Virus Corona di Balikpapan
Tak Ingin Kecolongan, Pemkot Periksa Keluarga Almarhum yang Meninggal di Balikpapan Akibat Corona
Tak Ingin Kecolongan, Pemkot Periksa Keluarga Almarhum yang Meninggal di Balikpapan Akibat Corona
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Tak ingin kecolongan, Pemerintah Kota Balikpapan telah melakukan pemeriksaan atau swab terhadap keluarga pasien positif covid-19 yang akhir pekan lalu meninggal dunia.
Pasca meninggalnya pasien tetsebut, Pemerintah Kota mengambil langkah cepat dan telah menetapkan status keluarga pasien sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Untuk pemeriksaan keluarga yang kemarin meninggal sudah dilakukan kemarin sore. Dengan segala lika-likunya itu sudah dilakukan. Mungkin hari ini akan dilakukan pengiriman sampe;nya," kata Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan, Selasa (31/3/20).
Rizal Effendi mengatakan, apabila terdapat gejala yang meningkat pada salah satu anggota keluarga tersebut, maka statusnya akan berubah menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Namun untuk sementara ini, pihaknya masih meminta pada keluarga tersebut untuk dapat melakukan karantina secara mandiri.
"Kita minta dia melakukan karantina sendiri dulu, nanti kalau misalnya dia ada gejala dan meningkat kita naikkan ke PDP dan baru dirawat di rumah sakit," ujarnya.
• Cegah Infeksi Virus Corona, Idham Azis Beber 30 Ribu Tahanan Ini Dilepas, Menkumham Izin ke Jokowi
• Detik-detik Anggota DPRD Mengamuk Tantang Polisi, Tak Takut Mati Sesumbar Mau Telan Virus Corona
Selain melakukan tes swab kepada pihak keluarga yang ditinggalkan, Pemerintah Kota juga telah menyemprotkan disinfektan di lingkungan tempat mereka tinggal.
Hal itu langsung dilakukan agar virus covid-19 tak sempat menyebar di lingkungan tersebut.
"Untuk di daerah lingkungannya sudah dilakukan penyemprotan dan itu langsung dilakukan," ujarnya.
Sementara hingga saat ini, Pemerintah Kota dibantu kepolisian masih menulusuri jejak dari pasien kluster Gowa yang meninggal itu.
Sebab dari informasi yang didapat, pasien tersebut terdaftar pada dua manifes, yakni kapal dan pesawat.
Namun, Rizal Effendi menilai hal ini bisa saja terjadi dikarenakan terhadap perubahan rencana awal yang dilakukan oleh pasien positif Virus Corona itu.
"Kemarin sempat bias memang ada dua informasi, ini kita telusuri. Karena bisa saja kejadian, dia awalnya naik kapal karena dipulangkan mendadak sehingga mungkin naik pesawat. Jadi ada perubahan dari rencana awal," jelasnya.
Kendati demikian pihaknya pun saat ini tengah memastikan bagian dari keluarga almarhum kluster Gowa.
Sebab, menurutnya, ada dua keluarga mengaku sebagai bagian dari keluarga pasien yang meninggal tersebut.