Sejarah Hari Ini
Sejarah 30 Maret, Saat Obat Bius Pertama Kali Digunakan dalam Dunia Kedokteran
Momen sejarah 30 Maret mengingatkan kita pada peristiwa saat obat bius pertama kali digunakan dalam dunia kedokteran.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Momen sejarah 30 Maret mengingatkan kita pada peristiwa saat obat bius pertama kali digunakan dalam dunia kedokteran.
Hal itu terjadi 178 tahun lalu di Amerika Serikat, tepatnya 30 Maret 1842.
Bermula dari operasi, seorang ahli bedah Amerika Serikat bernama dokter Crawford Long menggunakan obat bius untuk membantunya dalam proses operasi.
Dilansir Kompas.com dari History.com, Crowford Long menggunakan eter untuk menenangkan dan menghilangkan rasa sakit pasien bernama James M Venable ketika hendak diangkat tumor di lehernya.

Keberhasilan ini memantapkan eter berguna dalam anestesi dan membantu banyak orang untuk penghilang rasa sakit ketika menjalani operasi.
Baca juga: Sejarah 28 Maret, Siti Nur Jazilah jadi Pasien Pertama Operasi Face Off di Indonesia, Nasibnya Kini?
Baca juga: Reynhard Sinaga Pakai GHB untuk Bius Korbannya Terungkap Bukan Obat Sembarangan, Efeknya Mengerikan
Baca juga: Disindir Pasien sebagai Sales Vaksin MR, Bu Bidan Menjawab Obat Bius Pun Belum Halal
Obat bius dalam medis
Sebelum adanya eter, orang-orang telah menggunakan berbagai senyawa dan tumbuhan alami untuk menghilangkan rasa sakit, namun semua dinilai kurang efektif.
Alkohol merupakan salah satu penemuan populer dalam meredakan rasa sakit.
Namun, alkohol mengakibatkan pendarahan yang berlebihan dan memiliki sifat membunuh ketika baru pertama ditemukan.
Pada 1500-an, seorang asal Jerman bernama Valerius Cordus mencoba memisahkan etanol (etil alkohol) dan asam sulfat.
Dari hasil penemuannya, dia menetapkan dan mencatat sifat-sifat dari eter terutama mudah menguap.