sama sekali berbeda.

Keluarga ini, Coronavirus, termasuk hanya enam anggota lain yang menginfeksi manusia.

Empat dari mereka — OC43, HKU1, NL63, dan 229E — telah meresahkan manusia selama lebih dari seabad.

Dua lainnya — MERS dan SARS (atau “SARS-klasik,” sebagaimana beberapa ahli virus mulai menyebutnya) - keduanya menyebabkan penyakit yang jauh lebih parah.

Apa yang Harus Dilakukan Penderita gejala Ringan?

Pasien dengan gejala ringan - seperti batuk terus menerus baru atau suhu tinggi di atas 37,8C harus mengisolasi diri di rumah selama setidaknya tujuh hari.

Dikutip dari laman gov.uk, mengisolasi diri di rumah kepada individu yang memiliki gejala yang mungkin disebabkan oleh virus Corona sangatlah penting.

Tinggal di rumah akan membantu mengendalikan penyebaran virus ke teman-teman, komunitas yang lebih luas, dan khususnya orang yang paling rentan.

Mereka yang memiliki gejala dan hidup sendiri harus tinggal di rumah selama 7 hari setelah timbulnya gejala mereka.

Jika Anda tinggal bersama orang lain dan Anda atau salah satu dari mereka memiliki gejala yang mungkin disebabkan oleh virus Corona, maka anggota keluarga harus tinggal di rumah dan tidak meninggalkan rumah selama 14 hari.

Jika memungkinkan, Anda tidak boleh keluar bahkan untuk membeli makanan atau kebutuhan pokok lainnya.

Akan tetapi jika tidak memungkinkan, maka Anda harus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membatasi kontak sosial Anda ketika meninggalkan rumah.

Sangat mungkin bahwa orang yang tinggal dalam sebuah rumah tangga akan saling menginfeksi atau mungkin sudah terinfeksi.

Tinggal di rumah selama 14 hari akan sangat mengurangi jumlah keseluruhan infeksi yang dapat ditularkan oleh rumah tangga kepada orang lain di masyarakat.

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BARU-BARU Ini Ilmuwan Beberkan Orang Seperti Ini Kebal Tak Dapat Tertular virus Corona dan di Tribunnews.com dengan judul ciri-ciri gejala Ringan virus Corona Jangan Disepelekan, Segera Cek Indera Penciumanmu

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved