Virus Corona

Angka Kematian Akibat Virus Corona Capai 3 Ribu Jiwa, Dokter Amerika Serikat Pasrah Tangani Covid-19

Angka kematian akibat Virus Corona capai 3 ribu jiwa meninggal dunia, Dokter di Amerika Serikat pasrah tangani covid-19

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / abcnews
Angka Kematian Akibat Virus Corona Capai 3 Ribu Jiwa, Dokter Amerika Serikat Pasrah Tangani Covid-19 

TRIBUNKALTIM.CO - Angka kematian akibat Virus Corona capai 3 ribu jiwa, Dokter di Amerika Serikat pasrah tangani covid-19.

Tingkat kematian akibat Virus Corona di Amerika Serikat telah melonjak.

Informasi terakhir, angka kematian di Amerika Serikat mencapai 3 ribu orang.

Sedangkan jumlah kasus Virus Corona di AMerika Serikat, Johns Hopkins University mencantumkan angka 163.429, menjadikannya tertinggi di dunia melebihi Italia, China, dan Spanyol.

Bahkan Dokter di Amerika Serikat kini pasrah melawan covid-19 yang telah mengancam negara itu.

Kini para Dokter dan tim medis di Amerika Serikat tengah menyiapkan kondisi terburuk dalam berperang melawan Virus Corona.

Hal ini berdasarkan keterangan seorang Dokter di New York, Dokter Shamit Patel.

Sejarah 30 Maret, Daratan Alaska Milik Rusia Dibeli Amerika Serikat Rp 99 M, Sempat Tuai Protes

Mirip Kota Mati, Kondisi Hollywood Boulevard di Saat Wabah Virus Corona Serang Amerika Serikat

Penyebab Kasus Positif Corona di Amerika Serikat Melebihi China, Pakar Sebut Kesalahan Donald Trump

Melansir Kompas.com, Dokter patel berharap, semoga saja dia tidak harus mulai memilih pasien infeksi Virus Corona mana yang akan dia obati.

Hanya 10 hari lalu, hanya setengah dari pasien internis berusia 46 tahunan di Beth Israel, salah satu rumah sakit di Mount Sinai di Manhattan menderita Virus Corona.

Pada pekan lalu, sebanyak 85 sampai 90 persen dari pasien-pasiennya menderita penyakit itu.

Dokter Patel melaporkan pada media Perancis, AFP bahwa dia dan tim medis lain sudah berhenti mengunjungi pasien biasa.

"Rumah sakit ini penuh dengan pasien Virus Corona," ujar Dokter Patel.

"Kami (saat ini) masih belum kelebihan kapasitas, tapi kami sedang mengupayakannya," ujar Patel yang juga berpikir rumah sakit semestinya telah merencanakan dengan baik.

Amerika Serikat Berpotensi Jadi Pusat Penyebaran Wabah Virus Corona, Kasus Baru Berasal dari Eropa

Gelombang pasien Virus Corona di rumah sakit Beth Israel sesuai dengan banyaknya pasien yang membanjiri di Kota New York.

Angkanya naik cepat dari 436 kasus menjadi 36 ribu hanya dalam dua pekan.

Menurut perkiraan Dokter Patel, puncak infeksi virus di Amerika Serikat bisa terjadi dalam akhir pekan ini sampai pekan depan bulan April.

Di dalam tekanan ekstrem dua pekan terakhir ini, Patel telah menyiapkan kondisi terburuk.

Meski begitu, dia mengatakan kalau kondisi itu tentu adalah sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak ingin dilihat.

Kondisi terburuk yang dimaksud adalah situasi serupa dengan yang saat ini terjadi di Italia, di mana sistem kesehatan begitu kewalahan dan tak dapat lagi merawat semua pasien.

Dokter Patel juga mengatakan kalau tenaga medis harus cepat dalam melihat dan menilai dan menyusun rencana perawatan untuk setiap pasien.

Namun, Dokter Patel juga mengaku bahwa tidak semua jumlah pasien infeksi Virus Corona bisa ditemui dalam sehari dan diberikan perawatan yang efektif.

Kekurangan peralatan medis

Selain terbatasnya tenaga medis, Dokter Patel juga mengkhawatirkan adanya kemungkinan kekurangan peralatan terutama ventilator.

