Virus Corona
Darurat Sipil Bukan Opsi Utama, Jubir Presiden Jokowi Ungkap Tak Ingin Kacau Seperti Lockdown India
Bukan darurat sipil yang jadi prioritas Presiden Jokowi mengatasi Virus Corona covid-19, tak ingin kacau seperti lockdown India
1. Transportasi terbatas
Lockdown India mencakup negara-negara bagian, yakni dengan banyaknya perbatasan yang ditutup.
Imbasnya adalah pergerakan warga yang terbatas, dan operasional sebagian besar transportasi umum yang terhenti.
Di New Delhi, beberapa bus masih beroperasi tapi hanya mengizinkan pemegang izin pemerintah untuk naik.
Sementara itu polisi dan paramiliter menghentikan kendaraan pribadi yang melintas.
Beberapa negara bagian seperti Bengala Barat dengan populasi lebih dari 90 juta, me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.
Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.
Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.

• Jika Lockdown Jakarta Disetujui Jokowi, Anies Baswedan Sebut Pekerja di 5 Sektor Ini Tak Ikut Libur
2. Pabrik-pabrik ditutup
Selain pembatasan transportasi, India juga menutup perkantoran dan pabrik-pabrik.
Akibatnya banyak buruh kehilangan pekerjaan dan tidak punya cukup uang, karena upah mereka dibayar secara harian.
Dilansir dari AFP, para buruh ini tinggal di apartemen yang sempit, bekerja berjam-jam untuk beberapa dollar sehari, dalam kondisi yang kerap tidak aman tanpa jaminan sosial.
Menurut statistik pemerintah India, setiap tahun ada lebih dari 9 juta buruh dari pedesaan yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.
Mereka biasanya melamar di bidang konstruksi atau pabrik-pabrik.
(TribunWow.com/Mariah Gipty, Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona