Liga 1
Borneo FC Jalankan Keputusan PSSI Terkait 25 Persen Gaji Pemain, Punggawa Pesut Etam Berlapang Dada
Mewabahnya Virus Corona atau virus Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia, membuat sejumlah agenda olahraga terpaksa ditunda.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mewabahnya Virus Corona atau virus Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia, membuat sejumlah agenda olahraga terpaksa ditunda.
Bahkan, kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 dan Liga 2 2020 yang baru saja bergulir harus dihentikan untuk sementara waktu sebagai langkah pencegahan penyebaran Virus Corona.
Keputusan dihentikannya kompetisi untuk sementara ditetapkan oleh PSSI beberapa waktu lalu melalui surat keputusan bernomor SKEP/48/III/2020.
Namun, akibat penghentian sementara kompetisi, pemain terkana imbasnya. Pasalnya, satu dari enam point keputusan yang dikeluarkan PSSI, berisi tentang skema pembayaran gaji pemain selama kompetisi dihentikan.
Pihak PSSI memperbolehkan klub membayar gaji pemain maksimal 25 persen dari kontrak selama kompetisi dihentikan. Keputusan itu pun sempat menimbulkan polemik, ada yang pro dan kontra mengenai keputusan tersebut.
BACA JUGA:
• Tertahan di Indonesia Akibat Virus Corona, Pemain Borneo FC Ini Harap Wander Luiz Segera Sembuh
• Gaji Hanya Dibayarkan 25 Persen Selama Kompetisi Berhenti, Dua Pemain Asing Borneo FC Angkat Bicara
Klub asal Samarinda, Kalimantan Timur, Borneo FC Samarinda memutuskan untuk patuh dan akan menerapkan keputusan yang dikeluarkan oleh PSSI.
Terkait dengan keputusan yang diambil Borneo FC Samarinda, punggawa Pesut Etam pun dapat dinilai dapat menerima keputusan tersebut.
"Demi kepentingan bersama, kami sepakat saja, terlebih manajemen sudah mengajak kami berdiskusi terkait hal ini," ungkap Kapten Borneo FC, Diego Michiels, Rabu (1/4/2020).
Sementara itu, Javlon Guseynov, pemain berkebangsaan Uzbekistan ini juga dapat menerima keputusan tersebut, karena kondisi saat ini dalam keadaan darurat.
"Ini situasi sulit, tapi saya berharap ini adalah keputusan terbaik bagi semua pihak," jelasnya.
"Sekarang situasi sedang sulit untuk semua orang khususnya untuk klub, kita perlu saling mendukung dan mengerti," sambungnya.
Terpisah, Presiden Borneo FC Samarinda, Nabil Husien Said Amin memuji sikap para pemain Pesut Etam, yang dapat menerima dan memahami kondisi saat ini.
"Saya berterima kasih karena pemain bisa mengerti kondisi ini. Hal positif inilah yang membuat saya terharu, dan saya berharap semoga keadaan kembali normal," ucapnya singkat melalui laman resmi klub.
Sebelumnya, kedua pemain Borneo FC itu telah angkat bicara mengenai keputusan tersebut. Diego sempat melontarkan kalimat pedas kepada PSSI terkait keputusan tersebut yang dinilainya merugikan pemain.
BACA JUGA:
• Gaji Pemain Selama Kompetisi Liga 1 Dihentikan Dibayar 25 Persen, Ini Kata Asisten Pelatih Borneo FC
• Selama Wabah Virus Corona, Pemain Borneo FC Diwajibkan Berlatih Sendiri Minimal 30 Menit Setiap Hari
"Sudah malas sama PSSI, mereka buat peraturan sendiri, terus yang dirugikan pemain," tegas Diego.
Sementara Javlon, pemain bertahan itu menilai klub dan pemain harus mendiskusikan hal tersebut bersama.
"Saya pikir ini bukan keputusan akhir, akan lebih baik jika klub dan pemain mendiskusikannya soal kontrak, lalu memutuskannya," ucapnya kepada Tribunkaltim.co.
Kapten kedua Borneo FC itu menyadari kondisi seperti ini memang menyulitkan klub. Namun, dirinya tetap berharap ada keputusan yang tepat bagi kedua belah pihak.
"Saya tahu ini keputusan sulit untuk klub, dan kami akan mendukung satu sama lain, saya berharap kami membuat keputusan yang benar," harapnya.
(Tribunkaltim.co)