Gubernur New York, Andrew Cuomo dan Wali Kota New York City, Bill de Blasio bahkan mengatakan perlunya alat berat setiap hari.

Kondisi kekurangan ventilator menyebabkan tim medis harus memilih mana pasien yang lebih membutuhkan ventilator mana yang tidak.

Dokter Patel sendiri khawatir akan menularkan virus ke keluarganya. Ayahnya sudah lansia berumur 80 tahun dan menderita Parkinson.

Ada pun bibinya menderita kanker.

Dokter Patel tahu, jika dia menulari keluarganya, "Mereka tidak akan bisa selamat."

200 Ribu Orang Bisa Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Donald Trump Prediksi Paskah Jadi Puncaknya

Di rumahnya, dia menjaga jarak minimal dua meter (enam kaki) dan menggunakan tisu anti-Bakteri dengan banyak dan memastikan keluarganya yang sudah lansia itu memiliki cukup makanan.

Wabah Virus Corona di Amerika Serikat diperkirakan Dokter Patel menjadi pertempuran panjang dan berlarut-larut.

"Jika sesuatu bisa mendorong jatuh wabah ini dan membuatnya turun dari puncaknya, maka kita bisa bertahan sejenak," ujar Dokter Patel.

Tapi semua orang telah turun tangan selama berbulan-bulan, hal itu merupakan sesuatu yang sulit dipertahankan."

Donald Trump Lambat Bereaksi

Jumlah korban meninggal akibat Virus Corona di Amerika Serikat ( Amerika Serikat) pada Senin (30/3/2020) sebanyak 3.008 orang, menurut penghitungan dari Johns Hopkins University. Kemudian, hingga Selasa (31/3/2020) pagi WIB, Worldometers mencatat korban meninggal di "Negeri Uncle Sam" sebanyak 3.148 orang.

Dilansir dari AFP, Presiden Donald Trump dikritik oleh pemerintah federal karena penanganan yang lambat terhadap pandemi yang menyebar cepat.

Beberapa rumah sakit seperti di New York sampai kekurangan alat pelindung diri (APD), seperti masker dan respirator untuk pasien.

Pada Minggu (29/3/2020), Trump memutuskan untuk memperpanjang aturan social distancing sampai akhir April.

Para ilmuwan ternama mendesaknya menerapkan kebijakan tersebut lantaran semakin meningkatnya kasus Virus Corona di Amerika Serikat.

Presiden 73 tahun itu juga mengatakan, tingkat kematian akibat covid-19 di Amerika Serikat kemungkinan akan mencapai puncaknya saat Paskah, dua minggu lagi.

"Paskah seharusnya menjadi puncaknya," kata Donald Trump tentang hari besar umat Kristen yang jatuh pada 12 April tersebut.

"Pemodelan memperkirakan bahwa puncak dalam tingkat kematian kemungkinan akan tercapai dalam dua minggu."

"Setelah dua minggu seharusnya mulai turun, dan semoga sangat banyak dari titik itu," ujar Donald Trump saat memberi pengarahan di Rose Garden Gedung Putih, Minggu (29/3/2020).

Mirip Kota Mati, Kondisi Hollywood Boulevard di Saat Wabah Virus Corona Serang Amerika Serikat

Sementara itu, pejabat kesehatan Amerika Serikat, Anthony Fauci, menerangkan, korban meninggal Virus Corona bisa mencapai 200.000 orang jika mitigasi yang mereka lakukan tak berhasil.

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional itu menyatakannya dalam wawancara dengan CNN, seperti dilansir Reuters, Minggu (29/3/2020).

Namun, dalam konferensi pers di Rose Garden, Anthony Fauci berusaha mengendalikan situasi dengan menyatakan bahwa jumlah itu didapat berdasarkan simulasi.

Dia menjelaskan, 100.000-200.000 orang bakal meninggal karena Virus Corona adalah skenario terburuk jika masyarakat tak mengikuti anjuran pemerintah.

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Virus Corona, Dokter di New York Bersiap Kondisi Terburuk", https://www.kompas.com/global/read/2020/04/01/063000870/wabah-virus-corona-Dokter-di-new-york-bersiap-kondisi-terburuk.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved